Rabu, 15 Januari 2014

Jangan Lelah Sampai Anggur Baru Tercurah

Minggu Sore, 12 Januari 2014
Pdt. Petrus Hadi Santoso


Lukas 5:37-39
Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula. Dan tidak seorangpun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata: Anggur yang tua itu baik."

Firman tersebut dikatakan oleh Yesus sendiri. Saat itu Yesus berhadapan dengan orang-orang farisi dan ahli taurat. Mereka adalah orang-orang yang menentang apa yang Yesus ajarkan. Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai Anggur Baru. Ada 2 jenis anggur baru di Israel. Yang pertama adalah anggur yang baru selesai diperas. Orang pada umumnya memilih anggur lama dibandingkan anggur baru karena rasanya yang lebih enak. Anggur baru yang kedua adalah istilah bagaimana kalau Tuhan sedang berkenan kepada seseorang. Saat perkenanan Tuhan turun tiba-tiba muncul anggur kualitas tinggi. Nabot adalah contoh orang yang menerima perkenanan itu sehingga kebun anggurnya menjadi melimpah dengan kualitas anggur tinggi. Harga anggurnya pun bisa berlipat kali ganda daripada anggur biasa ataupun anggur lama. Dia bisa menjadi kaya mendadak. Raja Ahab memilihi hasrat dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan anggur tersebut. Sebenarnya persoalannya bukan pada anggurnya melainkan pada orang yang berkenan. Bukan dari kebun/tanahnya melainkan orangnya. Raja Ahab tidak sadar akan perkenanan itu, hasratnya hanya ingin anggur.

Anggur baru akan dicurahkan kepada kita. Tuhan berkata jangan pakai kantong yang lama. Artinya jangan pakai pikiran lama yang sia-sia. Firman Tuhan yang paling penting adalah bukan banyaknya kita mendengar melainkan melakukan firman itu. Masalah utamanya adalah di ayat 39, kenapa? Karena mata kita tertutup. Anggur baru yang Tuhan maksud adalah bukan anggur baru biasa melainkan anggur baru yang disediakan sebelum dunia dijadikan.




Banyak orang hanya sampai pada baik. Besok Kamis 16 Januari 2014, PAP akan KKR di Temanggung. PAP datang karena mimpi Pak Hadi. Pak Hadi bermimpi bahwa PAP sedang kotbah di Temanggung. Saat kotbah PAP menghimbau kita untuk naik ke lantai 3 padahal gereja Temanggung hanya 1 lantai. Lantai ketiga artinya Tuhan minta kita untuk sampai level sempurna/ruang maha kudus. Tuhan PAP sulit karena bukan sekedar kotbah tetapi membawa jemaat menuju sempurna.

Jangan tolak apa yang Tuhan sediakan. Orang farisi menolak karena tidak cocok dengan apa yang selama ini mereka pelajari. Jangan terburu-buru berkata itu setan. Ketika Yesus berjalan di atas air, murid-murid-Nya menganggap Dia adalah hantu. Orang-orang farisi dan ahli taurat sudah biasa minum anggur baik, mereka tidak mau menerima anggur yang sempurna. Jangan puas hanya dengan yang baik. Rasul Yohanes dalam kitab wahyu berkata jangan hitung ruang halaman. (Baca: halaman disediakan untuk antikris)

Yeremia 31:21-22
Dirikanlah bagimu rambu-rambu jalan, pasanglah bagimu tanda-tanda jalan; perhatikanlah jalan raya baik-baik, yakni jalan yang telah kautempuh! Kembalilah, hai anak dara Israel, kembalilah ke kota-kotamu ini! Berapa lama lagi engkau mundur maju, hai anak perempuan yang tidak taat? Sebab TUHAN menciptakan sesuatu yang baru di negeri: perempuan merangkul laki-laki."

Di tengah-tengah tegusan atas bangsa Israel, Tuhan beri perjanjian baru. Banyak hal yang kita langgar. Tuhan memberi perintah supaya kita memasang rambu-rambu. Tanda-tanda jalan itu dari Tuhan tetapi yang memasang kita. Tahun lalu kita banyak melanggar ini itu. Padahal kalau kita nurut sama firman maka maut tidak akan menyentuh kita. Kalau kita tidak membiasakan yang baik maka kita akan hidup semau gue. Jangan pernah menyepelekan dosa kecil. Mungkin cuma buka internet asal klik kita bisa membuka situs porno, ujungnya bisa jatuh dalam perjinahan. Tuhan tidak suka dengan sikap yang semau gue.

Tahun 2013 kita intropeksi diri, apakah kita menuruti Roh Kudus apa daging/pikiran kita sendiri? Kita nuruti perasaan pribadi apa firman? Pakai kantong lama atau kita pakai kantong baru? Tuhan menanti kita untuk bisa naik level. Jangan puas di baik padahal Tuhan sediakan anggur baru. ...Berapa lama lagi engkau mundur maju... dorong-dorong maju nanti mundur lagi, didorong maju lagi. Kekristenan seperti ini yang repot.

...perempuan merangkul laki-laki."...
Tidak pernah ada budaya Yahudi seorang perempuan merangkul lakii-laki. Tuhan mau membawa kita ke level dimana kita bisa merangkul Yesus. Pak Yusak berkata: "nek aku ora iso mangan sing isen dudu aku tapi Engkau lho Tuhan." Kalau kita bisa mencapai level ini, kita bisa merangkul/menghimbau. Yang gawat adalah mundur maju. Pada waktu Tuhan datang memberi berkat, saat itu juga kita dalam posisi mundur maka kita bisa kecewa. Kalau pas maju maka kita bisa menerimanya.

Galatia 6:8-9

Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu. Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.

Apa yang baik menurut Tuhan (janji/berkat) datang, posisi kita sedang lemah/mundur maka kita tidak akan menuai. Sebaliknya saat berkat itu datang dan kita siap/maju/naik maka kita akan menerimanya.

Tidak ada komentar: