Thu, Dec 20, 2012
Pdt. Petrus Hadi Santoso
2 Raj 6:8-23
Ada banyak musuh bangsa Israel, salah satu yang membuat bangsa Israel tertekan adalah orang-orang Aram. Orang-orang Aram berani bayar bangsa lain untuk perang melawan Israel. Raja israel menjadi ketakutan karena musuh kuat telah bersiap dan mau menyerang. Sering kita lihat masalah satu belum selesai yang ke dua muncul. Seolah-olah kita dikelilingi masalah. Tapi bagaimanapun juga Tuhan melindungi dan menolong umat-Nya.
Ditengah bangsa Israel ada seorang nabi bernama Elisa. Raja Aram yang sudah siap berperang sekarang berbalik, dia yang tertekan. Semula mau perperang melawan bangsa Israel tapi sekarang berperang melawan 1 orang bernama Elisa. Urapan Elisa lebih daripada urapan Elia. Ketika Elia terangkat, Elisa mendapat 2 bagian lebih daripada Elia. Kedatangan Tuhan pertama kali, urapan Elia turun atas Yohanes Pembaptis. Generasi akhir zaman bukan generasi urapan Elia tapi urapan Elisa dengan double porsi. Siapa nabi Elisa itu? Setiap gereja harus berdoa urapan kenabian turun atas gereja tersebut.
Bujang Elisa ketakutan setengah mati karena dia buta mata rohaninya. Ketika Elisa memintakan supaya Tuhan membukakan matanya maka dilihatnyalah tentara Tuhan yang siap berperang. Kalau mata rohani kita dibukakan maka kita akan melihat Tuhan yang berperang. Masih ada perkenanan dan jaminan untuk tahun depan.
Salah satu urapan Elisa adalah urapan iman melalui perkataan. Hati-hati dengan ucapan yang keluar dari mulut kita. hidup dan mati dikuasai lidah. Kalau kita memperkatakan yang positif maka yang positif pula terjadi tahun depan. Kalau perkataan negatif maka hal buruk di tahun depan menanti kita. Salah satu masa keemasan adalah ketika mata musuh dibutakan dan mata rohani kita dibukakan. Pasukan Aram digiring tanpa menggunakan senjata. Ketika hendak menghabisi orang-orang Aram, raja Israel bertanya kepada Elisa dan Elisa memberi jawaban yang tidak lazim dari ayat 22 bahkan lebih tidak lazim ayat 23.
Basic kekrsitenan kita adalah menyediakanlah musuh suatu perjamuan besar. Raja Israel bersama dengan prajuritnya terbengong karena musuhnya dijamu. Dan lebih mengherankan karena yang menyantap pertama kali adalah orang Aram sedangkan bangsa Israel hanya sisanya.
Kerelaan adalah awal pertobatan. Tidak sulit Tuhan memberkati kita. Tapi ketika kita sudah diberkati kita lupa akan Tuhan. Kita bisa bertahan dalam kesusahan tetapi sulit bertahan dalam kelimpahan. Kasih Tuhan sama kepada semua orang, yang membedakan adalah respon setiap kita. Banyak berkat yang mau diberikan kepada kita. Tetapi kita yang belum bisa menjaga hati dan iman. Lepaskan hal-hal yang Tuhan tidak suka, kepahitan, hawa nafsu, keinginan daging, zona nyaman, kesombongan. Ganti dengan roh iman, aungan firman, dan urapan akhir zaman dari Elisa.
Pdt. Petrus Hadi Santoso
2 Raj 6:8-23
Ada banyak musuh bangsa Israel, salah satu yang membuat bangsa Israel tertekan adalah orang-orang Aram. Orang-orang Aram berani bayar bangsa lain untuk perang melawan Israel. Raja israel menjadi ketakutan karena musuh kuat telah bersiap dan mau menyerang. Sering kita lihat masalah satu belum selesai yang ke dua muncul. Seolah-olah kita dikelilingi masalah. Tapi bagaimanapun juga Tuhan melindungi dan menolong umat-Nya.
Ditengah bangsa Israel ada seorang nabi bernama Elisa. Raja Aram yang sudah siap berperang sekarang berbalik, dia yang tertekan. Semula mau perperang melawan bangsa Israel tapi sekarang berperang melawan 1 orang bernama Elisa. Urapan Elisa lebih daripada urapan Elia. Ketika Elia terangkat, Elisa mendapat 2 bagian lebih daripada Elia. Kedatangan Tuhan pertama kali, urapan Elia turun atas Yohanes Pembaptis. Generasi akhir zaman bukan generasi urapan Elia tapi urapan Elisa dengan double porsi. Siapa nabi Elisa itu? Setiap gereja harus berdoa urapan kenabian turun atas gereja tersebut.
Bujang Elisa ketakutan setengah mati karena dia buta mata rohaninya. Ketika Elisa memintakan supaya Tuhan membukakan matanya maka dilihatnyalah tentara Tuhan yang siap berperang. Kalau mata rohani kita dibukakan maka kita akan melihat Tuhan yang berperang. Masih ada perkenanan dan jaminan untuk tahun depan.
Salah satu urapan Elisa adalah urapan iman melalui perkataan. Hati-hati dengan ucapan yang keluar dari mulut kita. hidup dan mati dikuasai lidah. Kalau kita memperkatakan yang positif maka yang positif pula terjadi tahun depan. Kalau perkataan negatif maka hal buruk di tahun depan menanti kita. Salah satu masa keemasan adalah ketika mata musuh dibutakan dan mata rohani kita dibukakan. Pasukan Aram digiring tanpa menggunakan senjata. Ketika hendak menghabisi orang-orang Aram, raja Israel bertanya kepada Elisa dan Elisa memberi jawaban yang tidak lazim dari ayat 22 bahkan lebih tidak lazim ayat 23.
Basic kekrsitenan kita adalah menyediakanlah musuh suatu perjamuan besar. Raja Israel bersama dengan prajuritnya terbengong karena musuhnya dijamu. Dan lebih mengherankan karena yang menyantap pertama kali adalah orang Aram sedangkan bangsa Israel hanya sisanya.
Kerelaan adalah awal pertobatan. Tidak sulit Tuhan memberkati kita. Tapi ketika kita sudah diberkati kita lupa akan Tuhan. Kita bisa bertahan dalam kesusahan tetapi sulit bertahan dalam kelimpahan. Kasih Tuhan sama kepada semua orang, yang membedakan adalah respon setiap kita. Banyak berkat yang mau diberikan kepada kita. Tetapi kita yang belum bisa menjaga hati dan iman. Lepaskan hal-hal yang Tuhan tidak suka, kepahitan, hawa nafsu, keinginan daging, zona nyaman, kesombongan. Ganti dengan roh iman, aungan firman, dan urapan akhir zaman dari Elisa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar