Minggu pagi, 9 Des 2012
Ko Yosef
Lukas 17:11-19
Dalam kitab imamat, setiap orang yang terkena sakit kusta tidak diperbolehkan bergaul dengan siapapun. Mereka dikucilkan jauh dari masyarakat karena penyakit kusta adalah menular yang mematikan. Ketika seorang sakit kusta pergi ke kota, dia harus berkata "najis, najis" sehingga setiap orang yang mendengarnya akan menyingkir. Olehnya ketika Yesus datang, mereka berdiri agak jauh. Ditengah keterbatasan mereka, ada sesuatu yang patut kita tiru yaitu sikap hati untuk percaya.
Ko Yosef
Lukas 17:11-19
Dalam kitab imamat, setiap orang yang terkena sakit kusta tidak diperbolehkan bergaul dengan siapapun. Mereka dikucilkan jauh dari masyarakat karena penyakit kusta adalah menular yang mematikan. Ketika seorang sakit kusta pergi ke kota, dia harus berkata "najis, najis" sehingga setiap orang yang mendengarnya akan menyingkir. Olehnya ketika Yesus datang, mereka berdiri agak jauh. Ditengah keterbatasan mereka, ada sesuatu yang patut kita tiru yaitu sikap hati untuk percaya.
Apapun yang kita alami, carilah Tuhan terlebih dahulu. Walaupun kita
dianggap sampah masyarakat yang harus dikucilkan, percayalah ketika kita
mau mencari Tuhan lebih dari segalanya, pasti Tuhan sanggup menolong
kita. Barang siapa datang kepada-Ku, tidak Aku buang. Mazmur berkata
mata Tuhan tertuju, Tuhan memperhatikan/peduli kepada umat-Nya.
Doa yang belum dijawab oleh Tuhan dikarenakan kita berfikir supaya doa
kita langsung dijawab. Secara tidak langsung kita sudah memerintah
Tuhan. Kita hendak minta tolong sekarang terbalik menjadi memerintah
Tuhan.
Langkah mendapatkan double porsi:
•Dengar-dengaran akan Tuhan
Kesepuluh orang sakit kusta punya telinga sehingga dengar-dengaran,
peka dan taat. Kita sering doa minta tolong. Kita minta supaya doa kita
dijawab instan. Tuhan punya banyak cara menjawab doa kita. Yang menjadi
masalah apakah kita mau dengar-dengaran dengan Tuhan atau tidak? Kalau
kita tidak dengar-dengaran, akibatnya kita tidak mendapatkan apa yang
kita minta. Buka telinga rohani kita supaya kita peka. Jangan banyak
mengeluh sehingga kita tidak dengar. Contoh dua orang komunikasi
menggunakan HP tidak dapat berbicara secara bersamaan. Kita bisa
menangkap apa yang dia sampaikan kalau kita diam dan sebaliknya.
Demikian juga, Tuhan mau kita diam, jangan mengeluh kalau kita mau
dengar apa yang Tuhan katakan.
•Melangkah dengan iman
Apa
yang dikatakan Yesus seolah-olah bertolak belakang dengan hukum. Yesus
berkata pergi ke imam. Hukum berkata tidak boleh datang ke orang/imam.
Kondisi mereka terkena penyakit kusta. Ketika mereka datang kepada imam
dalam kondisi sakit, mereka akan dilempari batu. Namun respon yang ajaib
dari mereka. Mereka tidak berdialog, argumentasi dan membantah
melainkan lakukan apa yang Tuhan suruh.
Hambatan terbesar
orang percaya adalah menimbang segala sesuatu. Kalau masuk akal, kita
jalankan. Kalau tidak masuk akal tidak dijalani. Jangan terlalu banyak
berfikir. Akibat banyak berfikir adalah down, undur dan tinggalkan
Kristus.
Mereka bisa saja binggung antara imam dan iman. Jalan
salah tetapi tidak jalan juga salah. Kalau keimam dalam keadaan sakit
resikonya kematian. Kalau tidak kerjakan, ini perintah Tuhan. Tetapi
mereka tetap kerjakan bagiannya. Dalam perjalanannya, mereka sudah
sembuh. Mereka tidak menyalahi hukum untuk datang kepada imam karena
sudah sembuh. Firman Tuhan awalnya bertentangan dengan hukum. Tapi
diakhir sejalan dengan hukum.
Sekalipun Tuhan suruh
bertentangan dengan logika tapi asal Tuhan rhema-kan dan kita mau
kerjakan, kita menerobos kemustahilan menjadi keajaiban. Ini waktunya
berlajar praktek bukan lagi teori. Resiko apapun ketika Tuhan yang
suruh, maka Tuhan yang jamin.
• Tahu diri
Orang samaria
adalah orang blasteran (setengah Yahudi). Mereka di no.2 kan. Dimata
Tuhan pun dibilang orang asing. Mazmur berkata siapakah aku ini sehingga
Engkau mengingat aku. Ungkapan tidak layaknya Daud dimata Tuhan. Sikap
hati tidak layak (bukan minder) ini Tuhan perhitungkan. Dari golongan
rendahan no 2, najis tetapi Tuhan mau sembuhkan bahkan Tuhan berkenan.
Kita berfikir wajarlah kalau kita diberkati karena sudah main musik,
WL, singer. Sikap seperti ini tidak pantas dihadapan Tuhan. Mereka lupa
akan karunia Tuhan ketika sudah sembuh. Sikap sombong yang masih ada
membuat Tuhan tidak berkenan. Kalau Tuhan memberkati kita itu karena
anugerah. Sikap yang harus dimiliki adalah berterima kasih jangan karena
kita layak diberkati.
Orang Samaria berani melawan arus.
Tidak ikut trend. Jaman sekarang kalau tidak ikut trend ketinggalan.
Suara mayoritas tidak bisa mengalahkan suara Tuhan. 99% kita yang
menentukan tapi 1% yang menetapkan. Selain mendapat kesehatan jasmani.
Iman juga telah menyelamatkannya. Kesembilan orang terima kesembuhan
tetapi tidak terima keselamatan. Satu orang Samaria memperoleh
kesembuhan dan keselamatan. Sekalipun harus melawan arus, percayalah
kita akan dapatkan double porsi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar