Minggu, 24 Maret 2014
Pdt. Petrus Hadi Santoso
Kita harus mengerti bahwa ada perhitungan di alam roh. Kenapa Tuhan mengabulkan keinginan Legion untuk masuk ke 2000 babi? Itu cara Tuhan untuk memutuskan orang-orang Gadara dari keterikatan uang. Tempat orang kesurupan itu adalah jalur bisnis yang sangat baik. Ketika mendengar orang kesurupan jadi sembuh mereka senang tetapi begitu mendengar 2000 babi mati mereka menjadi kecewa. Peperangan rohani selalu ada hitungannya.
2 Petrus 3:11-12a
Tuhan sudah berjanji bahwa Dia akan datang untuk yang ke-2 kalinya. Sebelum kedatangan-Nya, ada masa ajain seperti yang tertulis dalam Yesaya 60-62. Tetapi setan selalu mencuri start. Jangan pernah merasa cukup hebat. Takar kekuatan jangan sembarangan. Supaya jangan pasang badan dan ditembak musuh. Anak-anak harus lebih baik rohaninya daripada orang tuanya. Tapi banyak yang justru amburadul. Orang tua gagal didik anak-anaknya. Orang tua harus naikkan level karena Tuhan sedang pakai anak-anak.
Ayub 1:1
Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
Adakah yang salah dari kehidupan Ayub? Siapa Sutradara/pengendali Ayub? Siapa yang mengijinkan Ayub dicobai? Tuhan kan. Mengapa sampai Tuhan mengijinkan Ayub untuk dicobai? Tidak cukup kita hanya memperkatakan FT tetapi juga realita dalam kehiduypan sehari-hari dihitung. Ayub mempunyai 4 gelar yaitu saleh, jujur! Takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Sejak setan menyentuh hidupnya maka habis kehidupannya.
Setelah ayat ke-4 dan 5 ada babak baru dalam kehidupan Ayub. Dia tidak ikut-ikutan mabok tetapi menguduskan dengan korban senantiasa karena pikirnya mungkin anaknya sudah mengutuki Tuhan. Senantiasa artinya terus menerus.
Ayat 6-12
Ayub ada disana karena Ayub adalah anak Allah. Dari pembicaraan yang berlangsung tidak disebutkan Tuhan berbicara kepada Ayub. Seharusnya Ayub segera menyadari akan kesalahannya. Orang tua mana yang tidak suka diajak ngobrol sama anaknya? Ayub datang lebih dahulu daripada setan tapi dari awal sampai akhir, malah setan yang diajak ngobrol. Setan ngomongin Ayub, tapi dia tidak instropeksi diri malah mungkin jadi GR. Kalau kita baik-baik saja dan tidak terjadi apa-apa haruslah instropeksi diri.
Kesalahan Ayub:
1. Ayub tidak berfungsi dengan baik di keluarga
Ayub memiliki 4 gelar tapi dalam keluarga dia tidak punya fungsi dengan baik sebagai imam dikeluarganya. Yang punya hak memutuskan adalah suami. Istri tidak bisa memutuskan, tetapi istri punya hak memberi masukan. Apapun yang diminta anak jangan selalu dituruti karena efeknya tidak baik. Ayub selalu memberi apapun yang diminta anaknya. Hal itu mengajarkan anak untuk tidak tertib dan melakukan sekehendak hatinya. Ayub sayang kepada anaknya tapi tidak cinta.
2. Tidak mengerjakan destinynya
Ayub memiliki 4 gelar tapi kerjanya cuma berputar-putar ngurusi keluarganya. Ayub sebenarnya bisa melakukan hal yang lebih besar jadi penguasa dunia. Tapi ayub malah kerjaannya berputar-putar memikirkan keluarganya saja. (Baca: Kehidupan Ayub)
3. Mengerjakan tidak dalam ketepatan
Level yang ayub miliki adalah 4 jabatan tapi Ayub tidak mengerti ketepatan yang dari Tuhan. Dia hanya berfikir mungkin, mungkin dan mungkin.
4. Rutinitas
Tuhan bosen kepada Ayub. Ketika ditanya: "dari mana engkau Ayub?" Jawabannya pasti dari mempersembahkan korban bakaran untuk anak-anaknya. Kemarin ditanya Tuhan, jawabannya juga dari mempersembahkan korban bakaran untuk anak-anaknya. Dua hari yang lalu ditanya dari mana, jawabannya dari mempersembahkan korban bakaran untuk anak-anaknya. Seminggu, sebulan, setahun dst ketika ditanya jawabannya tidak berubah yaitu dari mempersembahkan korban bakaran untuk anak-anaknya. Yang dikerjakan itu adalah senantiasa artinya terus menerus. Olehnya ketika terjadi percakapan, Tuhan lebih tertarik kepada iblis. Ketika ditanya dari mana, jawabnya dari keliling dunia mencari orang yang bisa ditelan. Sedangkan kalau bertanya dengan Ayub, jawabannya itu-itu saja. Kalau keseharian kita adalah pagi minta berkat, malam minta dijagai. Hal itu yang terus menerus dilaporkan tanpa ada sesuatu yang menyentuh hati Tuhan, hati-hati jangan sampai Tuhan bosan dengan kita.
5. Hanya berada pada level baik
Apa yang dilakukan Ayub dinilai baik. Tuhan mau supaya kita berada pada posisi lebih baik bahkan di posisi paling baik (baca: halaman disediakan untuk antikris). Level Ayub dinaikkan ke lebih baik pada pasal 42:1-5. Kalimat yang belum pernah didengar Tuhan dari dalam diri Ayub. Pasal 42:9-17 Ayub mencapai level paling baik. Sehingga apa yang telah hilang didapati 2x lebih besar dari yang semula. Sampai teman-teman Ayub kalau tidak dimintakan Ayub kepada Tuhan maka tidak diampuni.
Cepat sadar, naikkan level.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar