Selasa, 10 September 2013

Ayin Daleth - Gerbang Hineni

Mgg, 8 Sep 2013
Ev. Nany Susanty

Mengapa kita harus merayakan Rosh Hasanah? Mengapa kita harus ibadah Ayin Daleth? Itu kan hanya untuk orang Israel. Lapangkan hati kita dan jadilah tenang. Tuhan yang suruh kita merayakannya.

Galatia 3:11-14

Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman." Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya. Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.
Berkat yang diterima Abrahan bisa jatuh kepada kita. Karena kita jadi keturunan Abraham dan mau merayakan Rosh Hasanah

Galatia 3:29

Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.


Tuhan memberi janji yang luar biasa banyak kepada Abraham. Dari Abraham ke Ishak janji Tuhan ditambah lagi. Dari Ishak ke Yakub janji Tuhan ditambah lagi. Dari Yakub sampai kita janji Tuhan ditambah lagi. Sehingga kita memperoleh janji yang double-bouble. Ayin Daleth 5574. Angka 5 artinya anugerah. Kalau kita menjadi milik Kristus berarti kita layak menerima janji Abraham. Bukankah itu suatu anugerah. Tahun ayin Daleth kita hidup dalam anugerah, anugerah yang diberikan secara cuma-cuma. Apakah kita meresponi tindakan itu? Angka 7 artinya sempurna. Angka 7 ditulis dua kali artinya double sempurna. Kita sudah masuk Ayin Daleth tapi mengapa tidak ada yang terjadi dalam hidup kita? Jangan kuatir semua pasti mendapat anugerah. Itu yang dinamakan double sempurna. Mulai memperkatakan firman. Angka 4 artinya tanggung jawab. Tuhan memberi anugerah sempurna yang double tapi kita harus bertanggung jawab. Tidak bisa bermain-main.

Salah satu pintu gerbang Ayin Daleth adalah gerbang hineni. Pintu gerbang hineni sangat dalam dan awal hidup kita.

1. Dasar firman tentang hineni (Filipi 2). Hineni gampang dikatakan tapi sulit dijalankan. Hineni berkata aku hanya seorang budak karena cinta. Hineni tidak mencintai diri sendiri. Manusia didunia 99% mementingkan diri sendiri tanpa mementingkan orang lain. Yang penting aku dulu. Ibu yang tidak sejati adalah ibu yang rela membunuh anaknya walaupun masih dikandungan. Ibu yang sejati rela memberikan apa saja untuk anaknya. Ketika anak sakit, seorang ibu bisa tidak tidur hanya untuk menemani dan mengasihi anak. Sedikit-sedikit bangun untuk menengoki anaknya. Kalau kita berkata: "aku mau hineni, mau melakukan apapun, ketika bangun dini hari, biasanya orang berkata kali ini Tuhan ijinkan aku tidur, besok saya bayar." Hati berkehendak tapi tubuh lemah. Tidak mementingkan diri sendiri tidak semudah kata-kata. Mungkin dalam hal uang masih bisa tapi untuk hal waktu sangat sulit.

Bu Nany hanya punya uang pas untuk biaya kesehariannya. Suaminya seorang arsitek. Uang tersebut harus diberikan kepada adiknya. Tahun 1975 Bu Nany hanya punya uang Rp100.- sebenarnya tidak pantas mempersembahkan kepada Tuhan Rp100.- rasanya tidak pantas untuk memberi Rp100.- Bu Nany tanya kepada suaminya tapi sang suami juga tidak punya uang. Bu Nany berkata aku hanya punya uang ini. Tuhan suruh kasih ke diakonia dan dia berikan. Iblis mulai intimidasi, kamu tidak punya uang, bsok mau makan apa? Bu Nany ingat firman tentang orang kaya yang memberi banyak tapi ada janda miskin yang memberi 2 peser. Bu Nany bersyukur masih bisa memberi. Selesai ibadah pulang ada rasa sukacita. Di jalan saat naik motor tiba-tiba dipanggil oleh orang pemilik toko kaca. Akhirnya Bu Nany mampir. Ternyata penjual kaca sudah menyiap amplop. Kalau kita tidak mementingkan diri sendiri maka Tuhan memberi berlipat. Setelah dibuka ternyata ada uang cukup untuk setengah bulan. Kalau kita memberikan dengan tidak mementingkan diri sendiri walaupun kita sedang membutuhkan maka Tuhan tidak pernah berhutang.

Mungkin kalau uang masih bisa memberi, tapi kalau waktu sulit. Bu Nany di sms diperingatkan ada doa di radio. Kondisi capek rasanya tidak ingin pergi inginnya bersantai. Saya tidak berangkat kan gpp soalnya ada orang lain dan saya tidak ada urusannya. Tuhan berkata hineni. Akhirnya bu nany bangun dan datang terlambat.

Tuhan inginkan kita masuk pintu hineni sebelum masuk 6 pintu yang lain. Hari ini kita belajar untuk masuk pintu hineni. Belajar jatuh bangun jatuh bangun lagi, jatuh bangun lagi. Seorang anak sakit sampai dilaser dll tidak berhasil. Ketika di surabaya disarankan ke dokter Allah. Umur muda sakit tapi tidak merasakan, ketika disuruh tidur telungkup ternyata kakinya panjang sebelah. Suruh latihan awalnya mau, hari ke dua mau tapi seterusnya mulai malas dengan alasan sakit. Latihan hineni itu perlu rasa sakit. Hari ini kita belajar memberi. Besok belajar memberi. Mungkin besoknya lagi tidak memberi karena ada kebutuhan. Itu jatuh tapi tidak masalah kita harus belajar belajar dan terus belajar. Bukan berarti kalau sudah terima gantungan kunci artinya kita masuk pintu-pintu tersebut. Hineni adalah praktek.

2. Filipi 2:3
dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

Sekalipun orang menyakiti hati tapi kita harus menghargai dan mementingkan mereka. Apapun yang dia lakukan terhadap diri kita, kita harus hargai. Apapun yang suami lakukan tetap dia adalah kepala keluarga, kita harus hargai. Apapun keadaan anak kita, kita harus hargai walaupun anak kita menyakitkan, menjengkelkan dll. Berterima kasih Tuhan masih percayakan anak kepada kita. Anak-anak yang mulai remaja dewasa tetap harus menghargai orang tua.

1 Samuel 24:8-12

Ada perkataan: "aku sayang kepadamu." Beranikah kita berkata aku sayang kepadamu sekalipun kita disakiti? Daud rendah hati dia menghargai Saul. Dua kali Daud menyelamatkan Saul karena dia rendah hati dan mementingkan orang lain.

3. Filipi 2:4-7
Apa arti mengosongkan diri? Apakah diri kita kosong terus Roh Kudus masuk dalam diri kita? Mengosongkan diri artinya cinta mati. Cinta mati bukan seperti anak muda. Perempuan muda berkata dia mau menikah dengan lelaki. Ibunya tanya Tuhan dan berkata tidak setuju. Anaknya berkata aku tidak mau menikah kalau tidak dengan dia karena sudah cinta mati. Repot kan? Disuruh tanya tante-tantenya dan mereka juga tidak setuju. Akhirnya dia bertemu dengan Bu Nany ternyata perempuan itu baru umur 15 tahun. Pokonya dia mau nikah sama dia karena sudah cinta mati. Kemudian Bu Nany bertanya: kalau cowoknya dapat orang lain, bagaimana? Anak tersebut berkata: "ya tak pateni." Akhirnya Bu Nany ajak berdoa kalau memang jodoh jagai dia ya Tuhan kalau bukan jodoh gpp. Tiga bukan kemudian dia sudah putus. Apakah itu yang namanya cinta mati?

Ruth 1:16

Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;
Tidak ada yang bisa menjauhkan kita dari Tuhan sampai kita pulang. Aku tidak bisa menukarkan Engkau dengan apapun. Hineni tidak bisa instan, semua harus belajar. Jangan jatuh terus tergeletak. Satu perkara dengan pertolongan Roh Kudus kita akan tetap berdiri. Sebelum masuk pintu gerbang yang lain, kita harus masuk pintu gerbang hineni. Katakan aku mau masuk pintu hineni. Kita melakukan karena cinta bukan karena terpaksa.

Tidak ada komentar: