Sabtu, 02 Maret 2013

Pembalikan Keadaan-Rehab

Minggu pagi, 24 Feb 2013
Koh Yosef

Yosua 2:1-24
Tokoh-tokoh terkenal dalam alkitab sebagian besar berlatar bukan dari golongan raja ataupun bangsawan. Demikian pula dengan latar belakang seorang bernama Rehab. Berbeda dengan latar belakang Daud yang sebagai gembala, atau yusuf yang sebagai tukang kayu atau Yeremia yang sebagai juru minum. Rehab adalah seorang perempuan sundal(PSK).

Ada yang aneh dengan Rahab seorang PSK/perempuan sundal karena perjanjian lama disebutkan 5 kali dan di perjanjian baru 2 kali. Beberapa kali dikatakan bahwa Rahab adalah perempuan sundal. Akan tetapi kita bisa lihat, Rahab tergolong orang-orang beriman.

Ibrani 11:31
Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik.
Yakobus 2:25
Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain?
Ditegaskan dalam 2 ayat tersebut bahwa Rahab seorang pelacur atau perempuan sundal. Perkara dari 2 ayat tersebut adalah hal yang tidak lazim. Rahab seorang pelacur tetapi alkitab berkata Rahab punya terobosan yang ajaib. Digolongkan/disejajar dengan tokoh-tokoh iman seperti Nuh, Abraham, Henokh, dll. Dari sampah masyarakat dibalikkan menjadi salah seorang yang dikenang dan dibukukan.

Apa yang menjadikan Rahab dikenang?
1. Iman yang murni
Ibrani 11:31
Dia tergolong orang-orang durhaka. Dia seharusnya dikucilkan bahkan diberi hukuman mati binasa. Tapi alkitab berkata dia tidak dibiasakan. Kuncinya karena iman.

Iman seperti apa yang bisa membalikkan keadaan?
Iman kepada Yesus sepenuhnya bergantung pada anugerah. Rahab sudah menjalani kehidupannya sebagai pelacur bertahun-tahun. Dari hati nurani dia pengen berubah tetapi kondisinya tidak memungkinkan. Namun ketika Rahab bertemu pengintai-pengintai, dorongan hati nurani keluar. Ketika pengintai mampir maka ada setitik cahaya terang untuk suatu pembalikan keadaan.

Roma 10:17

Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Yosua 2:9-13
Rahab menyebut nama Tuhan 4 kali. Dia bisa membuat pernyataan Tuhan memberikan negeri ini kepadamu. Apa dasarnya Rahab berkata demikian? Dasarnya sederhana, tertera di ayat 10. Cuma karena pernah dengar dasyatnya Tuhan orang Israel. Ini iman Rahab yang dasyat. Dia bukan orang kristen, dia cuma mendengar. Betapa mengherankan karena mendengar Rahab yakin dan menyatakannya.

Rahab cuma mendengar tapi dia percaya dan mau berkata-kata. Sedangkan kita tidak cuma mendengar tetapi juga melihat dengan mata kepala sendiri, tetapi belum tentu sikap kita seperti Rahab. Dengan penuh semangat berkata Tuhan itu dasyat. Tapi kadang kita berkata "mana jawabannya, dimana keadilan-Mu, katanya Tuhan kita dasyat"

Sikap yang demikian tidak memperlihatkan Yesus ada dalam hidupmu. Dalam keadaan seperti itu mengapa kita bermusuhan dengan Tuhan. Andaikan Tuhan tidak mau menolong, siapa lg yang mau menolong kita. Bukankah kita tidak hanya mendengar tetapi juga melihat. Seharusnya kita berkata: "woww!!! Dasyat Tuhanku". Tetapi kita sering berkata aku lain dengan dia. Kalau sikap kita demikian, bagaimana kita bisa alami breaktrought.

Rahab dilingkupi perasaan intimidasi. Aku sudah berdosa besar, aku pasti mati. Tidak ada lagi harapan bagiku. Tetapi alkitab berkata dengan iman Rahab diselamatkan

1 Yohanes 1:9
Iman atas dasar anugerah yang dijalankan Rahab. Keselamatan itu karena anugerah bukan karena kebaikan kita.
2. Iman yang berani bayar harga
Yosua 2
Menyembunyikan burunan bukanlah hal yang sepele. Kalau ketahuan hukumannya minimal penjara maksimal hukuman mati. Rahab tahu upah yang akan diterima tidak seperti resikonya. Upah kekekalan dia dapatkan walaupun dia menghadapi resiko kematian. Tuhan sudah nubuatkan segala sesuatu dalam hidup kita walaupun kadang itu semua pending. Tuhan mau lihat kita setia dan mau bayar harga.

3. Proses perjalanan iman
Ibrani 11:6
Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.

Tidak ada komentar: