Jumat, 29 Januari 2016

Konsisten


Mgg, 17 Jan 2016
Bp. Indrayanto



Keadaan Indonesia sedang mengalami goncangan. Sering kita di awal tahun mendapat ayat emas selama 1 tahun ini. Hanya yang menjadi masalah ada ketika kita sudah masuk ke proses/perjalanannya. Kita sudah tidak selalu memperkatakan firman itu. Sering kita lupa untuk memperkatakan apa yang kita dapat dari ayat emas itu. Satu hal ketika kita percaya, itu dihitung Tuhan. Itu akan terjadi tetapi waktunya terserah Tuhan.
Dalam alkitab tidak ada kata konsisten. Tetapi di alkitab diterjemahkan dengan kata jangan jemu-jemu. Dalam alkitab the massages ada 2 kata yang berhubungan dengan konsisten.

Lukas 18:1
Hidup kita seperti jetcoster yaitu naik turun. Saat naik, kita mengebu-gebu saat susah turun. Hal itu sering terjadi kepada kita. Ketergantungan kita seharusnya bukan kepada berkat Tuhan tetapi tergantung kepada Tuhan sendiri.

Arti konsisten adalah fokus kepada Tuhan, tetap yakin dengan apa yang dipercayainya, ajek (jawa). Saat petrus melihat Yesus berjalan diatas air, petrus fokus kepada Yesus. Saat petrus dengan ke Tuhan, petrus fokus kepada Tuhan. Komitmen baru masuk 2016, sering kita mengucapkan komitmen mau rajin ibadah, menabur dll. Tapi saat berjalan ada angin yang membuat kita kehilangan fokus dan kita menjadi takut. Akhirnya berakhir pada tenggelam.

Kita menikmati masa yobes. Bagaimana respon kita dengan yobes? Apakah kita menjadi kelompok yang mempunyai wadah yang siap? Sering kita terbelenggu dengan keadaan kita sehingga kita tidak punya kemantapan untuk menikmati yobes. Apakah kita menikmati kegerakan Tuhan ataukah kita hanya ikut-ikutan?

Markus 5:25-34
Orang tidak bisa menjalankan konsisten karena ada masalah yang dihadapinya. Ujian dari konsisten adalah:
1. Waktu
Bagaimana respon kita saat Tuhan memberi dengan waktu lama? Apakah kita tetap fokus kepada Tuhan. Sering kita supaya Tuhan segera memberi. Kita minta instan. Kita tidak sabar.

2. Penderitaan
Seperti wanita yang mengalami pendarahan tersebut. Kita bisa bayangkan 12 tahun mendengar keajaiban Tuhan. Tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa. Hanya menyentuh jubahnya dia sembuh. Salib yang kita pikut berbeda-beda tapi tetaplah fokus kepada Tuhan.

3. Materi
Dia sudah berobat kemanapun tapi sakitnya justru tambah parah. Berapa materi yang sudah dikeluarkan? Berapa waktu, materi yang kita berikan kepada Tuhan tapi toh keadaan kita sama saja? Konsisten membuat kita sabar. Instan membuat kita lari daripada Tuhan.

Tidak konsisten akan berpengaruh pada sekuler. Thomas alfa edison. Dia mengalami kurang pendengaran. Dia terus belajar mencoba (konsisten) untuk mendapatkan bola lampu. Sekitar 10,000 percobaan. Bandingkan dengan kita. Bekerja 3bulan ganti. Ingin enak tanpa kerja keras. Belajar untuk bisa menghitung akan usaha yang akan kita lakukan.

Hal yang harus kita lakukan adalah perubahan perilaku. Orang yang paling sombong adalah orang yang merasa tidak sombong. Ubah perilaku kita untuk kita bisa konsisten. Mungkin kita sudah komitmen untuk baca alkitab setiap hari. Cobalah uji selama 21 hari. Sebuah buku uji mengatakan perlu 21 hari untuk merubah perilaku. Untuk menjadi kebiasaan maksimal 66 hari. Tetapi semua tergantung dari keinginan kita. Contoh minum alkohol/rokok. Semua itu tergantung dari keinginan kita. Selain dari diri sendiri, keadaan juga bisa mendukung. Untuk merubah perilaku, berikan waktu minimal 21 hari max 66 hari. Untuk doa jam 3 pagi cobalah latih 21 hari tanpa bolong.

Apakah segala sesuatu yang kita mulai dari roh akan berakhir dengan daging. Kita mau jalan bersama Tuhan atau jalan sendiri. Akhir dari segala pekerjaan kita harus lebih baik daripada awal.
Perubahan perilaku yang dari keadaan adalah dari respon dan sikap. Apapun yang kita kerjakan, pelayanan kita, lakukan semuanya dengan cinta karena hasilnya akan berbeda.

Tidak ada komentar: