Selasa, 11 Desember 2012

Gerbang Ikan

“Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni DIA hendak mendengarkan firman TUHAN. IA melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. IA naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu” ( Lukas 5 : 1 – 3 )

Ikan dari danau Tiberias (mungkin juga dari Laut Tengah) dibawa ke dalam kota melalui Gerbang ini, atau dijual situ. Kemungkian orang Tiruslah yang berjualan di pasar ikan di dekatnya (Nehemia 13 : 16). Kita semua mengerti bahwa ikan melambangkan jiwa-jiwa baru. Pada abad pertama, ketika orang Kristen di aniaya, mereka menciptakan lambang ikan ini. Ikan dalam bahasa Yunani adalah ikhthus. Dan huruf-huruf i-kh-th-u-s dapat menjadi akrostik dari Iesus Khristos Theos Uios Soter = Yesus, Kristus, Tuhan, Putra, Juruselamat. Jika mereka bertemu dengan orang asing maka mereka akan membuat gambar ikan didepan orang asing itu dan jika dia membuat gambar yang sama, maka mereka mengerti bahwa ini adalah sesama orang Kristen.
 
Ada satu prinsip yang diabaikan oleh banyak orang Kristen ketika membaca Lukas 5 : 1 – 11, yaitu bagaimana kita mengenali hati TUHAN untuk bisa mendapatkan jiwa-jiwa seperti yang TUHAN kehendaki. Dalam kisah ini ada beberapa kelompok, kelompok pertama adalah kelompok yang siap dan mau mendengarkan firman TUHAN. Inilah kelompok yang memang berkumpul untuk mendengarkan firman TUHAN, yang ingin mendengar TUHAN berkhotbah. Kelompok kedua adalah Simon Petrus dan teman-temannya. Mereka tidak termasuk kelompok pertama yang mau mendengarkan firman TUHAN, tidak ! Kelompok kedua ini berdekatan dengan kelompok pertama tetapi mereka tidak peduli. Kelompok kedua ini baru mengalami kegagalan menjala ikan dan sedang membasuh jalanya. Saya memberi nama kelompok yang kedua yaitu kelompok yang membutuhkan Yesus tetapi tidak sadar bahwa mereka membutuhkan Yesus. Nantinya ketika TUHAN menghampiri mereka, dan mukjizat terjadi, mereka tersungkur, mereka mengaku bahwa mereka orang-orang berdosa, padahal tadinya mereka tidak sadar bahwa mereka membutuhkan Yesus. Demikianlah Pintu Gerbang Ikan ini adalah prinsip untuk menjangkau banyak jiwa, yang sebenarnya sederhana sekali, yakni fokus kita tidak pertama-tama kepada yang berkata “Aku mau mendengarkan firman TUHAN”, tetapi kepada mereka yang tidak sadar bahwa mereka memerlukan firman TUHAN. Dan Alkitab pun menceritakan bahwa TUHAN meninggalkan kelompok pertama itu dan mendatangi kelompok Simon Petrus dan kemudian naik ke perahunya. Hari-hari ini, saya melihat Pintu Gerbang Ikan sudah terbuka, sebab DIA ingin tidak ada satupun orang binasa, DIA ingin mereka semua masuk ke dalam Kerajaan Surga. Pintu Gerbang Ikan sudah TUHAN buka, DIA ingin apa yang DIA percayakan kita kerjakan dengan segenap hati. Tidak ada tujuan lain kecuali ingin berkata: “Biarkan semua orang disentuh hidupnya, diberkati, diubah, dan dibuat menjadi baru”. Maka kota-kota saudara akan diberkati TUHAN, akan menjadi kotanya TUHAN, dan akan menjadi kota yang penuh dengan damai. AMIN

Tidak ada komentar: