Rabu, 23 Juli 2014

Survey and Maping


Sun, Jul 13, 2014
Pdt. Petrus Agung Purnomo


Ada banyak anak-anak Tuhan yang terima janji Tuhan yang luar biasa. Tapi banyak yang tidak menerima kenyataan itu. Tuhan tidak pernah salah. Kalau ada yang meleset dari yang kita pikir kita terima selalu kita yang salah. Kalau Tuhan salah maka semua akan berantakan. Kejar diri kita sendiri, dimana kesalahan kita. Bagaimana kita bersikap dalam menghadapi kesulitan. Orgenaize dan don't orgenize. Ketika menghadapi apapun cepatlah atur dan kendalikan semua, jangan hanya teriak-teriak kesakitan. Biasanya kita langsung berkata Tuhan tolong, pak pendeta tolong. Segala yang dihadapi jangan dalam kepanikan. Kepanikan membuat kita tidak bisa kemana-mana sehingga kita tidak jadi pemenang.

Kalau kita baca kitab Yosua pasal 8, seluruh tanah Kanaan sudah mereka tahlukkan. Masih ada 7 suku yang belum mendapatkan tanah Kanaan. Pada waktu itu Yosua marah kemudian menegur mereka. Yosua pada awalnya berkata kamu malas. Malas artinya seperti memperlambat semuanya. Ketika naik mobil dan mencari alamat seseorang maka akan dipelankan. Bukan malas tapi pelan. Seluruh dunia Tuhan percayakan kepada bahtera. Yosua berkata masing-masing suku beri 3 orang. Disuruhlah untuk survay dan maping. Semua yang dimaping diperhadapkan kepada Tuhan. Untuk kita bisa menjarah kuat maka kita harus surve dan maping. Kumpulkan data dan pemetaannya.

2 Raja-Raja 7:1-

Kusta merupakan penyakit karena kutuk. Tidak ada obat kecuali mujizat. Mereka harus diasingkan. Keadaan disana sangat kelaparan. Ada ibu yang merebus anaknya karena tidak ada makanan. Bahkan kotoran merpati saja laku karena memang tidak ada makanan. Orang-orang kusta survay dan maping. Begitu mereka survai maka hasilnya disini mati, disana mati sambil makan kotoran atau di Aram kalau beruntung bisa makan, kalau tidak maka mati. Banyak orang kristen sering menyerah, hanya teriak minta tolong.

Kanaan terbuka untuk kita, maukah kita surve dan maping. Setelah kita menang di roh maka yang harus kita lakukan adalah surve dan maping. Teriakan kita hanya akan menambah sengsara. Lebih baik kita berhitung, kesini seperti ini, kesini seperti ini, kesini seperti ini. Timing dan cara harus hikmat dan tepat. Mereka harus pergi saat sore remang-remang. Ketika siang bolong terlihat mereka kusta maka akan dilempar tombak karena orang sehat tidak boleh gaul dengan orang kusta. Mereka pergi sore karena mereka berfikir orang akan mengira mereka hanya pengemis yang butuh makanan jadi tidak kelihatan orang kalau mereka kusta. Ketika kita tidak untung terus menerus maka koreksi diri sendiri, apa yang salah dalam diri kita.

Banyak orang berkatalah ya inilah saya. Tapi ada orang-orang yang terus belajar. Kalau kita mengerjakan tugas yang Tuhan suruh maka Tuhan campur tangan. Survai ukuran iman, hitung uang, kecuali itu rhema dari Tuhan, semuanya harus step by step. Harus takar kemampuan iman kita. Ukuran iman bisa bertambah besar. Yang sulit adalah langkah awal, olehnya atur/orgenize.

Survai dan maping bukan hanya diluar/lingkungan tapi di hati juga, yang terutama adalah hitung reaksi Tuhan. Jangan kita hanya teriak-teriak minta tolong tapi harus survai dan maping. Banyak orang yang tidak hitung demi gengsi. Jangan panik, jangan bimbang. Duduk dekat Tuhan maping dan hadapkan ke Tuhan. Semua serahkan kepada Tuhan, itu yang membuat kita akan menang. Roh Kudus akan ajari ini itu sehingga semuanya akan mudah.

Ketika Tuhan memberi makan 5000 orang, Tuhan berkata kamu harus memberi mereka makan. Mereka berkata yang ada hanya 200 dinnar tidak cukup. Tuhan survai apa yang ada. Cuma 5 roti dan 2 ikan. Tuhan suruh duduk berkelompok ada 50 dan 100. Ada kecerdasan ilahi. Kenapa harus kelompok? Supaya bisa lebih tenang. Untuk bagi roti mereka bisa jalan. Tidak ada terjadi ribut. Ada jarak antar kelompok, itu jalan untuk membagi roti. Banyak orang mau diberkati tapi tidak ada infrastruktur dalam hidup kita.

Tidak ada komentar: