Jumat, 29 Maret 2013
Pdt. Petrus Hadi Santoso
Matius 27:15-19
15 Telah menjadi kebiasaan bagi wali negeri untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu atas pilihan orang banyak. 16 Dan pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal kejahatannya yang bernama Yesus Barabas. 17 Karena mereka sudah berkumpul di sana, Pilatus berkata kepada mereka: "Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Yesus Barabas atau Yesus, yang disebut Kristus?" 18 Ia memang mengetahui, bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki. 19 Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan, isterinya mengirim pesan kepadanya: "Jangan engkau mencampuri perkara orang benar itu, sebab karena Dia aku sangat menderita dalam mimpi tadi malam."
Setiap tahun, bangsa Israel memiliki hak istimewa untuk memilih keputusan dari penguasa. Dari ayat diatas, kita bisa melihat peristiwa yang sangat tragis dan ironis. Rakyat diberi pilihan untuk memutuskan mana yang harus dibebaskan. Apakah Yesus Barabas ataukan Yesus yang disebut Kristus. Rakyat Israel memilih membebaskan Barabas dan menyerahkan Yesus yang disebut Kristus untuk menyalibkan Dia.
Barabas artinya pencuri atau perampok yang kejam. Bahkan dijelaskan dengan terang-terangan di Alkitab bahwa Barabas adalah seorang penjahat. Yang aneh dari pemikiran orang Israel ketika disuruh memilih membebaskan diantara kedua orang ini. Barabas memang tidak dijelaskan apa kesalahannya. Yang kita ketahui cuma dia seorang penjahat. Mereka tidak tahu kesalahan dari Barabas. Tetapi Yesus, orang melihat bagaimana Dia melakukan mujizat, mendengar Dia banyak menyembuhkan orang sakit, memberi makan lima ribu orang, menyembuhkan orang lumpuh dll. Yang aneh adalah mereka justru memilih untuk membebaskan Barabas. Betapa shocknya Pilatus mendengar pilihan rakyat ditambah lagi didengar sebelumnya bahwa istrinya mengalami mimpi buruk tentang Yesus.
Sebenarnya tiap-tiap hari kita diberi hak istimewa oleh Bapa. Kita hidup dijaman anugerah dan bukan jaman taurat. Tuhan memberikan kita free will. Siapa yang mau kita bebaskan? Apakah Barabas Atau Yesus? Kalau kita lepaskan Yesus dalam kehidupan kita, maka Dia yang akan bekerja dalam selurah aspek kehidupan. Olehnya kita bisa memiliki hati hamba, kita bisa mengampuni, sakit hati kita bisa sembuh, kita bisa memberi tanpa kekurangan. Tetapi kalau kita bebaskan Barabas maka kedagingan kita yang akan bekerja. Kedengkian, pembunuhan, menghakimi dll adalah cara kerja dari Barabas. Yesus tidak pernah keliru/ salah. Kalau kita bebaskan Barabas yang bekerja kita bisa melarat. Dan itu bukan salah Tuhan. Itu sikap hati kita. Selalu katakan, ingatkan diriku darimana aku diambil, semua ini karena anugerah-Mu. Ketika kita mau mengakuinya berarti kita melepaskan dan mengijinkan Yesus untuk bekerja.
Bagaimana aplikasi melepaskan Yesus dalam hidup kita? Bagaimana proses keselamatan atas roh, jiwa, tubuh itu terjadi?
Roma 10:8-10
8 Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.
9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
Mengaku dengan mulut artinya kita berkata-kata sesuai apa yang kita harapkan. Seringkali kita berdoa atau bernyanyi hanya di dalam hati. Itu yang menghambat iman itu tumbuh. Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus (Roma 10:17). Kita tidak akan mempunyai iman kalau tidak mendengar. Setiap kita membaca alkitab maupun berdoa atau menyembah lebih baik kita bersuara sampai telinga kita mendengar suara kita. Mata jasmani melihat firman, mulut mengucapkan, telinda menangkap apa yang diucapkan mulut, telinga dikirim ke otak dan hati, yang dari hati muncul iman, yang dari pikiran muncul kata percaya.
Tuhan selalu ajarkan untuk memperoleh semuanya dibutuhkan balancing antara mulut dan hati, antara iman dan perbuatan. Kenapa alkitab berkata: akan diselamatkan? Karena iman butuh proses. Tidak cuma sekali melainkan berkali-kali dan continue. Pengakuan di dalam doa harus diucapkan terus menerus supaya muncul iman yang murni.
Hidup dan mati kita juga ditentukan oleh mulut. Kita bisa bebaskan Barabas melalui mulut kita. Pekerjaan iblis adalah mencuri, membunuh dan membinasakan. Kalau kita bebaskan Barabas maka kita ijinkan iblis untuk mencuri berkat-berkat kita. Ketika kita berkata: "aku kog hidup melarat terus ya, aku kog hidup sial terus ya, aku kog lahir dengan sejuta kesusahan ya". Dengan berkata-kata seperti itu, tanpa sadar kita membebaskan Barabas yang bekerja. Dia curi iman kita, dia membunuh lewat ekonomi kita, kesehatan kita serta membinasakan kita sehingga kita masuk maut. Mulailah bebaskan Yesus untuk bekerka maka kita masuk kemuliaan demi kemuliaan.
Pdt. Petrus Hadi Santoso
Matius 27:15-19
15 Telah menjadi kebiasaan bagi wali negeri untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu atas pilihan orang banyak. 16 Dan pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal kejahatannya yang bernama Yesus Barabas. 17 Karena mereka sudah berkumpul di sana, Pilatus berkata kepada mereka: "Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Yesus Barabas atau Yesus, yang disebut Kristus?" 18 Ia memang mengetahui, bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki. 19 Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan, isterinya mengirim pesan kepadanya: "Jangan engkau mencampuri perkara orang benar itu, sebab karena Dia aku sangat menderita dalam mimpi tadi malam."
Setiap tahun, bangsa Israel memiliki hak istimewa untuk memilih keputusan dari penguasa. Dari ayat diatas, kita bisa melihat peristiwa yang sangat tragis dan ironis. Rakyat diberi pilihan untuk memutuskan mana yang harus dibebaskan. Apakah Yesus Barabas ataukan Yesus yang disebut Kristus. Rakyat Israel memilih membebaskan Barabas dan menyerahkan Yesus yang disebut Kristus untuk menyalibkan Dia.
Barabas artinya pencuri atau perampok yang kejam. Bahkan dijelaskan dengan terang-terangan di Alkitab bahwa Barabas adalah seorang penjahat. Yang aneh dari pemikiran orang Israel ketika disuruh memilih membebaskan diantara kedua orang ini. Barabas memang tidak dijelaskan apa kesalahannya. Yang kita ketahui cuma dia seorang penjahat. Mereka tidak tahu kesalahan dari Barabas. Tetapi Yesus, orang melihat bagaimana Dia melakukan mujizat, mendengar Dia banyak menyembuhkan orang sakit, memberi makan lima ribu orang, menyembuhkan orang lumpuh dll. Yang aneh adalah mereka justru memilih untuk membebaskan Barabas. Betapa shocknya Pilatus mendengar pilihan rakyat ditambah lagi didengar sebelumnya bahwa istrinya mengalami mimpi buruk tentang Yesus.
Sebenarnya tiap-tiap hari kita diberi hak istimewa oleh Bapa. Kita hidup dijaman anugerah dan bukan jaman taurat. Tuhan memberikan kita free will. Siapa yang mau kita bebaskan? Apakah Barabas Atau Yesus? Kalau kita lepaskan Yesus dalam kehidupan kita, maka Dia yang akan bekerja dalam selurah aspek kehidupan. Olehnya kita bisa memiliki hati hamba, kita bisa mengampuni, sakit hati kita bisa sembuh, kita bisa memberi tanpa kekurangan. Tetapi kalau kita bebaskan Barabas maka kedagingan kita yang akan bekerja. Kedengkian, pembunuhan, menghakimi dll adalah cara kerja dari Barabas. Yesus tidak pernah keliru/ salah. Kalau kita bebaskan Barabas yang bekerja kita bisa melarat. Dan itu bukan salah Tuhan. Itu sikap hati kita. Selalu katakan, ingatkan diriku darimana aku diambil, semua ini karena anugerah-Mu. Ketika kita mau mengakuinya berarti kita melepaskan dan mengijinkan Yesus untuk bekerja.
Bagaimana aplikasi melepaskan Yesus dalam hidup kita? Bagaimana proses keselamatan atas roh, jiwa, tubuh itu terjadi?
Roma 10:8-10
8 Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.
9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
Mengaku dengan mulut artinya kita berkata-kata sesuai apa yang kita harapkan. Seringkali kita berdoa atau bernyanyi hanya di dalam hati. Itu yang menghambat iman itu tumbuh. Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus (Roma 10:17). Kita tidak akan mempunyai iman kalau tidak mendengar. Setiap kita membaca alkitab maupun berdoa atau menyembah lebih baik kita bersuara sampai telinga kita mendengar suara kita. Mata jasmani melihat firman, mulut mengucapkan, telinda menangkap apa yang diucapkan mulut, telinga dikirim ke otak dan hati, yang dari hati muncul iman, yang dari pikiran muncul kata percaya.
Tuhan selalu ajarkan untuk memperoleh semuanya dibutuhkan balancing antara mulut dan hati, antara iman dan perbuatan. Kenapa alkitab berkata: akan diselamatkan? Karena iman butuh proses. Tidak cuma sekali melainkan berkali-kali dan continue. Pengakuan di dalam doa harus diucapkan terus menerus supaya muncul iman yang murni.
Hidup dan mati kita juga ditentukan oleh mulut. Kita bisa bebaskan Barabas melalui mulut kita. Pekerjaan iblis adalah mencuri, membunuh dan membinasakan. Kalau kita bebaskan Barabas maka kita ijinkan iblis untuk mencuri berkat-berkat kita. Ketika kita berkata: "aku kog hidup melarat terus ya, aku kog hidup sial terus ya, aku kog lahir dengan sejuta kesusahan ya". Dengan berkata-kata seperti itu, tanpa sadar kita membebaskan Barabas yang bekerja. Dia curi iman kita, dia membunuh lewat ekonomi kita, kesehatan kita serta membinasakan kita sehingga kita masuk maut. Mulailah bebaskan Yesus untuk bekerka maka kita masuk kemuliaan demi kemuliaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar