Sabtu, 21 September 2013

Yom Kippur

Pdt. Petrus Hadi Santoso
Mgg, 15 Sep 2013


1 Korintus 15:25-26
Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.

Ketika Yesus lahir sampai meninggal selama 33 tahun. Dia melewati kesulitan manusia. Dia dicobai di padang gurun. Yesus menyuruh menangkap ikan. Yesus stress waktu di taman Getsemani. Pada waktu Yesus mati tirai terbelah jadi 2. Disitu Yesus melawan maut, siapa yang percaya kepada-Nya pasti lepas dari maut. Tuhan menunggu kita hidup yang sempurna. Hidup kita bukan cuma bicara tapi ada sesuatu yang berbeda. Apa itu maut? Yesus mengakui musuh Tuhan terakhir maut.

Ibrani. 6:19-20
Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.

Belakang tabir adalah kesempurnaan. Sekalipun kita hidup di dunia tapi hati kita tetap di Tuhan. Kita seperti Daniel, hidup di dunia tapi hatinya ada di Tuhan. Jiwa kita akan diteror terus kalau kita tidak punya pengharapan.

2000 tahun yang lalu Yesus sudah masuk. Maut adalah nyawa. Itu sudah ditebus Yesus 2000 tahun yang lalu. Jangan takut mati. Mengapa kita bisa digendam padahal kita sudah ke gereja puluhan tahun? Karena jangkar hati kita di taruh di tempat yang baik bukan yang sempurna. Setan itu pencuri, pembunuh, dan pembinasa tapi bersama Tuhan kita tidak akan tersentuh.

Kuasa di pantai selatan sudah siap untuk meluncurkan tsunami sehingga pulau jawa terbelah jadi 2. Mereka tinggal menunggu komando dari Lucifer. Banyak pendoa yang melaporkan ke Bu Iin tentang ramalan Joyo Boyo. Banyak gereja yang cuma berkata: jadilah menurut kehendak-Mu. Tapi untuk bahtera, kita harus perang, sehingga damai tetap ada. Waktu doa kamis kemarin, ada penglihatan Ratu Kidul geger, ada keris tertancap di gunung Merapi. Akhirnya esok hari langsung meluncur ke Gunung Merapi. Bencana bukan dari Tuhan tapi dari setan. Kita sebagai gereja harus seperti apa? Bagi yang tidak pergi, jangan mencemooh karena resikonya besar. Ketika kita bertobat dari penyembah berhala jangan sekali-kali berikan pusaka/jimat kepada orang lain. Karena ketika diberikan maka multiplikasi setan ada.

Matius 16:18
Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.

Tuhan mau gereja mempunyai standart seperti itu. Ada macam-macam nyawa yang kita pertahankan. Rencana setan adalah menggagalkan destiny Tuhan. Kalau kita tidak meningkatkan level rohani kita, maka bahaya.

Matius 16:25
Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.

Setan itu jahat. Simson destiny terpotong di tengah jalan. Harusnya umurnya panjang, seharusnya dia bisa membunuh banyak orang Filistin. Yonatan memilih tinggal di rumah Saul. Mereka takut kehilangan nyawa.

Pada waktu Yordania menyerbu Israel. Mereka mau menyerang, saat itu hari raya Yom Kippur. Mereka menyerang pada waktu bangsa Israel tidak membawa senjata. Pada waktu diserang 6 negara, ibdah berjalan baru 70% dengan kata lain belum menyelesaikan ibadah. Orang Israel bisa saja teriak keluar pergi ambil senjata selamatkan diri. Tetapi imam berkata: "teruskan, lanjutkan ibadah kita". Diakhir perang justru bangsa Israel yang menang. Kemenangan mereka tetap mengutamakan ibadah. Serangan sudah dilakukan tetati kemenangan ada di pihak Israel. Jangan pernah menyepelekan ibadah, semua diperhitungkan Tuhan. 6 negara kalah melawan Israel karena yang perang adalah Tuhan. Jangan pakai akal kepala, percaya kita pasti menang.

10 hari Yom Kippur adalah masa penentuan perkenanan. Hari ini menentukan diberkati atau tidak, kita naik atau turun, hari ini menentukan tahun kedepan akan seperti apa? Kita tulis di kertas destiny kita. Doa percaya sampai destiny kita tercapai.

Tindakan Profetik. Makan roti kepang (roti untir) ditaburi wijen(lambang biji sesawi) dan minum semen(9 elemen). Boti lambang diikat, unity, keluarga, tidak ada perpecahan, kita sepakat dengan Tuhan. Wijen sebagai gambaran biji sesawi. Iman sebesar biji sesawi saja bisa memindahkan gunung. Kita bisa melakukan perkara besar. Kita bisa membatalkan ramalan Joyo Boyo. Tumen + jahe bicara kita tidak dingin/suam-suam tetapi panas, terbakar oleh api gelora cinta, api passion. Dan jeruk nipis iman yang terus dibangkitkan, next level. Gunung persoalan kita kita bisa tahlukkan. Multiplikasi berbuah, berlipat kali ganda. Pada waktu pembuatan semen, semua bahan dicampur sambil bahasa roh dan perkataan firman. Dalam waktu 24 jam direbus. Ditaruh dan didinginkan di tempat yang terdapat radio. Jadi selama proses pembuatan berlangsung, semen dimasukan firman.

Tidak ada komentar: