Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air
ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan
kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang
akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang
terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal." ( Yohanes 14 :
13 – 14 )
Sebenarnya dikota Yerusalem pada zaman itu, dapat dikatakan di semua Pintu Gerbang terdapat sumur atau mata air sebagai bagian dari pertahanan kota itu. Apabila musuh memanahkan panah berapinya ke gerbang maka mereka mempunyai persediaan air yang cukup untuk memadamkan panah berapi itu. Mata air juga sumber kehidupan di mana ada mata air maka disitu air mengalir dan memberikan dampak kehidupan yang luar biasa. Jika anda ingin mengalami dan menikmati kemenangan yang kuat dari TUHAN maka anda harus bisa menangkap esensi dari semuanya ini, mengapa Pintu Gerbang Mata Air begitu penting bagi kehidupan kita. Di Yohanes 4 : 13 – 14, saya meringkas pernyataan TUHAN ini dengan satu kalimat sederhana, yaitu bahwa Pintu Gerbang Air menurut saya juga berbicara mengenai: “Yesus mengubah kita dari konsumen menjadi produsen”. Sebelum air yang diberikan TUHAN menjadi mata air, kita hanya seorang konsumen. Sebenarnya, firman TUHAN itu juga air kehidupan. Seharusnya dalam jangka waktu yang tidak lama, anda tidak hanya sekedar menjadi konsumen yang mendengarkan orang lain tetapi berubah menjadi produsen. Tiba-tiba dari dalam anda keluar pengertian-pengertian Firman TUHAN dan ajaran kebenaran. Setiap kali anda membuka alkitab, anda mulai bercerita tentang isi Firman TUHAN dan orang mulai menikmati sesuatu yang illahi melalui kehidupan kita. Karena begitu anda memproduksi sesuatu yang rohani dan illahi dalam diri anda, maka semua panah api si jahat dengan cepat anda padamkan. Biarkan Gerbang Mata Air menjadikan kita masing-masing mempunyai kesegaran yang abadi tetapi juga kemampuan untuk memadamkan panah api si jahat dan mengubah kita dari konsumen menjadi produsen. Itulah yang TUHAN restorasi dalam hidup kita. DIA tidak perlu banyak, DIA perlu satu saja, dan satu orang bisa buat perubahan. Tetapi jika kita semua mau berkata: “TUHAN, aku mau melakukan apa yang Engkau kehendaki. TUHAN aku mau berada dalam pusat kehendakMU yang sempurna”, maka kita akan menjadi agen perubahan yang luar biasa. AMIN.
Sebenarnya dikota Yerusalem pada zaman itu, dapat dikatakan di semua Pintu Gerbang terdapat sumur atau mata air sebagai bagian dari pertahanan kota itu. Apabila musuh memanahkan panah berapinya ke gerbang maka mereka mempunyai persediaan air yang cukup untuk memadamkan panah berapi itu. Mata air juga sumber kehidupan di mana ada mata air maka disitu air mengalir dan memberikan dampak kehidupan yang luar biasa. Jika anda ingin mengalami dan menikmati kemenangan yang kuat dari TUHAN maka anda harus bisa menangkap esensi dari semuanya ini, mengapa Pintu Gerbang Mata Air begitu penting bagi kehidupan kita. Di Yohanes 4 : 13 – 14, saya meringkas pernyataan TUHAN ini dengan satu kalimat sederhana, yaitu bahwa Pintu Gerbang Air menurut saya juga berbicara mengenai: “Yesus mengubah kita dari konsumen menjadi produsen”. Sebelum air yang diberikan TUHAN menjadi mata air, kita hanya seorang konsumen. Sebenarnya, firman TUHAN itu juga air kehidupan. Seharusnya dalam jangka waktu yang tidak lama, anda tidak hanya sekedar menjadi konsumen yang mendengarkan orang lain tetapi berubah menjadi produsen. Tiba-tiba dari dalam anda keluar pengertian-pengertian Firman TUHAN dan ajaran kebenaran. Setiap kali anda membuka alkitab, anda mulai bercerita tentang isi Firman TUHAN dan orang mulai menikmati sesuatu yang illahi melalui kehidupan kita. Karena begitu anda memproduksi sesuatu yang rohani dan illahi dalam diri anda, maka semua panah api si jahat dengan cepat anda padamkan. Biarkan Gerbang Mata Air menjadikan kita masing-masing mempunyai kesegaran yang abadi tetapi juga kemampuan untuk memadamkan panah api si jahat dan mengubah kita dari konsumen menjadi produsen. Itulah yang TUHAN restorasi dalam hidup kita. DIA tidak perlu banyak, DIA perlu satu saja, dan satu orang bisa buat perubahan. Tetapi jika kita semua mau berkata: “TUHAN, aku mau melakukan apa yang Engkau kehendaki. TUHAN aku mau berada dalam pusat kehendakMU yang sempurna”, maka kita akan menjadi agen perubahan yang luar biasa. AMIN.
Elisa kembali ke Gilgal
pada waktu ada kelaparan di negeri itu. Dan ketika pada suatu kali
rombongan nabi duduk di depannya, berkatalah ia kepada bujangnya:
"Taruhlah kuali yang paling besar di atas api dan masaklah sesuatu
makanan bagi rombongan nabi itu." … Datanglah seseorang dari Baal-Salisa
dengan membawa bagi abdi TUHAN roti hulu hasil, yaitu dua puluh roti
jelai serta gandum baru dalam sebuah kantong. Lalu berkatalah Elisa:
"Berilah itu kepada orang-orang ini, supaya mereka makan." Tetapi
pelayannya itu berkata: "Apa?! Bagaimanakah aku dapat menghidangkan ini
di depan seratus orang?" Jawabnya: "Berikanlah kepada orang-orang itu,
supaya mereka makan, sebab beginilah firman TUHAN: Orang akan makan,
bahkan akan ada sisanya." Lalu dihidangkannyalah di depan mereka, maka
makanlah mereka dan ada sisanya, sesuai dengan firman TUHAN. ( 2 Raja -
raja 4 : 38 – 44 )
Disinilah terjadi pelipatgandaan
dan tiba-tiba seseorang menjadi produsen yang luar biasa. Sebelum Elia
terangkat ke Surga, rupanya dia tinggal atau paling tidak beberapa saat
menetap di Gilgal, oleh sebab itu ketika dia berjalan dengan Elisa
start-nya dimulai dari Gilgal. Pada waktu kembalinya ke Gilgal setelah
Elia terangkat, keadaan Gilgal secara manusiawi sangat tidak
menguntungkan. Jika ada orang datang ke tempat dimana ada kemakmuran dan
kelimpahan, tentunya itu hal yang biasa dan wajar, tetapi dimana ada
kelaparan orang akan cenderung akan pindah. Tetapi hari itu, nabi ini
kembali ke Gilgal pada waktu Gilgal dalam keadaan kelaparan. Selalu ada
satu orang yang bisa membuat perubahan, selalu ada satu orang yang bisa
berkata: “Dengan TUHAN, aku akan melakukan perkara-perkara yang besar”.
Hari itu rombongan nabi datang dan salah satu alasan mereka datang
kepada Elisa adalah karena mereka juga kelaparan dan membutuhkan
makanan. Elisa jatuh kasihan kepada mereka, dipanggilnya bujangnya untuk
memasak sesuatu bagi mereka dan kualinya harus besar karena jumlah
mereka ternyata ada 100 orang. Masalah pertama, tidak semua perintah
yang TUHAN katakan itu pada awalnya atau babak pertamanya langsung hebat
hasilnya. Yang kedua, ternyata untuk mengikuti seorang hamba TUHAN
dengan kenabian begitu kuat itu susahnya luar biasa dan nabi biasanya
tidak menjelaskan dengan rinci karena memang dia bukan seorang guru.
Seringkali ketika kita diperintah TUHAN, kemampuan kita untuk menangkap
perintah TUHAN dengan lengkap itu sangat terbatas. Inisiatif kita untuk
terus bertanya seringkali rendah sekali, maka bercampurlah kehendak
TUHAN dengan semua inisiatif manusiawi kita. Reaksi dari pelayan itu
penting dan mengandung resiko yang besar. Ada orang dari Baal-Salisa
membawa bahan makanan dan roti yang sangat sedikit dibandingkan orang
yang perlu dilayani. Bujang itu ketakutan, sebab 100 orang yang bisa
bernubuat dan yang diberikan hanya sedikit, ini kesalahannya: reaksi
bujang ini negatif. Ada satu kata yang tidak ada dalam alkitab kita
tetapi tercantum dalam versi bahasa Inggris dan dalam bahasa aslinya,
yaitu kata: “APA?!”.Jika semua perintah TUHAN kita ukur dengan kekuatan
kita, jelas tidak akan pernah terjadi. Perkara apa yang tidak bisa
dilihat pelayan ini? Ia tidak melihat bahwa roti itu diberikan oleh
orang yang berasal dari Baal-Salisa. Salisa artinya “tiga kali”, tetapi
kata “Baal–Salisa” berarti “The Lord who multiply”, TUHAN yang
melipatgandakan. Jika pemberian itu dari TUHAN yang melipatgandakan,
maka pasti akan terjadi pada waktu dihidangkan semua orang makan kenyang
dan bahkan ada sisanya. Jika kita mendapatkan perintah TUHAN untuk
melakukan sesuatu, jangan pernah mulai dengan lengkingan yang tidak
enak itu. Memulai dengan terikan : “Apa?!” sangat berbahaya, jika reaksi
kita sama dengan reaksi orang yang tidak percaya, kita sedang mencoba
membatasi TUHAN, maka kita akan berhadapan dengan TUHAN sendiri.
Pertanyaannya adalah: apa yang anda percayai? Siapa yang anda percayai?
Saya berdoa supaya anda percaya bahwa DIA-lah TUHAN yang sanggup
melipatgandakan. AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar