Rab, 27 Feb 2013
Mikhael Iin Cipto Wenas
Gunung mengandung peristiwa yang bnyak arti. Mendaki gunung + mengampai puncak
Gunung Karmel
1 Raja-raja 18:19
Di gunung karmel ada peperangan besar. Elia seorang diri sedangkan nabi baal terlalu banyak. Ada 1 titik dimana kita akan dihadapkan seorang diri. Elia harus mendatangkan api dari atas. Bangsa kita juga sedang menghadapinya. Nyatakan siapa yang benar, Allah siapa yang besar. Berdiri di gunung adalah berdiri di titik dengan Tuhan.
Salah 1 anak buah Bu Iin masuk ke Pulau Sumatra dengan aliran keras. Penduduk sudah tidak suka ada orang baru masuk. Anak buah Bu Iin mendapat tugas membuat sumur karena disana tidak ada sumur. Penduduk di sana sudah mencoba menggali sampai kedalaman 60m pun belum ada air yang keluar. Ketika dikatakan bahwa menyanggupi membuat sumur maka dia ditertawakan. Mereka berkata: "Tuhan yang mana yang bisa bicara. Kalau sampai keluar air, kami 1 kampung percaya Tuhan." Ditengah keadaan seperti itu kita berjalan dengan Tuhan, bagaimana respon kita. Akhirnya dia pulang sampai menangis. Dia belum pernah mendengar suara Tuhan dengan jelas. Dia dibawa ke gunung ke level yang belum pernah didaki.
Dia berdoa sambil menangis. Dia berkata kepada warga: "besok pagi saya tentukan daerahnya, saya akan carikan pegawai dan peralatannya." Tetapi warga kampung berkata:" pegawai sudah kami siapkan, peralatan sudah tersedia". Betapa syok dan takutnya dia. Sepanjang malam dia hanya bisa melihat peta sembari menangis. Pagi harinya dia keluar dengan ketakutan. Sepanjang malam Tuhan dia tidak dengar suara Tuhan sampai akhir belum juga dengar. Ketika ada tanah, dia bilan gali disini. 50 meter tidak ada, tidak ada air keluar. Warga sudah menertawakan. Tetapi dia berkata kalau melum sampai 60m belum puas. Dan akhirnya 2 meter penggalian air muncrat tinggi. Dia cuma bisa menangis. Mereka mau terima Yesus. Sebenarnya dia bisa lari dan bersembunyi, dia bisa pulang dan tidak muncul kembali. TeTapi dia memilih untuk mendaki.
Bu Iin waktu umur 12 tahun mengadakan acara sekolah minggu. Seorang anak kehilangan kunci rumahnya. Ibu dari anak tersebut cemas, takut tidak bisa masuk rumah. Akhirnya sang anak bertanya kepada Bu Iin: "Kak tanya Tuhan dimana kuncinya." Dalam hati Bu Iin berkata imanku belum sampai untuk mencari kunci. Dia bisa kotbah untuk percaya dan beriman tetapi untuk masalah kunci dia bisa menyerah. Bu Iin berkata kepada anak tersebut: "Yuk kita berdoa bersama-sama." Selesai berdoa sang anak berkata: "kak aku ingat waktu loncat-loncat di kursi kuncinya jatuh. Kedua orang tersebut melangkah ke kursi. Setelah dilihat, tidak ditemukan apapun. Namun setelah dibongkar ternyata benar, kunci tersebut ada disana. Orang tua tersenyum dan berkata Tuhan Yesus benar-benar bisa bicara.
Peparangan apa yang kita hadapi. Posisi apa yang kita hadapi. Kita disorot untuk membuktikan Yesus hidup. Jangan takut. Tuhan akan bicara ngak tau caranya. Lebih baik bergantng kepada Tuhan bukan manusia. Dititik ini semakin banyak orang berkata-kata yang bisa meyong iman.
Karunia roh membangkitkan jiwa
2 Raja-raja 4:25-30
Bagaimana kita mendapat sesuatu dari Tuhan dan bagaimana menyikapinya.
Perempuan ini tidak pernah berdoa minta anak. Tiba-tiba dikasih anak. Waktu anaknya meninggal. Tapi perempuan ini berbeda. Dia tidak menangis dan berteriak. Dia taruh di rumah elisa. Banyak dari kita berkata mengapa terjadi kepadaku? Respon kita menentukan langkah Tuhan bekerja.
Jadilah tenang supaya kamu bisa berdoa. Tuhan bisa saja sudah kasih apa yang kita perlukan, tetapi iblis mengambilnya. Banyak orang kecewa marah bahkan menyalahkan Tuhan. Beberapa orang berkata: "Tuhan yang suruh nikah dengan orang ini, Tuhan yang suruh bangun gereja." Tetapi banyak orang kecewa. Kalau Tuhan yang suruh bukan berati tidak ada serangan. Ada bagian Tuhan ada bagian kita. Melakukan sesuai maunya Tuhan dengan ketepatan. Kecewa marah atau pasif, sikap hati menentukan.
Banyak anak-anak Tuhan yang mendengar tetapi tidak lakukan dengan sungguh-sungguh, Bertanya dengan Tuhan dan menghormati apa yang Tuhan perintahkan. Segala sesuatu Tuhan atur dengan cermat tetapi reaksi kita yang menentukan. Jangan salahkan pernah Tuhan kalau kita reaksi salah, mengeluh dan kecewa. Banyak anak Tuhan yang tidak menangkap apa yang harus dikerjakan. Sudah buka toko bukan berarti beres tetapi harus tetap doa perang.
Ketika Elisa bertanya: "Apakah anakmu selamat." Dia berkata selamat. Perempuan berkata: "aku mau dan aku butuh." Merendahkan diri adalah awal dari Tuhan bekerja. Dia tanya apa yang harus diperbuat.
Kidung Agung 7:5-6
Apapun yang daripada Tuhan, kalau jatuh ditangan orang yang tidak ada passion maka cepat atau lambat akan habis. Berdoa jangan habis passionmu untuk Tuhan. Banyak yang Tuhan senang. Tuhan senang saat kita menyembah, menari, berdoa, setia, mengucap syukur. Pernahkan anda rindu menjadi yang tercinta. Tuhan punya Salomo maupun Yosafat. Tapi setiap kali Tuhan menyebut raja, Tuhan menyebut Daud. Tuhan ajari aku menjadi yang tercinta. Ajari aku menjadi kekasih-Mu. Banyak orang kristen butuh Tuhan tapi tidak cinta.
Berkat Gunung Karmel menjadi yang tercinta
Mikhael Iin Cipto Wenas
Gunung mengandung peristiwa yang bnyak arti. Mendaki gunung + mengampai puncak
Gunung Karmel
1 Raja-raja 18:19
Di gunung karmel ada peperangan besar. Elia seorang diri sedangkan nabi baal terlalu banyak. Ada 1 titik dimana kita akan dihadapkan seorang diri. Elia harus mendatangkan api dari atas. Bangsa kita juga sedang menghadapinya. Nyatakan siapa yang benar, Allah siapa yang besar. Berdiri di gunung adalah berdiri di titik dengan Tuhan.
Salah 1 anak buah Bu Iin masuk ke Pulau Sumatra dengan aliran keras. Penduduk sudah tidak suka ada orang baru masuk. Anak buah Bu Iin mendapat tugas membuat sumur karena disana tidak ada sumur. Penduduk di sana sudah mencoba menggali sampai kedalaman 60m pun belum ada air yang keluar. Ketika dikatakan bahwa menyanggupi membuat sumur maka dia ditertawakan. Mereka berkata: "Tuhan yang mana yang bisa bicara. Kalau sampai keluar air, kami 1 kampung percaya Tuhan." Ditengah keadaan seperti itu kita berjalan dengan Tuhan, bagaimana respon kita. Akhirnya dia pulang sampai menangis. Dia belum pernah mendengar suara Tuhan dengan jelas. Dia dibawa ke gunung ke level yang belum pernah didaki.
Dia berdoa sambil menangis. Dia berkata kepada warga: "besok pagi saya tentukan daerahnya, saya akan carikan pegawai dan peralatannya." Tetapi warga kampung berkata:" pegawai sudah kami siapkan, peralatan sudah tersedia". Betapa syok dan takutnya dia. Sepanjang malam dia hanya bisa melihat peta sembari menangis. Pagi harinya dia keluar dengan ketakutan. Sepanjang malam Tuhan dia tidak dengar suara Tuhan sampai akhir belum juga dengar. Ketika ada tanah, dia bilan gali disini. 50 meter tidak ada, tidak ada air keluar. Warga sudah menertawakan. Tetapi dia berkata kalau melum sampai 60m belum puas. Dan akhirnya 2 meter penggalian air muncrat tinggi. Dia cuma bisa menangis. Mereka mau terima Yesus. Sebenarnya dia bisa lari dan bersembunyi, dia bisa pulang dan tidak muncul kembali. TeTapi dia memilih untuk mendaki.
Bu Iin waktu umur 12 tahun mengadakan acara sekolah minggu. Seorang anak kehilangan kunci rumahnya. Ibu dari anak tersebut cemas, takut tidak bisa masuk rumah. Akhirnya sang anak bertanya kepada Bu Iin: "Kak tanya Tuhan dimana kuncinya." Dalam hati Bu Iin berkata imanku belum sampai untuk mencari kunci. Dia bisa kotbah untuk percaya dan beriman tetapi untuk masalah kunci dia bisa menyerah. Bu Iin berkata kepada anak tersebut: "Yuk kita berdoa bersama-sama." Selesai berdoa sang anak berkata: "kak aku ingat waktu loncat-loncat di kursi kuncinya jatuh. Kedua orang tersebut melangkah ke kursi. Setelah dilihat, tidak ditemukan apapun. Namun setelah dibongkar ternyata benar, kunci tersebut ada disana. Orang tua tersenyum dan berkata Tuhan Yesus benar-benar bisa bicara.
Peparangan apa yang kita hadapi. Posisi apa yang kita hadapi. Kita disorot untuk membuktikan Yesus hidup. Jangan takut. Tuhan akan bicara ngak tau caranya. Lebih baik bergantng kepada Tuhan bukan manusia. Dititik ini semakin banyak orang berkata-kata yang bisa meyong iman.
Karunia roh membangkitkan jiwa
2 Raja-raja 4:25-30
Bagaimana kita mendapat sesuatu dari Tuhan dan bagaimana menyikapinya.
Perempuan ini tidak pernah berdoa minta anak. Tiba-tiba dikasih anak. Waktu anaknya meninggal. Tapi perempuan ini berbeda. Dia tidak menangis dan berteriak. Dia taruh di rumah elisa. Banyak dari kita berkata mengapa terjadi kepadaku? Respon kita menentukan langkah Tuhan bekerja.
Jadilah tenang supaya kamu bisa berdoa. Tuhan bisa saja sudah kasih apa yang kita perlukan, tetapi iblis mengambilnya. Banyak orang kecewa marah bahkan menyalahkan Tuhan. Beberapa orang berkata: "Tuhan yang suruh nikah dengan orang ini, Tuhan yang suruh bangun gereja." Tetapi banyak orang kecewa. Kalau Tuhan yang suruh bukan berati tidak ada serangan. Ada bagian Tuhan ada bagian kita. Melakukan sesuai maunya Tuhan dengan ketepatan. Kecewa marah atau pasif, sikap hati menentukan.
Banyak anak-anak Tuhan yang mendengar tetapi tidak lakukan dengan sungguh-sungguh, Bertanya dengan Tuhan dan menghormati apa yang Tuhan perintahkan. Segala sesuatu Tuhan atur dengan cermat tetapi reaksi kita yang menentukan. Jangan salahkan pernah Tuhan kalau kita reaksi salah, mengeluh dan kecewa. Banyak anak Tuhan yang tidak menangkap apa yang harus dikerjakan. Sudah buka toko bukan berarti beres tetapi harus tetap doa perang.
Ketika Elisa bertanya: "Apakah anakmu selamat." Dia berkata selamat. Perempuan berkata: "aku mau dan aku butuh." Merendahkan diri adalah awal dari Tuhan bekerja. Dia tanya apa yang harus diperbuat.
Kidung Agung 7:5-6
Apapun yang daripada Tuhan, kalau jatuh ditangan orang yang tidak ada passion maka cepat atau lambat akan habis. Berdoa jangan habis passionmu untuk Tuhan. Banyak yang Tuhan senang. Tuhan senang saat kita menyembah, menari, berdoa, setia, mengucap syukur. Pernahkan anda rindu menjadi yang tercinta. Tuhan punya Salomo maupun Yosafat. Tapi setiap kali Tuhan menyebut raja, Tuhan menyebut Daud. Tuhan ajari aku menjadi yang tercinta. Ajari aku menjadi kekasih-Mu. Banyak orang kristen butuh Tuhan tapi tidak cinta.
Berkat Gunung Karmel menjadi yang tercinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar