Selasa, 26 Maret 2013

Hak Kesulungan

Mgg, 17 Mar 2013
Pak Pandu

1 Tawarikh 5:1-2

Yakub mempunyai 12 anak laki-laki. Yang sebenarnya punya hak kesulungan adalah Ruben. Tetapi Ruben tidak mencerminkan kesulungannya. Adat di Israel, anak yang lahir menjadi yang sulung berhak mewarisi 2x dari hak warisannya. Kesulungan berbicara tentang tanggung jawab. Dimata Tuhan ada kewajiban yang harus dijalankan. Tetapi Ruben tidak mencerminkan kewajiban dan tanggung jawabnya. Hal ini terbukti saat Yusuf ditangkap oleh saudara-saudaranya. Ruben tidak mencerminkan ketegasan sebagai anak sulung.

Ruben merasa lemah terhadap saudara-saudaranya. Ini kelemahan yang juga sebenarnya ada dalam diri kita. Hidup kita banyak kelemahan yang menghambat pencapaian destiny. Mulailah kita belajar tegas. Selain lemah, Ruben sebagai anak sulung tidak tanggung jawab untuk menjagai adiknya. Roh-roh tidak tanggung jawab juga sering mengikat hidup kita. Sehingga hak kesulungan Ruben pindah kepada Yusuf.

Hak kesulungan ada pada Yusuf. Yusuf diserahkan tanggung jawab untuk mengurusi bangsa Israel. Dari permulaan kelimpahan sampai akhirnya kepada kekeringan dan kelaparan, Yusuf tetap tanggung jawab.

Kejadian 45:4-8

Walaupun Yusuf dijual tetapi ketika dia tampil sebagai pemimpin maka muncul pula destiny untuk menanggung bapa dan saudara-saudaranya. Buang sifat manusia lama. Sifat-sifat pendendam kita cabut sampai akar-akarnya. Andaikata Yusuf adalah seorang pendendam, dia berkata: "Awas kamu yang dulu membuang aku sekarang aku masukin penjara." Tetapi Yusuf punya karakter berbeda. Kita punya perkara-perkara seperti ini. Ujuan hati adalah proses yang harus dijalani sampai hak kesulungan ada ditangan kita.

Banyak anak Indonesia asli yang tidak cinta akan negerinya. Tetapi justru ada orang luar yang cinta akan Indonesia. Orang-orang asli maupun pendatang yang mencintai Indonesia inilah yang layak terima hak kesulungan atas Indonesia. Saat diadakan pasar murah di Kraton DI Yogyakarta, keluarga bahtera memberi makan rakyat. Tanpa diduga, ternyata ada deklarasi di dalam kraton yang berbunyi: Orang yang memberi makan rakyat akan menjadi raja. Kita dipanggil untuk jadi anak sulung negeri ini. Sebelum melangkah ke negeri, apakah kita punya dorongan untuk menjadi anak sulung kota kita?

Banyak anak yang lahir dahulu tapi tidak mendapat hak kesulungan. Ruben tidak dapat. Esau kehilangan kesulungan. Kita berusaha jadi yang sulung di rumah, lingkungan dan pekerjaan supaya orang lain dapat mengenal Tuhan melalui kita. Destiny kita besar adanya.

Yakub ditipu Laban mertuanya. Yusuf harus dibuang, dijual sampai harus masuk penjara. Mendapat hak kesulungan bukan berarti harus enak-enak tapi kerja keras. Esau menurunkan Edom yang sampai sekarang tidak ada tapi Yakub menurunkan Israel sampai sekarang masih ada. Ruben nama tidak dikenang tetapi Yusuf tercatat sebagai tokoh pemimpin.

Kita punya hak kesulungan dan tanggung jawab atas daerah kita. Harus berani bayar harga. Siapa yang berani bayar harga dia yang akan mendapatkan hak kesulungan.

Roma 8:29

Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
Apakah kita merasa dipilih oleh Tuhan. Kalau kita dipilih berarti kita ditetapkan serupa dengan Yesus. Kita akan menjadi anak sulung di kota kita. Itu jadi tanggung jawab. Kalau kita pikirkan kerajaan Tuhan yang lain ditanggung oleh Tuhan. Kita hidup dalam rencana Tuhan. Hidup dan pikiran kita cuma diisi kehendak Tuhan

Kolose 1:15
Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,
Kalau kita mengerti Tuhan maka Dia akan memberi hak kesulungan. Ada banyak anak yang tidak menerima hak kesulungan tapi jatuh ke luar anaknya. Karena anaknya hidup santai dan berfoya-foya.

Penghambat pencapaian hak sulung
* kepahitan
* malas
* belenggu pikiran
* keegoisan

Pendorong hak sulung
* memberi apa yang kita punya
* pengabaran injil
* langkah iman

Tidak ada komentar: