Rabu, 23 Juli 2014

Setapak Awan


Sun, Jul 20, 2014
Pdt. Petrus Hadi Santoso


1 Raja-Raja 18:41

Kemudian berkatalah Elia kepada Ahab: "Pergilah, makanlah dan minumlah, sebab bunyi derau hujan sudah kedengaran."


Elia melihat Tuhan menepati janji-Nya. Bangsa Israel selama 3 tahun lebih mengalami kekeringan. Yang paling mendasar yang dilakukan Elia sebagai nabi adalah menyingkirkan berhala. Jangan sampai uang pun menjadi berhala. Fokus kita bukan pelayanan, fokus kita bukan uang tapi fokus kita adalah Tuhan. Sering kali ada banyak berkat-berkat yang tertunda, itu ada roh yang menghalangi, olehnya harus perang. Hal lain yang dikerjakan Elia adalah membangun mezbah. Sembari melakukan kegiatan, lakukanlah penyembahan. Masuk dalam taman keintiman untuk bertemu dengan Tuhan.

Saat itu ada 3 orang yaitu Elia, Raja Ahab dan bujang Elia. Sedang jenuh menanti-nantikan datangnya air, Raja Ahab dengar kalau Elia berkata dengar bunyi derau air. Semua tidak masuk akal. Perintahkan untuk kita pergi, pergi dari pesimis, kepasifan, kejenuhan dll. Makan berbicara tentang baca alkitab. Kalau kita tidak makan maka akan lemas sehingga tidak menikmati hujan. minum artinya hidup dalam penyembahan. Di jaman Yosafat sebelum dan setelah perang masuk lembah pujian. Raja Daud 3x bahkan lebih masuk dalam penyembahan.

Yohanes 4:14

tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."


Perempuan Samaria berapa kali ganti pasangan tidak pernah puas. Tetapi begitu masuk penyembahan puas. Kalau kita makan dan tidak minum akan seret.

Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya. Setelah itu ia berkata kepada bujangnya: "Naiklah ke atas, lihatlah ke arah laut." Bujang itu naik ke atas, ia melihat dan berkata: "Tidak ada apa-apa." Kata Elia: "Pergilah sekali lagi." Demikianlah sampai tujuh kali.


Bagian kita harus baca alkitab, nyembah Tuhan. Jarak yang ditempuh bujang Elia untuk melihat derau hujan adalah 30 menit. Hal melihat dikerjakan bujang Elia sampai 7x. Butuh ketekunan dalam pengabdian kepada Tuhan. Elia tidak berkata setelah 7x baru lihat, inilah yang dinamakan ketekunan. Kalau bukan tekun maka sudah memaki-maki. Semakin banyak kita pergi pulang maka kekuatan menurun, butuh pengorbanan. Setiap pelayanan yang kita kerjakan jangan langsung inginkan hasilnya tapi semua butuh ketekunan.

Pada ketujuh kalinya berkatalah bujang itu: "Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut." Lalu kata Elia: "Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan."


Apa yang dikatakan bujang masih pesimis. Dia hanya berkata awan kecil sedangkan Elia berkata derau hujan. Kalau kita terlambat naik/bangkit maka kita tidak akan menikmati. Yezreel adalah tempat tersubur. Kekuatan terbesar Israel adalah buah-buahan dan sayuran. Di tanah Yisreel pernah keluar anggur baru di kebun Nabot. Sebelum terima buah-buahan maka persiapkanlah lahan dan mulailah tabur. Sebab kalau tidak menabur tiba-tiba hujan maka akan sia-sia. Perbanyak makan dan minum dan jangan sampai terlambat.

Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat. Ahab naik kereta lalu pergi ke Yizreel.


Tuhan kalau memberkati kita dalam sekejab mata. Kalau kita tidak mempersiapkan sama sekali maka berkat itu lewat. Awan yang setapak tangan itu mendadak menyeluruh dan hujan lebat.

Tetapi kuasa TUHAN berlaku atas Elia. Ia mengikat pinggangnya dan berlari mendahului Ahab sampai ke jalan yang menuju Yizreel.


Naik kuda dan jalan kaki maka cepat kuda. Yang membuat Elia bisa mendahului Ahab adalah berikat pinggangkan keadilan.

Tidak ada komentar: