Minggu Sore, 12 Januari 2014
Pdt. Petrus Hadi Santoso
Lukas 5:37-39
Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam
kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru
itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan
kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam
kantong yang baru pula. Dan tidak seorangpun yang telah minum anggur tua
ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata: Anggur yang tua
itu baik."
Firman tersebut dikatakan oleh Yesus sendiri. Saat
itu Yesus berhadapan dengan orang-orang farisi dan ahli taurat. Mereka
adalah orang-orang yang menentang apa yang Yesus ajarkan. Yesus
menggambarkan diri-Nya sebagai Anggur Baru. Ada 2 jenis anggur baru di
Israel. Yang pertama adalah anggur yang baru selesai diperas. Orang pada
umumnya memilih anggur lama dibandingkan anggur baru karena rasanya
yang lebih enak. Anggur baru yang kedua adalah istilah bagaimana kalau
Tuhan sedang berkenan kepada seseorang. Saat perkenanan Tuhan turun
tiba-tiba muncul anggur kualitas tinggi. Nabot adalah contoh orang yang
menerima perkenanan itu sehingga kebun anggurnya menjadi melimpah dengan
kualitas anggur tinggi. Harga anggurnya pun bisa berlipat kali ganda
daripada anggur biasa ataupun anggur lama. Dia bisa menjadi kaya
mendadak. Raja Ahab memilihi hasrat dan menghalalkan segala cara untuk
mendapatkan anggur tersebut. Sebenarnya persoalannya bukan pada
anggurnya melainkan pada orang yang berkenan. Bukan dari kebun/tanahnya
melainkan orangnya. Raja Ahab tidak sadar akan perkenanan itu, hasratnya
hanya ingin anggur.
Anggur baru akan dicurahkan kepada kita.
Tuhan berkata jangan pakai kantong yang lama. Artinya jangan pakai
pikiran lama yang sia-sia. Firman Tuhan yang paling penting adalah bukan
banyaknya kita mendengar melainkan melakukan firman itu. Masalah
utamanya adalah di ayat 39, kenapa? Karena mata kita tertutup. Anggur
baru yang Tuhan maksud adalah bukan anggur baru biasa melainkan anggur
baru yang disediakan sebelum dunia dijadikan.
Banyak orang hanya sampai pada baik. Besok Kamis 16 Januari 2014, PAP
akan KKR di Temanggung. PAP datang karena mimpi Pak Hadi. Pak Hadi
bermimpi bahwa PAP sedang kotbah di Temanggung. Saat kotbah PAP
menghimbau kita untuk naik ke lantai 3 padahal gereja Temanggung hanya 1
lantai. Lantai ketiga artinya Tuhan minta kita untuk sampai level
sempurna/ruang maha kudus. Tuhan PAP sulit karena bukan sekedar kotbah
tetapi membawa jemaat menuju sempurna.
Jangan tolak apa yang
Tuhan sediakan. Orang farisi menolak karena tidak cocok dengan apa yang
selama ini mereka pelajari. Jangan terburu-buru berkata itu setan.
Ketika Yesus berjalan di atas air, murid-murid-Nya menganggap Dia adalah
hantu. Orang-orang farisi dan ahli taurat sudah biasa minum anggur
baik, mereka tidak mau menerima anggur yang sempurna. Jangan puas hanya
dengan yang baik. Rasul Yohanes dalam kitab wahyu berkata jangan hitung
ruang halaman. (Baca: halaman disediakan untuk antikris)
Yeremia 31:21-22
Dirikanlah bagimu rambu-rambu jalan, pasanglah bagimu tanda-tanda
jalan; perhatikanlah jalan raya baik-baik, yakni jalan yang telah
kautempuh! Kembalilah, hai anak dara Israel, kembalilah ke kota-kotamu
ini! Berapa lama lagi engkau mundur maju, hai anak perempuan yang tidak
taat? Sebab TUHAN menciptakan sesuatu yang baru di negeri: perempuan
merangkul laki-laki."
Di tengah-tengah tegusan atas bangsa
Israel, Tuhan beri perjanjian baru. Banyak hal yang kita langgar. Tuhan
memberi perintah supaya kita memasang rambu-rambu. Tanda-tanda jalan itu
dari Tuhan tetapi yang memasang kita. Tahun lalu kita banyak melanggar
ini itu. Padahal kalau kita nurut sama firman maka maut tidak akan
menyentuh kita. Kalau kita tidak membiasakan yang baik maka kita akan
hidup semau gue. Jangan pernah menyepelekan dosa kecil. Mungkin cuma
buka internet asal klik kita bisa membuka situs porno, ujungnya bisa
jatuh dalam perjinahan. Tuhan tidak suka dengan sikap yang semau gue.
Tahun 2013 kita intropeksi diri, apakah kita menuruti Roh Kudus apa
daging/pikiran kita sendiri? Kita nuruti perasaan pribadi apa firman?
Pakai kantong lama atau kita pakai kantong baru? Tuhan menanti kita
untuk bisa naik level. Jangan puas di baik padahal Tuhan sediakan anggur
baru. ...Berapa lama lagi engkau mundur maju... dorong-dorong maju
nanti mundur lagi, didorong maju lagi. Kekristenan seperti ini yang
repot.
...perempuan merangkul laki-laki."... Tidak pernah ada
budaya Yahudi seorang perempuan merangkul lakii-laki. Tuhan mau membawa
kita ke level dimana kita bisa merangkul Yesus. Pak Yusak berkata: "nek
aku ora iso mangan sing isen dudu aku tapi Engkau lho Tuhan." Kalau kita
bisa mencapai level ini, kita bisa merangkul/menghimbau. Yang gawat
adalah mundur maju. Pada waktu Tuhan datang memberi berkat, saat itu
juga kita dalam posisi mundur maka kita bisa kecewa. Kalau pas maju maka
kita bisa menerimanya.
Galatia 6:8-9
Sebab barangsiapa
menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya,
tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal
dari Roh itu. Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila
sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
Apa yang baik menurut Tuhan (janji/berkat) datang, posisi kita sedang
lemah/mundur maka kita tidak akan menuai. Sebaliknya saat berkat itu
datang dan kita siap/maju/naik maka kita akan menerimanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar