Rabu, 23 Juli 2014

Berfungsi Sebagai Garam


Minggu, 20 Juli 2014
Bp. Edwin - Madiun


Minggu demi minggu terus berjalan. Ada yang dibawa naik secara roh dan ada juga yang mengalami stag bahkan sudah menjadi rutinitas kita beribadah. Itu bukan tergantung dari kotbah tapi diri kita sendiri/bagaimana kita terima itu firman. Apakah kita rindu akan firman ataukah hati kita beku. Kalau kita beku maka tidak bisa menerima apa yang Tuhan mau berikan. Rindukan sebuah kehausan sehingga kita bisa menyedot akan firman Tuhan.

Allah adalah perjanjian. Alkitab kita disebut perjanjian. Ada sebuah kuasa yang dasyat dalam perjanjian. Perjanjian adalah kesepakatan yang bersyarat. Kalau kita tidak bisa memenuhi syaratnya maka jangan komplain kepada Tuhan. Jaman sekarang perjanjian disebut kontrak, kita tidak mengerjakan dan bayar untuk ganti rugi maka kita tidak mendapat sangsi. Tapi dahulu kalau kita ditepati maka hukumannya mati. Perjanjian itu sakral.

Perjanjian Israel:
1. Perjanjian darah:adalah simbolisasi sudah bersatu. Dahulu orang mengadakan perjanjian mereka akan bersama-sama meneteskan dan menyatukan darah sebagai perjanjian. Olehnya setiap bulan kita mengadakan perjamuan kudus

2. Perjanjian pertukaran baju artinya pertukaran status. Seorang raja bertukaran baju dengan pengemis sama saja Yesus mengambil alih status kita. Kita yang seharusnya digantung di kayu salib telah digantikan oleh Yesus. Pada saat Yesus mengambil posisi manusia, Dia berkata: "Eli Eli lama sabaktani." Di kalimat inilah Yesus menyebut Bapa sebagai Tuhan. Setelah Dia menerima hukuman yang seharusnya kita terima, Dia berkata ku serahkan Roh-Ku. Pertukaran ini adalah idenya Tuhan.

2 Korintus 8:9
Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.


Keselamatan adalah ide Allah. Dia yang kaya sudah jadi miskin supaya kita yang miskin jadi kaya. Kita jadi kaya juga idenya Tuhan. Kalau kita meragukan bahwa Tuhan ingin membuat kita kaya, dengan dasar apa kita percaya memperoleh keselamatan? Kita datang ke gereja atas dasar Yohanes 3:16. Kalau sekarang kita belum kaya, maka itu yang harus kita selidiki. Apakah kita lamban atau kita cepat? Kalau Allah berjanji maka tidak otomatis ditaruh di gengaman kita. Untuk menjangkau berkat Tuhan maka kita harus menggapai dengan rajin. Kalau kita tidak mengambil janji Tuhan dengan tindakan maka mustahil. Kepada Abrahan, Tuhan beri janji. Kalau Abraham tidak mengambil Sarah maka janji itu tidak terjadi. Kalau kita yakin akan keselamatan, maka kita tidak ragu akan kekayaan yang Tuhan beri. Kalau kita ingat akan janji Tuhan maka hidup tidak akan kuatir.

3. Pertukaran senjata artinya musuhmu adalah musuhku. Allah yang mengintervensi dan kita yang melakukan. Daud mengerti arti sebuah perjanjian. Ketika dia menghadapi Goliat maka dia berkata orang tidak bersunat. Orang yang tidak bersunat adalah orang yang tidak kenal Allah. Kita adalah orang-orang yang ada dalam perjanjian. Kalau kita tahu perjanjian ini maka ada jaminan Tuhan.

Matius 5:13-16
"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."


Salah satu untuk memuliakan Bapa adalah berbuat baik. Kalau kita berbuat baik maka terang kita bercahaya. Untuk mengerjakannya maka kita harus melewati ayat 13. Ada potensi/kemungkinan besar kita dibuang dan diinjak orang. Bukan Tuhan yang membuang tapi manusia. Kalau kita tidak berfungsi sebagai garam maka kita akan dibuang dan diinjak orang. Kita harus berfungsi sebagai garam. Kalau kita tidak berfungsi maka kita akan dicemooh, dihina, direndahkan, dianggap tidak penting. Kalau kita sampai dibuang dan diinjak orang maka kita akan kepahitan dan ujungnya kecewa dengan Tuhan. Tuhan sudah peringatkan untuk berfungsi, kalau tidak maka sorga tidak memback-up.

Di laut mati dengan kadar garam tinggi. Kerikil ketika dikeringkan akan ada sebuk garam. Kalau mau masak maka kerikil itu dimasukkan kemudian disimpan. Ketika mau masak dimasukkan lagi. Ketika sudah tidak berfungsi maka kerikil itu akan dibuang. Kita adalah garam dunia. Dunia memerlukan kita kalau tidak berfungsi maka dunia akan berkata kita tidak penting. Tempat kita bukan di gereja tapi di dunia. Menggarami dunia yang tawar. Kalau garam bertemu dengan garam maka tidak bertemu tujuan hidup. Garam hanya berfungsi untuk menggarami dunia. Banyak gereja mengajarkan bahwa dunia harus dijauhi. Yesus suruh kita ke dunia. Dimanapun kita berjalan orang menunggu karena kita jadi berkat.

Berikan rasa tapi rasa yang tepat yaitu cinta. Kalau orang makan terlalu asin akan dimuntahkan. Banyak orang kristen yang menginginkan sesuatu sehingga kita dimuntahkan. Garam berbicara karakter. Bagaimana untuk memperoleh buah-buah roh? Kita tidak bisa memperoleh buah roh kalau kita berjalan sendiri. Ranting tidak bisa berbuah kalau tidak melekat pada pokoknya. Kalau kita tidak bergaul karib pada Yesus, bagaimana kita bisa berbuah? Kemanapun kita pergi, Tuhan mau kita memberi dampak kepada orang.
 
Matius 22:37-39
Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.


Secara angka ada urutannya. Secara bobot maka bobotnya sama. Orang yang mengasihi Tuhan maka akan mengasihi sesama. Kalau kita mengasihi Tuhan tapi tidak peduli kepada orang lain maka kita membohongi diri kita sendiri. Kalau kita melalukan/peduli dengan orang lain maka kita berfungsi sebagai garam. Kemanapun kita pergi maka kita ditunggu-tunggu oleh mereka.

1 Yohanes 4:4
Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.Mereka berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi dan dunia mendengarkan mereka.

Roh ada dalam kita jauh lebih besar. Olehnya Tuhan suruh kita pergi ke dunia untuk jadi garam. 

Kunci jadi garam
1 Yohanes 5:3-4
Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.

Tuhan mau kita menuruti perintah-perintah-Nya bukan berargumentasi dan berdebat. Iman kita yang bisa mengalahkan dunia. Menuruti firman akan menghasihkan buah-buah roh. Iman yang bisa menjadikan kita garam dunia. Untuk memenangkan dunia maka kita harus menyambung dengan dunia (ditekankan untuk bermain cantik dalam berkata-kata, jangan sampai terlihat kalau kita kristen). Banyak orang kristen ingin menjadi garam tapi tidak nyambung dengan dunia. Adakah kita sudah menjadi garam? Adakah kita sudah menghasilkan buah-buah roh? Adakah kita sudah menempel pada Yesus? Jadilah orang kristen yang berfungsi sebagai garam.

Tidak ada komentar: