Minggu, 29 Desember 2013

Tahu Atau Kenal

Sunday Morning, 22 Desember 2014
Pdt. Petrus Hadi Santoso


Hosea 4:6
Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.


Ketika pertama kali kita baca ayat ini terasa janggal. Sudah mengenal Kristus, hidup kristen tetapi ayat tersebut berkata umat Tuhan binasa. Seharusnya binasa biasanya karena kecewa, sakit hati dll. Tetapi alkitab justru menulis karena tidak mengenal Allah.

Dari beberapa majalah kristen mengkisahkan banyak terjadi pertengkatan sesama jemaat biasanya dalam acara besar. Acara natal sudah disusun majelis. Setiap majelis meminta ini dan itu. Sekian ratus ribu sudah disurvei terjadi kejadian seperti itu. Mengapa hal ini bisa terjadi, saling menuntut dan saling menonjolkan ego supaya pendapat kita harus dituruti? Karena sebagian besar tidak ada PENGENALAN akan Tuhan. Natal, yang penting bukan merayakan natalnya melainkan merasakan kuasa natal itu sendiri. Banyak cara untuk bisa merayakan natal: sinterclas, boneka, pohon cemara, dll tetapi itu tidak menyentuh hati Tuhan. Yang menyentuh hati Tuhan adalah bagaimana kita bisa menyentuh hati Tuhan: penyembahan dll. Yesus menjadi bayi hanya sebentar. Sekarang Dia sudah menjadi Raja segala raja. Apakah orang kristen merayakan natal pasti selamat? Bukan masalah merayakannya, olehnya alkitab berkata umat Tuhan binasa karena tidak mengenal Tuhan hanya SEBATAS TAHU. Kita pasti tahu Bapak SBY. Tapi kita tidak mengenal beliau sebab kalau kita mengenal beliau pasti kita tahu makanan kesukaannya, tiap pagi apa menunya, siang menunya apa, dll. Tahu hanya digunakan untuk sepintas, tetapi mengenal bisa masuk ke dalam. Kalau kita hanya tahu Yesus maka ketika masukan kita tidak diterima maka kita kecewa.

Daniel 11:31-32

Tentaranya akan muncul, mereka akan menajiskan tempat kudus, benteng itu, menghapuskan korban sehari-hari dan menegakkan kekejian yang membinasakan. Dan orang-orang yang berlaku fasik terhadap Perjanjian akan dibujuknya sampai murtad dengan kata-kata licin; tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak.

Roh antikris menghapuskan korban harian. Baca alkitab, doa, penyembahan akan dilenyapkan dari hidup kita. Setiap hari kita harus memperbaharui perjanjian. Di tengah situasi antikris yang berat, orang yang mengenal Tuhan (bukan sekedar tahu), dia akan kuat dan bertindak. Ada pertumbuhan yang orang lain bisa lihat baik di roh, jiwa, tubuh, finansial. Jangan cuma sekedar tahu dari sekolah minggu ataupun kotbah-kotbah, tapi kita harus mengenal pribadi-Nya. Pengenalan yang bertumbuh akan menjamin segala sesuatu.

Matius 16:13-18

Setelah sekian lama Yesus kotbah, membuat mujizat dll, sengaja Yesus menyuruh murid-muridnya untuk menanyakan kepada orang-orang tentang siapa Dia? Yesus ingin tahu apakah orang-orang mengenal Dia ataukah hanya sekedar tahu. Dari sekian banyak orang yang kumpul menikmati kotbah dan melihat bahkan mengalami mujizat, mereka berkata bahwa Yesus adalah:

1. Yohanes Pembaptis

Kelompok itu hanya tahu Yesus tapi tidak mengenal Yesus. Walaupun dalam diri Yesus ada persamaan dengan Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis terkenal dengan kotbahnya. Dia berkata: hai orang beludak dsb, Yesus pun sama, dia berkotbah penuh dengan kuasa. Padahal antara Yesus dengan Yohanes Pembaptis tidak sama. Ciri-ciri orang yang pengenalan akan Tuhan hanya sekedar tahu: dia hanya sering dengar kotbah tanpa baca alkitab sendiri dan merenungkannya. Yesus hanya sekedar kotbah, hal ini yang membuat tidak ada pertumbuhan. Ada orang-orang kristen yang tergantung pada pengkotbahnya. Menjadi fans bukan pada Yesus melainkan pengkotbahnya. Kalau yang kotbah itu kita mau tapi kalau yang kotbah yang lain tidak mau. Mereka mencari pengkotbah dan kotbah (biasanya lucu dll) bukan mencari pesan Tuhannya. Orang-orang seperti ini pengenalannya hanya sebatas tahu.

2. Nabi Elia

Nabi Elia terkenal dengan mujizat. Ada orang-orang yang tergantung pada mujizat. Kalau Tuhan tidak memberkati saya maka saya tidak memberi persembahan. Orang-orang seperti ini hanya tergantung pada mujizat berkat. Daniel 3:17-18, Habakuk 3:17-19. Itu yang namanya iman. Jangan pokoknya, jangan ngotot minta diberkati sehingga setiap tahun tidak ada prosres. Hidup oleh iman, berjuang dalam setiap suka duka jangan main emosi. Orang-orang yang tergantung pada mujizat (bukan Pembuat mujizat), mereka masih sebatas tahu.

3. Nabi Yeremia

Nabi Yeremia terkenal akan belas kasihan. Nabi yang tegas dalam menyampaikan nubuat tapi setelah menyampaikan dia menangis sehingga ditulislah kitab Ratapan. Alkitab menulis tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan. Sehingga mereka berkata Yesus adalah Yeremia. Kita akan tersinggung kalau tidak mendapat pertolongan dari manusia. Jangan bergantung pada manusia. Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia tapi diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan. Jangan punya hasrat untuk berhutang. Kalau sekedar Yeremia, kita akan kecewa. Tidak akan ada kekuatan dan passion untuk hidup. Biasanya hal itu timbul dari dirinya sendiri.

Setelah tahu jawaban dari orang banyak, maka Yesus langsung bertanya kepada murid-muridnya tanpa perantara. Simon Petrus berkata bahwa Yesus adalah Mesias. Minta urapan Tuhan supaya kita mengenal Tuhan. Mesias artinya yang diurapi. Dia tidak akan pernah mengecewakan. Orang yang mengenal Tuhan minimal akan dapatkan:
•berbahagia (Matius 16:17)
•jaminan perlindungan (Matius 16:18)
•otoritas (Matius 16:19)
Di dalam Yesus, kita bisa nikmati kotbah, pengkotbah, mujizat, belas kasihan. Masuk dalam pengenalan akan Yesus lebih dalam. Jangan hanya sebatas tahu

Tidak ada komentar: