Ev. Daniel Kristanto
Tidak ada satu orang pun yang mampu. Yang ada hanyalah orang yang dimampukan. Yesus berkorban untuk memampukan. Kalau tidak rendah hati maka kemampuan yang dari Tuhan tidak ada pada diri kita. Detik engkau angkat tangan berkata aku tidak mampu. Detik itu juga Tuhan gendong kita. Setiap dengar Bu Iin membangkitkan semangat, Tuhan bilang kepada Pak Daniel cuma 30% yang mau. Orang berkata: "jangan urusin orang lain, urusin diri kita saja sulit." Detik kita urus hidup maka persoalan tidak akan selesai. Namun sebaliknya ketika kita peduli dengan orang lain, Tuhan juga peduli dengan kita.
Kalau engkau berkata engkau tidak mampu-mampu. Maka selamanya engkau tidak mampu. Detik kita berkata aku mau walaupun aku tidak mampu, firman berkata kemuliaan demi kemuliaan akan jadi milik kita terjadi. Orang pengen dengar firman tetapi kalau fokus diri sampai kapanpun tidak akan dengar. Hanya mengurus masalah, sampai meninggal tidak akan pernah breaktrought. Waktu engkau berjalan dalam ketidak mampuan, engkau akan melihat yang tidak ada jadi ada. Saat kita tidak sedang mengalami masalah, kita semangat. Saat kita mengalami masalah itu tidaklah gampang.
Yohanes 15:4
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
Yang Tuhan inginkan engkau berkata mau dan engkau konsekuensi dengan perkataanmu. Perkara bisa tidak bisa itu urusan Tuhan. Tidak sampai bulan 12 cuma sampai bulan 8 impian itu jadi kenyataan. Menjalankannya apakah masih punya iman? Mengaminkan berkat itu gampang, tapi prosesnya tidaklah mudah. Apakah benar kemanapun Engkau utus aku mau berangkat? Apakah engkau tidak akan berfikir-fikir terlebih dahulu. Mengurus yang dalam saja sulit apalagi luar. Kuncinya engkau belum mengerti pengorbanan Yesus di atas kayu salib. Kita terlalu egois. Kalau perkara uang cepat respon. Jangan ada kepaitan dengan Yesus. Iman seperti otot. Otot kalau mau jadi dia harus latihan.
Yesus di kayu salib itu bukan sia-sia tapi besar. Apakah engkau berani memberi 100% hidupmu untuk Tuhan handle. Ataukah engkau masih mau berfikir-fikir dahulu untung ruginya?
Pak Daniel dapatkan sebuah penglihatan. Sederetan orang berjejer menunggu giliran ke depan. Di depan ada pisau golok dan alkitab. Setiap pribadi jalan dan semua harus menentukan. Dia membersihkan alkitab ataukah menghianati Yesus dengan meludahi alkitab kemudian mengambil golok dan memenggal kepalanya. Bisa tidak kita berkata mati itu suatu keuntungan?
Penglihatan ke-2. Penglihatan ini berbicara antara ayah dan anak. Ayah ditanya tetap ikut Yesus, ketika dia menjawab ya maka dia melihat mata anaknya dicungkil. Kalau yang ini tidak main-main. Orang yang engkau cintai akan diperlakukan seperti itu.
Ikut Yesus adalah sesuatu yang realita bukan suatu ilustrasi. Tidak ada satupun yang mampu tapi kalau kita hidup di dalam Dia, kita dimampukan. Beresi hati dan keintiman. Adakan hubungan dekat. Perbaiki hubungan itu. Yesus mengasihi besar dan apa balasanmu? Tuaian besar didepan kita, jika engkau mengasihi dirimu sendiri dan takut akan kematian justru engkau akan dapatkan itu tetapi kalau engkau berani hidupku di dalam-Mu maka kehendak Tuhan yang jadi.
Rajawali senang dengan badai. Semua burung menyingkir tapi dia besar. Burung rajawali bukan bersembunyi tapi mengatasi dan memenangkan badai. Jangan pernah takut dengan yang di depan. Tuhan pilihkan yang terbaik buat hidupmu.
Perjamuan kudus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar