Minggu, 21 Apr 2013
Ibu Lindawati Tedja
Hadirat Tuhan ada di Taman Eden. Setiap hari Adam dan Hawa terus bersekutu intim. Persekutuan yang begitu erat sehingga itu dijadikan sebagai penyembahan. Mereka memberi yang terbaik dengan penyembahan. Pekerjaan dan penyembahan menyatu sehingga menghasilkan keindahan makanya emas di Taman Eden adalah emas terbaik. Setan tahu dan mengerti, setan benci. Olehnya kita mau bersekutu pasti banyak halangannya. Setan tidak suka dengan penyembahan kita. Tuhan mau pulihkan penyembahan kita. Ketika kita beri penyembahan kepada Tuhan maka ada hadirat Tuhan turun ke bumi. Setan benci dengan segala yang kita perbuat sehingga dia terus mengintimidasi.
Keraguan, kemalasan menghasilkan ketidaktaatan. Jadilah manusia jatuh ke dalam dosa. Kerinduan untuk bersekutu adalah inisiatif Tuhan. Kita sering berkata: " aku rindu Engkau Tuhan." Padahal kalau kita mau mengerti isi hati Tuhan, Tuhan justru lebih rindu daripda kerinduan kita. Tapi banyak orang yang tidak ada kerinduan bersekutu dengan Tuhan.
Kejadian 4:2-7
Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing domba, Kain menjadi petani. Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan; Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."
Habel mempersembahkan kambing domba. Pada zaman itu orang belum makan daging. Dia mempersembahkan kambing yang terbaik beserta lemak-lemaknya karena dia ingin menyenangkan hati Tuhan. Dia usahakan yang terbaik, kambing yang diurus terbaik dan dipilih dengan tidak bercacat. Dia kerjakan dengan iman dan dipersembahkan untuk Tuhan. Habel bekerja hanya untuk menyenangkan Tuhan. Tuhan berkata penyembahan itu yang Aku inginkan. Sedangkan Kain mempersembahkan korban dengan caranya sendiri. Dia mempersembahkan dengan dasar untuk dirinya sendiri.
Ada banyak orang seperti Kain. Banyak orang yang mempersembahkan korban menurut dirinya sendiri. Kalau enak ya memberi, kalau tidak enak ya tidak memberi. Banyak menggunakan cara pikiran dan hati sendiri maka tidak diindahkan Tuhan. Tuhan inginkan kita taat memberi yang terbaik, sehingga persembahan kita menjadi dupa terbaik untuk Tuhan.
Penyembahan bukan hanya sekedar uang, tapi kerelaan kita untuk bersekutu juga Tuhan perhitungkan, penyembahan kita melalui musik, cara menyanyi dan menyembah Tuhan semua Tuhan perhitungkan. Tetapi segalanya harus didasari dengan hati yang rela dan bukan karena kesombongan karena kesombongan menimbulkan bau kedagingan.
Selayaknya seekor anjing yang nurut pada tuannya. Setiap hari dia berada didekat tuannya biasanya duduk dekat kaki tuannya dengan mata yang ceria, ekor yang dikebas-kebaskan serta dengan lidah yang terjulur keluar. Dia sering menjilati kaki tuannya seperti mau berkata: "apa yang engkau mau aku lakukan, aku siap. Lemparkan kayu maka akan aku ambil dan membawanya kepadamu dengan utuh." Anjing yang setia tetap mengikuti apa yang Tuhan perintahkan bahkan sampai harus matipun siap. Itu adalah sikap kita yang harus jadi hamba. Tuhan mau apa saja aku siap.
Kain menjadi panas, iri dan benci. Kepanasan amarahnya ujungnya pembunuhan. Orang yang sudah keluar dari hadirat Tuhan bisa terkontaminasi dengan apa saja. Itu yang menyebabkan kepahitan dalam diri Kain. Dibunuhnya adiknya sendiri. Keluar dari hadirat Tuhan menyebabkan pembunuhan. Jangan ada kepahitan karena itu ujungnya pada kematian.
Kata pergi artinya keluar. Keturunan Kain kalau dihitung ada 5 keturunan. Apa yang dikerjakan tidak ada hadirat Tuhan. Semua yang dikerjakan diluar hadirat Tuhan. Ayat 22. Begitu hidup diluar hadirat Tuhan maka pembunuhan terjadi.
Tapi yang ajaib Tuhan nyatakan. Dari generasi ke generasi ada yang dipulihkan. Ayat 25-26. Tuhan selalu punya benih kebenaran karena Tuhan mau memulihkan persekutuan dengan lahirnya Set dan Enos. Hati mereka dipulihkan dan mereka kembali pada keintiman. Tuhan mau bongkar setiap hidup kita yang lama, Tuhan mau pulihkan kita dan dia inginkan keintiman seperti yang mula-mula.
Penyembahan artinya penyerahkan hidup kita kepada Tuhan. Bukan sekedar menari, menyanyi, memainkan musik tetapi jauh lebih dari itu adalah penyerahan diri kita kepada Tuhan.
Kejadian 28:12-19
Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu. Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: "Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu. Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu." Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya." Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga." Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan menuang minyak ke atasnya. Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus.
Tuhan mau nyatakan bahwa rumah Tuhan adalah diri kita. Tuhan mau genapi firman-Nya. Kita menjadi rumah keintiman, rumah kemuliaan, tempat Tuhan berdiam. Penyembahan dan hadirat kuat karena segala yang kita berikan dengan hati yang rela. Tuhan mau supaya kita adakan pujian penyembahan setiap hari. Jangan terjebak oleh rutinitas tapi lakukan segala sesuatu dengan cinta. Tidak ada tuhan lain yang sanggup menemui kita face to face dan memeluk kita kecuali Tuhan Yesus. Adakan penyembahan dan persiapkan dirimu bertemu Tuhan.
Malaikat turun naik membawa permohonan kita dan Yakub merespon dengan baik. Woww!! Dasyat. Ini tidak lain rumah Tuhan. Ini baitnya Tuhan. Ini gerbang surga. Betapa Tuhan itu rendah hati sehingga Dia mau menetap dalam hidup kita. Tapi banyak dari kita yang tidak mengerti.
Tuhan berkata: "Aku Allah Yakub." Kalau engkau mau respon seperti Yakub, maka lihatlah bagaimana Aku memberkati engkau. Kekristenan tidak akan pernah tumbuh kalau kita keluar dari hadirat. Engkau tidak akan kuat dengan gravitasi dunia. Olehnya adakan persekutuan intim, baja penyembahan dan penyerahan kita kepada Tuhan maka kita akan melihat yang terbaik yang dari Tuhan diberikan atas hidup kita.
Ibu Lindawati Tedja
Hadirat Tuhan ada di Taman Eden. Setiap hari Adam dan Hawa terus bersekutu intim. Persekutuan yang begitu erat sehingga itu dijadikan sebagai penyembahan. Mereka memberi yang terbaik dengan penyembahan. Pekerjaan dan penyembahan menyatu sehingga menghasilkan keindahan makanya emas di Taman Eden adalah emas terbaik. Setan tahu dan mengerti, setan benci. Olehnya kita mau bersekutu pasti banyak halangannya. Setan tidak suka dengan penyembahan kita. Tuhan mau pulihkan penyembahan kita. Ketika kita beri penyembahan kepada Tuhan maka ada hadirat Tuhan turun ke bumi. Setan benci dengan segala yang kita perbuat sehingga dia terus mengintimidasi.
Keraguan, kemalasan menghasilkan ketidaktaatan. Jadilah manusia jatuh ke dalam dosa. Kerinduan untuk bersekutu adalah inisiatif Tuhan. Kita sering berkata: " aku rindu Engkau Tuhan." Padahal kalau kita mau mengerti isi hati Tuhan, Tuhan justru lebih rindu daripda kerinduan kita. Tapi banyak orang yang tidak ada kerinduan bersekutu dengan Tuhan.
Kejadian 4:2-7
Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing domba, Kain menjadi petani. Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan; Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."
Habel mempersembahkan kambing domba. Pada zaman itu orang belum makan daging. Dia mempersembahkan kambing yang terbaik beserta lemak-lemaknya karena dia ingin menyenangkan hati Tuhan. Dia usahakan yang terbaik, kambing yang diurus terbaik dan dipilih dengan tidak bercacat. Dia kerjakan dengan iman dan dipersembahkan untuk Tuhan. Habel bekerja hanya untuk menyenangkan Tuhan. Tuhan berkata penyembahan itu yang Aku inginkan. Sedangkan Kain mempersembahkan korban dengan caranya sendiri. Dia mempersembahkan dengan dasar untuk dirinya sendiri.
Ada banyak orang seperti Kain. Banyak orang yang mempersembahkan korban menurut dirinya sendiri. Kalau enak ya memberi, kalau tidak enak ya tidak memberi. Banyak menggunakan cara pikiran dan hati sendiri maka tidak diindahkan Tuhan. Tuhan inginkan kita taat memberi yang terbaik, sehingga persembahan kita menjadi dupa terbaik untuk Tuhan.
Penyembahan bukan hanya sekedar uang, tapi kerelaan kita untuk bersekutu juga Tuhan perhitungkan, penyembahan kita melalui musik, cara menyanyi dan menyembah Tuhan semua Tuhan perhitungkan. Tetapi segalanya harus didasari dengan hati yang rela dan bukan karena kesombongan karena kesombongan menimbulkan bau kedagingan.
Selayaknya seekor anjing yang nurut pada tuannya. Setiap hari dia berada didekat tuannya biasanya duduk dekat kaki tuannya dengan mata yang ceria, ekor yang dikebas-kebaskan serta dengan lidah yang terjulur keluar. Dia sering menjilati kaki tuannya seperti mau berkata: "apa yang engkau mau aku lakukan, aku siap. Lemparkan kayu maka akan aku ambil dan membawanya kepadamu dengan utuh." Anjing yang setia tetap mengikuti apa yang Tuhan perintahkan bahkan sampai harus matipun siap. Itu adalah sikap kita yang harus jadi hamba. Tuhan mau apa saja aku siap.
Kain menjadi panas, iri dan benci. Kepanasan amarahnya ujungnya pembunuhan. Orang yang sudah keluar dari hadirat Tuhan bisa terkontaminasi dengan apa saja. Itu yang menyebabkan kepahitan dalam diri Kain. Dibunuhnya adiknya sendiri. Keluar dari hadirat Tuhan menyebabkan pembunuhan. Jangan ada kepahitan karena itu ujungnya pada kematian.
Kata pergi artinya keluar. Keturunan Kain kalau dihitung ada 5 keturunan. Apa yang dikerjakan tidak ada hadirat Tuhan. Semua yang dikerjakan diluar hadirat Tuhan. Ayat 22. Begitu hidup diluar hadirat Tuhan maka pembunuhan terjadi.
Tapi yang ajaib Tuhan nyatakan. Dari generasi ke generasi ada yang dipulihkan. Ayat 25-26. Tuhan selalu punya benih kebenaran karena Tuhan mau memulihkan persekutuan dengan lahirnya Set dan Enos. Hati mereka dipulihkan dan mereka kembali pada keintiman. Tuhan mau bongkar setiap hidup kita yang lama, Tuhan mau pulihkan kita dan dia inginkan keintiman seperti yang mula-mula.
Penyembahan artinya penyerahkan hidup kita kepada Tuhan. Bukan sekedar menari, menyanyi, memainkan musik tetapi jauh lebih dari itu adalah penyerahan diri kita kepada Tuhan.
Kejadian 28:12-19
Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu. Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: "Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu. Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu." Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya." Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga." Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan menuang minyak ke atasnya. Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus.
Tuhan mau nyatakan bahwa rumah Tuhan adalah diri kita. Tuhan mau genapi firman-Nya. Kita menjadi rumah keintiman, rumah kemuliaan, tempat Tuhan berdiam. Penyembahan dan hadirat kuat karena segala yang kita berikan dengan hati yang rela. Tuhan mau supaya kita adakan pujian penyembahan setiap hari. Jangan terjebak oleh rutinitas tapi lakukan segala sesuatu dengan cinta. Tidak ada tuhan lain yang sanggup menemui kita face to face dan memeluk kita kecuali Tuhan Yesus. Adakan penyembahan dan persiapkan dirimu bertemu Tuhan.
Malaikat turun naik membawa permohonan kita dan Yakub merespon dengan baik. Woww!! Dasyat. Ini tidak lain rumah Tuhan. Ini baitnya Tuhan. Ini gerbang surga. Betapa Tuhan itu rendah hati sehingga Dia mau menetap dalam hidup kita. Tapi banyak dari kita yang tidak mengerti.
Tuhan berkata: "Aku Allah Yakub." Kalau engkau mau respon seperti Yakub, maka lihatlah bagaimana Aku memberkati engkau. Kekristenan tidak akan pernah tumbuh kalau kita keluar dari hadirat. Engkau tidak akan kuat dengan gravitasi dunia. Olehnya adakan persekutuan intim, baja penyembahan dan penyerahan kita kepada Tuhan maka kita akan melihat yang terbaik yang dari Tuhan diberikan atas hidup kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar