Minggu Pagi, 3 Mar 2013
Ev. Mikhael Iin TJipto Wenas
2 Raja-Raja 4:1-7
Dia seorang hamba Tuhan, istri dari nabi, takut akan Tuhan. Tetapi
alkitab mencatat bahwa utangnya banyak. Terkadang dalam hidup kita sudah
benar tapi ada aspek yang yang belum jebol atau belum beres, baik
aspek pelayanan, hubungan keluarga dan ekonomi. Tuhan mau kita tumbuhkan
dan bereskan semua aspek jangan cuma satu.
1. Pribadi
Setiap anak-anak Tuhan punya kunci untuk memikat hati Tuhan. Setiap
hamba Tuhan mempunyai kunci untuk memikat hati Raja. Kalau kita bisa
memikat hati Raja, maka kita bisa apa yang mustahil jadi keajaiban. Pak
Yusak mempunyai kunci memikat Bapak dengan hati hamba/hineni (nerimo).
Sedangkan Bu Iin sebaliknay dia akan mencari kenapa terjadi, mempelajari
dan mencari solusi. Setiap dari kita punca cara dan ujungnya untuk
kemuliaan nama Tuhan. Satu hal yang Tuhan suka supaya kita bisa
merasakan dan mengerti hati Tuhan.
Leo mahanaim memikat hati
Tuhan dengan bertobat totalitas. Aku memang layak dibuang tapi plis aku
butuh Engkau Tuhan. Steven (anak Bu Iin) adalah tipe orang nekat. Dia
nekat karena Tuhan suruh deklarasi dengan memakai jubah dan membawa
mahkota ke tugu monas, ke klenteng, dipesawat terbang, di gereja-gereja
bawah tanah. Sering orang merasa kesal dan seperti gila-gilaan tapi itu
yang memikat hati Tuhan. Upah pekerjaannya itu Tuhan mobil BMW.
Setiap dari kita punya jatah masing-masing. Kita tidak harus seperti
Pak Yusak atau Bu Iin dll. Kalau Tuhan tidak suruh dan bukan bagian kita
maka jangan lakukan karena resikonya mati konyol. Tapi kalau Tuhan
suruh dan engkau mau bayar harga maka ada kemuliaan Tuhan sediakan.
Joshua (anak Bu Iin) berani tidak makan asal asal anak buahnya makan.
Dia berusaha mempersiapkan pasukannya, berdoa. Satu per satu. Berupaya
membuatkan jubah, baju dll.
Setiap kita punya kelebihan.
Jangan jadi seperti orang lain. Jadilah dirimu sendiri. Kembangkan apa
yang engkau punya tapi jangan sombong, maka Tuhan akan memberkati
2. Keluarga
Adakanlah Mezbah Keluarga (MK). Di dalam Mezbah Keluarga ijinkan anak
mengeluarkan segala unek-uneknya. Tapi menyampaikan segala permasalahan
maupun unek-uneknya, ibu maupun ayah tidak boleh membahas dan
mengelak/mengomentari. Sarat mau membangun keluarga yang dipulihkan,
mendengarkan. Jangan saling membalas. Pondasi untuk mengerti menerima
awal unity dan pemulihan. Demikian pula dengan ibu maupun ayah. Saling
mengerti dan menyadari dan bukan mengombar-ombar keegoisan. Biarkan kita
tumbuh. Biar jadi seperti yang Tuhan mau.
Kunci keberhasilan dalam kerja dan pelayanan:
1. Semangat
2. Komitmen
3.Tekun
4. Efisien
5. Bisa dipercaya
6. Kerja keras
Jawab Elisa kepadanya: "Apakah yang dapat kuperbuat bagimu?
Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah." Berkatalah
perempuan itu: "Hambamu ini tidak punya sesuatu apapun di rumah, kecuali
sebuah buli-buli berisi minyak."
Ada banyak orang tidak sadar
punya talenta. Atau punya talenta tapi tidak dikembangkan. Ada seorang
ibu yang tidak bisa apa-apa. Dia cerita kepada Ibu Iin bahwa dia tidak
punya talenta. Atas saran dari Bu Iin, dia disuruh buka les masak. Dia
tulis dipapan menerima kursus masak dengan biaya. Rp15,000 bahan
tersedia dan hasilnya boleh dibawa pulang. Dari yang tidak bisa berbuat
apapun, ketika mau sadar punya talenta, sekarang dia bisa menghasilkan 4
juta. Terlebih dari itu dia juga bisa membawa jiwa untuk mengenal Tuhan
Yesus. Dia bisa membagikan berkat juga kepada orang-orang miskin.
Ada juga seorang ibu yang rela membuka rumah untuk rumah singah.
Kerelaannya sekarang dia mempunyai 20 pos rumah singgah dipulau-pulau di
Indonesia. Bahkan dia juga mendapat penghargaan sebagai wanita
berprestasi se provinsi.
Alkitab mencatat dia tidak punya
apa-apa. Tapi alkitab juga berkata setidaknya dia punya minyak. Minyak
berkata pengurapan atau Roh Kudus. Tuhan berkata itu cukup bagimu.
Apapun yang terjadi dan akan terjadi, selalu tanya Tuhan. Mulailah
tanya Tuhan akan apa yang hendak kita lakukan. Siswa yang mau ujian
tanya Tuhan yang keluar mana. Roh Kudus akan memberitahu perkara yang
akan terjadi. Pembisnis mulai tanya Tuhan, usaha apa yang kelak akan
menjanjikan.
Lalu berkatalah Elisa: "Pergilah, mintalah
bejana-bejana dari luar, dari pada segala tetanggamu, bejana-bejana
kosong, tetapi jangan terlalu sedikit.
Nabi punya kedudukan
yang tinggi. Perempuan ini berdiri dari nabi sampai menjadi pemulung.
Kalau kita mau jadi besar harus berani dan mau menjadi kecil dulu. Kalau
mau naik harus berani turun.
Ada seorang pengusaha restoran.
Dia mendirikan restoran mewah. Akan tetapi restoran tersebut sepi dari
pengunjung. Dia mencoba mengganti menu tetap tidak jalan. Dia
marah-marak kepada kokinya maupun menegement. Tetap tidak ada perubahan.
Akhirnya berani ambil resiko untuk menyamar sebagai karyawan bawah. Dia
mulai selidiki ternyata penyebab cuma sepele karena sebelahnya tempat
pembuangan limbah. Ketika dia mau menjadi di bawah, dia tahu keadaan
bawah yang harus dibenahi. Sekarang restoran itu naik omset sampai 40%.
Banyak anak-anak kristen tidak mau turun ke jalan, RS, pemulung-pemulung
dll sehingga lawatan terus ada masalah. Andaikan setiap kita mau ambil
bagian dalam melawat di bawah, maka kita lihat bagaimana omset-omset
rohani naik melejit.
Ketika bejana-bejana itu sudah penuh,
berkatalah perempuan itu kepada anaknya: "Dekatkanlah kepadaku sebuah
bejana lagi," tetapi jawabnya kepada ibunya: "Tidak ada lagi bejana."
Lalu berhentilah minyak itu mengalir.
Minyak berhenti
tergantung manusia. Seandainya menyediakan tempat kecil, minyak berhenti
habis kita hanya mendapatkan kecil/sedikit. Kalau yang kita sediakan
besar maka besar pula yang kita terima. Seberapa berkat mengalir
tergantung kita. Tergantung level of expectation and level of faith.
Kita punya cita-cita besar. Alkitab berkata kalau kita percaya kita bisa
lakukan yang lebih besar dari Yesus. Kita bukan garam biasa tetapi
garam dunia. Kita bukan lilin tetapi terang dunia. Level kita adalah
dunia. Jatah kita mendunia. Level expetision berpacu pada dunia.
Kekayaan bangsa-bangsa datang kepada kita. Yang menjadi pertanyaan kita
sediakan tempat yang besar ataukah kecil?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar