Sunday, Dec 15, 2013
Bpk. Joseph
1 Raj 19:19-21
Elisa meminta kepada Elia untuk diberikannya 2/3 bagian dari rohnya. Elia melakukan mujizat 8 kali, Elisa melakukan mujizat 16 kali. Elisa adalah orang dari keluarga mampu sehingga ketika dia memutuskan untuk mengikuti Elia, itu adalah hal yang spektakuler. Bagaimana tidak spektakuler kalau orang sekuler memutuskan untuk meninggalkannya dan menjadi pelayan. Elisa melayani Elia sampai Elia diangkat ke sorga. Elisa minta 2 bagian daripada Elia, walaupun permintaan itu sulit tetapi Elisa dapatkan juga.
Hal yang sama, seharusnya didapatkan oleh Gehazi. Dia seharusnya minta lebih daripada apa yang Elisa minta kepada Elia. Tetapi apa yang diterima Gehazi? Bukan urapan yang diterima, melainkan kutuk (2 Raj 5:27). Dia tidak terima berkat tetapi sakit kusta. Mengapa Gehazi mendapatkan kutuk padahal dia menyertai Elisa? Jangan sampai kita yang seharusnya mendapat berkat justru sebaliknya. Disituasi apapun percaya Tuhan pasti memberkati. Berkat tersebut tidak scr otomatis turun, tetapi kita harus bereskan spirit Gehazi yang ada dalam hidup kita. Kita sering deklarasi berkat turun, tapi tanpa pemberesan dan bayar harga hasilnya sia-sia.
Empat kesalahan yang ada dalam diri Gehazi sehingga dia tidak mengalami trobosan:
• Tidak punya hati untuk perkara rohani
Gehazi tidak mau menyambar kairos Tuhan. Dia merasakan enak, hidup dalam zona nyaman. Dia bisa numpang populer lewat tuannya. Dia tidak mau repot-repot. Hati-hati terhadap spirit Gehazi. Spirit yang tidak mau berjerih lelah. Pak Yusak selalu bilang masuk surga tidak gandeng-gandengan. Belum tentu kalau papahnya pendeta pasti anaknya masuk sorga. Belum tentu kalau orang tuanya hamba Tuhan, anaknya masuk sorga. Sikap hati dan respon anak tersebut yang menentukan dia masuk sorga atau tidak. Elisa melakukan mujizat tetapi Gehazi hanya menontonnya
2 Raj 4:29
Nabi Elisa mengingatkan kepada Gehazi supaya fokus. Gehazi tidak pernah fokus kepada hal-hal rohani. Hal ini menjadi salah satu penyebab dia tidak mengalami trobosan. Gehazi cuma inginkan enak dan tidak mengingini perkara rohani. Nabi Elisa minta urapan dua kali lipat tetapi Gehazi tidak. Jangan cukup puas bisa doa perang dengan hamba Tuhan . Jangan puas bisa beribadah dengan hamba Tuhan. Jangan salahkan hamba Tuhan dan Tuhan kalau kita tidak mengalami trobosan. Koreksi diri apakah kita mengingini hal rohani atau tidak? Kalau respon hati menolak, bagaimana kita bisa mengalami trobosan. Gehazi tidak memperoleh berkat tapi justru mendapat kutuk dia tidak menginginkan bagian dari roh Elisa.
• Tidak punya belas kasihan
2 Raj 4:27
Perempuan Sunem adalah orang baik. Dia selalu mempersiapkan segalanya kalau ada nabi datang. Karena baiknya perempuan tersebut sampai Nabi Elisa merasa sungkan. Nabi Elisa mau mendoakan perempuan tersebut tapi perempuan tersebut tidak. Disuruhlah Gehazi untuk menyelidikinya dan didapati perempuan Sunem tersebut tidak mempunyai anak. Nabi Elisa bernubuat bahwa tahun depan waktu seperti itu, dia akan melahirkan seorang laki-laki. Tetapi setelah perempuan Sunem tersebut punya anak, anak tersebut meninggal.
Gehazi tidak punya belas kasihan. Dia mengusir perempuan Sunem tersebut. Di sekeliling kita, adakah orang yang rela melayani orang lain? Dari raut muka saja kita bisa melihat, apakah ada masalah atau keceriaan. Kalau orang yang perhatian, maka dia akan menghampirinya. Tetapi tidak sedikit dari kita justru mencibirnya. Orang lain bahagia kita sedih, orang lain sedih kita tertawa. Salah satu penyebab kita tidak bisa terima terobosan adalah disaat kita tidak punya belas kasihan. Gehazi cuek-cuek saja bahkan dia hendak mengusir perempuan Sunem. Nabi Elisa sekalipun dia nabi besarpun, dia tetap merendah dan respon begitu melihat orang susah. Nabi Elisa membuka dirinya untuk membantu perempuan Sunem.
• Tidak memiliki karakter positif
2 Raj 5:1-27
Naaman bersyukur kepada Elisa dan membawa persembahan. Tetapi Nabi Elisa menolak persembahan dari Panglima Naaman. Pada saat Elisa menolak persembahan itu, pikiran Gehazi mulai berjalan. Gehazi menyusul Naaman, dengan mengatasnamakan Nabi Elisa dia meminta persembahan tersebut. Ketika Gehazi pulang, maka Nabi Elisa menanyai dia. Gehazi sudah ketahuan salah sekarang berani berbohong.
Untuk mendapatkan sesuatu dia menghalalkan berbagai cara. Sudah mencuri nama, meminta tanpa rasa malu dan dia berani berbohong terhadap nabi. Orang kristen jaga hati jangan gosip. Lihat kepentingan orang lain, jangan yang penting apa yang diimpikan tercapai. Jangan saling menjatuhkan orang lain. Hal-hal negatif inilah yang membuat kita tidak mengalami trobosan. Kita tidak akan mengalami trobosan kalau karakter kita tidak dirubah. Sekalipun sekian tahun ikut nabi, hidup slm kairos Tuhan, tapi tanpa karakter kita berubah maka tidak bisa. Jangan pke nama pemimpin untuk menjelekkan orang lain. Hati-hati dengan ucapan kita (Amsal 19:21). Hati-hati dengan lagu-lagu dunia, apa yang kita gemakan, kita yang akan makan buahnya.
• Tidak memiliki visi rohani
2 Raj 6:14-17
Gehazi tidak memiliki mata visi rohani. Sekalipun dia bukan pelihat, seharusnya Gehazi sudah mengerti. Roh Allah yang ada dalam diri kita jauh lebih besar daripada roh yang ada di dunia. Sering karena situasi kondisi membuat kita tidak ada harapan. Tapi orang orang yang punya visi pasti selalu ada harapan. Tuhan yang memberi kekuatan sehingga bisa keluar sebagai pemenang. Gehazi berkata: "mati, mati" tetapi Elisa tegor. Tuhan membuka matanya, bala tentara Tuhan jauh lebih besar. Jangan takut akan masa depan. Jangan pakai mata jasmani, pakailah mata rohani. Jangan pakai panca indra yang berujung ketidakpastian karena dunia akan terus bergoncang. Pakai cara Tuhan yang tidak pernah tergoncangkan. Orang yang tidak punya visi pasti takut. Walaupun kenyataannya buruk tapi kita harus tetap percaya. Iring Tuhan pasti ada harga yang harus dibayar.
Wahyu 3:18
maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
Supaya engkau membeli artinya ada bayar harga. Kalau kita mau terima trobosan harus berani bayar harga.
Bpk. Joseph
1 Raj 19:19-21
Elisa meminta kepada Elia untuk diberikannya 2/3 bagian dari rohnya. Elia melakukan mujizat 8 kali, Elisa melakukan mujizat 16 kali. Elisa adalah orang dari keluarga mampu sehingga ketika dia memutuskan untuk mengikuti Elia, itu adalah hal yang spektakuler. Bagaimana tidak spektakuler kalau orang sekuler memutuskan untuk meninggalkannya dan menjadi pelayan. Elisa melayani Elia sampai Elia diangkat ke sorga. Elisa minta 2 bagian daripada Elia, walaupun permintaan itu sulit tetapi Elisa dapatkan juga.
Hal yang sama, seharusnya didapatkan oleh Gehazi. Dia seharusnya minta lebih daripada apa yang Elisa minta kepada Elia. Tetapi apa yang diterima Gehazi? Bukan urapan yang diterima, melainkan kutuk (2 Raj 5:27). Dia tidak terima berkat tetapi sakit kusta. Mengapa Gehazi mendapatkan kutuk padahal dia menyertai Elisa? Jangan sampai kita yang seharusnya mendapat berkat justru sebaliknya. Disituasi apapun percaya Tuhan pasti memberkati. Berkat tersebut tidak scr otomatis turun, tetapi kita harus bereskan spirit Gehazi yang ada dalam hidup kita. Kita sering deklarasi berkat turun, tapi tanpa pemberesan dan bayar harga hasilnya sia-sia.
Empat kesalahan yang ada dalam diri Gehazi sehingga dia tidak mengalami trobosan:
• Tidak punya hati untuk perkara rohani
Gehazi tidak mau menyambar kairos Tuhan. Dia merasakan enak, hidup dalam zona nyaman. Dia bisa numpang populer lewat tuannya. Dia tidak mau repot-repot. Hati-hati terhadap spirit Gehazi. Spirit yang tidak mau berjerih lelah. Pak Yusak selalu bilang masuk surga tidak gandeng-gandengan. Belum tentu kalau papahnya pendeta pasti anaknya masuk sorga. Belum tentu kalau orang tuanya hamba Tuhan, anaknya masuk sorga. Sikap hati dan respon anak tersebut yang menentukan dia masuk sorga atau tidak. Elisa melakukan mujizat tetapi Gehazi hanya menontonnya
2 Raj 4:29
Nabi Elisa mengingatkan kepada Gehazi supaya fokus. Gehazi tidak pernah fokus kepada hal-hal rohani. Hal ini menjadi salah satu penyebab dia tidak mengalami trobosan. Gehazi cuma inginkan enak dan tidak mengingini perkara rohani. Nabi Elisa minta urapan dua kali lipat tetapi Gehazi tidak. Jangan cukup puas bisa doa perang dengan hamba Tuhan . Jangan puas bisa beribadah dengan hamba Tuhan. Jangan salahkan hamba Tuhan dan Tuhan kalau kita tidak mengalami trobosan. Koreksi diri apakah kita mengingini hal rohani atau tidak? Kalau respon hati menolak, bagaimana kita bisa mengalami trobosan. Gehazi tidak memperoleh berkat tapi justru mendapat kutuk dia tidak menginginkan bagian dari roh Elisa.
• Tidak punya belas kasihan
2 Raj 4:27
Perempuan Sunem adalah orang baik. Dia selalu mempersiapkan segalanya kalau ada nabi datang. Karena baiknya perempuan tersebut sampai Nabi Elisa merasa sungkan. Nabi Elisa mau mendoakan perempuan tersebut tapi perempuan tersebut tidak. Disuruhlah Gehazi untuk menyelidikinya dan didapati perempuan Sunem tersebut tidak mempunyai anak. Nabi Elisa bernubuat bahwa tahun depan waktu seperti itu, dia akan melahirkan seorang laki-laki. Tetapi setelah perempuan Sunem tersebut punya anak, anak tersebut meninggal.
Gehazi tidak punya belas kasihan. Dia mengusir perempuan Sunem tersebut. Di sekeliling kita, adakah orang yang rela melayani orang lain? Dari raut muka saja kita bisa melihat, apakah ada masalah atau keceriaan. Kalau orang yang perhatian, maka dia akan menghampirinya. Tetapi tidak sedikit dari kita justru mencibirnya. Orang lain bahagia kita sedih, orang lain sedih kita tertawa. Salah satu penyebab kita tidak bisa terima terobosan adalah disaat kita tidak punya belas kasihan. Gehazi cuek-cuek saja bahkan dia hendak mengusir perempuan Sunem. Nabi Elisa sekalipun dia nabi besarpun, dia tetap merendah dan respon begitu melihat orang susah. Nabi Elisa membuka dirinya untuk membantu perempuan Sunem.
• Tidak memiliki karakter positif
2 Raj 5:1-27
Naaman bersyukur kepada Elisa dan membawa persembahan. Tetapi Nabi Elisa menolak persembahan dari Panglima Naaman. Pada saat Elisa menolak persembahan itu, pikiran Gehazi mulai berjalan. Gehazi menyusul Naaman, dengan mengatasnamakan Nabi Elisa dia meminta persembahan tersebut. Ketika Gehazi pulang, maka Nabi Elisa menanyai dia. Gehazi sudah ketahuan salah sekarang berani berbohong.
Untuk mendapatkan sesuatu dia menghalalkan berbagai cara. Sudah mencuri nama, meminta tanpa rasa malu dan dia berani berbohong terhadap nabi. Orang kristen jaga hati jangan gosip. Lihat kepentingan orang lain, jangan yang penting apa yang diimpikan tercapai. Jangan saling menjatuhkan orang lain. Hal-hal negatif inilah yang membuat kita tidak mengalami trobosan. Kita tidak akan mengalami trobosan kalau karakter kita tidak dirubah. Sekalipun sekian tahun ikut nabi, hidup slm kairos Tuhan, tapi tanpa karakter kita berubah maka tidak bisa. Jangan pke nama pemimpin untuk menjelekkan orang lain. Hati-hati dengan ucapan kita (Amsal 19:21). Hati-hati dengan lagu-lagu dunia, apa yang kita gemakan, kita yang akan makan buahnya.
• Tidak memiliki visi rohani
2 Raj 6:14-17
Gehazi tidak memiliki mata visi rohani. Sekalipun dia bukan pelihat, seharusnya Gehazi sudah mengerti. Roh Allah yang ada dalam diri kita jauh lebih besar daripada roh yang ada di dunia. Sering karena situasi kondisi membuat kita tidak ada harapan. Tapi orang orang yang punya visi pasti selalu ada harapan. Tuhan yang memberi kekuatan sehingga bisa keluar sebagai pemenang. Gehazi berkata: "mati, mati" tetapi Elisa tegor. Tuhan membuka matanya, bala tentara Tuhan jauh lebih besar. Jangan takut akan masa depan. Jangan pakai mata jasmani, pakailah mata rohani. Jangan pakai panca indra yang berujung ketidakpastian karena dunia akan terus bergoncang. Pakai cara Tuhan yang tidak pernah tergoncangkan. Orang yang tidak punya visi pasti takut. Walaupun kenyataannya buruk tapi kita harus tetap percaya. Iring Tuhan pasti ada harga yang harus dibayar.
Wahyu 3:18
maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
Supaya engkau membeli artinya ada bayar harga. Kalau kita mau terima trobosan harus berani bayar harga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar