Sabtu, 12 Juli 2014

Kaca Mata Tuhan


Sun, Jul 6, 2014
Pdt. Petrus Hadi Santoso

Matius 7:7-11
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."

Inilah jaminan doa, pengabulan, jawaban sampai Tuhan memberikan gambaran ekstrim. Yang menjadi sebuah pergumulan/pertanyaan: kenapa tidak semua orang mengalami? Mungkin kita berkata saya sudah minta sekian lama tapi sampai hari ini masih tertutup? Adakah Tuhan itu salah, atau Tuhan tidak mendengar atau lalai akan janji-Nya?

Yohanes 15:7
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."

Ada pandangan yang berbeda antara pandangan dunia dan Tuhan. Tidak sulit kalau kita mau masuk sekolah tertentu. Kita jadi kristen terima Tuhan, dibaptis, rajin ke gereja tapi belum tentu kita jadi murid Tuhan, kenapa? Jawabannya ada diayat 8. Bukan kalau kita minta dan diberi kita jadi murid Tuhan tapi Tuhan memberi standart yaitu kita berbuah banyak. Orang lain menikmati buah yang kita hasilkan.

Ada syarat Tuhan beri pertolongan yaitu jika kita tinggal dalam Tuhan. Orang yang rajin di gereja belum tentu tinggal di dalam Tuhan. Kalau kita tinggal dalam rumah maka rumah itu lebih besar daripada kita. Artinya kalau kita tinggal dalam Tuhan maka Tuhan harus lebih besar daripada kita. Tapi kebanyakan dari kita merasa diri kita lebih besar daripada Tuhan. Jangan cepat-cepat salahkan Tuhan karena Yesus tidak lalai akan janji-Nya tapi kita yang sering tidak mengerti hati Tuhan.

Sering kita tidak mengerti bahwa rancangan Tuhan berbeda dengan rancangan manusia. Rindukan kehendak Tuhan yang jadi bukan kehendak kita. Ada banyak orang menginginkan pelayanan yang inginkan contoh aku suka pelayanan ini karena cocok. Sedikit orang yang rela pelayanan berlawanan dengan daging. Bu Iin sekolah di Belanda tapi pelayanannya di pemulung. Semua tidak cocok tapi itu yang Tuhan suka. Mengerti kehendak Tuhan, meminta kehendak Tuhan tidak cocok itu tidak mudah.

2 Tawarikh 1:7
Pada malam itu juga Allah menampakkan diri kepada Salomo dan berfirman kepadanya: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu."

Tuhan tidak berkata mintalah apa yang kamu ingini melainkan mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu. Kita harus minta tepat dengan apa yang Tuhan sudah siapkan. Karena kedekatan dengan Tuhan, Salomo mengerti apa yang ada dalam gengaman Tuhan. Tuhan mau beri kepada Salomo tapi dia memberi teka-teki apakah Salomo bisa meminta tepat atau tidak, apakah Salomo tinggal dalam Tuhan atau tidak?

2 Tawarikh 1:8-12
Kalau tidak mengerti hati Tuhan, kita bisa kecewa dengan Tuhan. Jangan memaksakan kehendak.

Yakobus 4:1
Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?

Visi berasal dari Tuhan dan tidak perlu diperjuangkan dengan tubuh. Ketika tetangga punya TV baru dan kita ngotot ingin punya TV baru juga itu yang Tuhan tidak suka. Katakanlah Tuhan, tetangga punya TV baru, kalau boleh saya juga.

Ayat 2
Ada orang yang cuek. Disuruh ayo doa tapi dihati, deklarasi di hati. Impian juga di hati.

Ayat 3
Keinginan kita banyak. Belajar segala sesuatu kehendak Tuhan yang jadi.

2 Raja-Raja 2:16-17
Waktu kita bisa terbuang percuma kalau untuk kepentingan pribadi. Lima puluh orang nabi ngotot ingin mencari Elia tapi mereka membuang waktu dan tenaga untuk hal sia-sia.

1 Samuel 8:4-7
Semua peristiwa seringkali logis. Tua-tua melihat Samuel sudah tua dan anak-anak Samuel tidak baik. Wajar dimata manusia tapi apa yang logis bagi manusia sering tidak logis bagi Tuhan. Waktu Maria meminyaki kaki Tuhan maka Yudas memarahi. Untuk mengerti perasaan Tuhan tidak mudah. Sesuatu yang dihati tidak bisa dinilai dengan kacamata manusia.

Rendahkan hati, hadapkan kepada Tuhan.

Tidak ada komentar: