Pdt. Petrus Agung Purnomo
Mgg, 15 Sep 2013
Mgg, 15 Sep 2013
Lukas 5:17-18
Pada suatu hari ketika Yesus mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit. Lalu datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur; mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus.
Cerita ini terbagi 2 secara garis besar. Bagian pertama adalah ayat 17. Tapi ada yang aneh, kuasa Tuhan menyembuhkan sangat kuat ada dalam Yesus. Ada bagian yang sakit tapi tidak terjadi apa-apa. Ada bagian Tuhan yaitu: menyediakan kuasa Tuhan untuk menyembuhkan orang sakit atau memberi mujizat. Butuh respon kita. Bagian pertama harus ada orang sakit. Bagian kedua ada orang sakit digotong, banyak orang sehingga tidak bisa masuk, akhirnya naik atap rumah. Ujungnya angkat tilam berjalan dan sembuhlah.
Bagi orang yang sakit punggungnya, hal itu dikarenakan panjang kaki yang berbeda. Silahkan maju dan didoakan. Kaki yang beda panjang sanggup Tuhan sembuhkan, mengapa kita cuman bisa berputar-putar pada masalah yang tidak ada ujungnya?
Manusia dari abad ke abad tahu bahwa dia bukanlah yang tertinggi. Di dasar hati mereka tahu ada yang lebih tinggi. Sebelum ada agama, manusia cenderung menyembah, di gunung pasti ada yang lebih mulia, apalagi di gunung berapi. Dibatin tersungkur dan memanggil Tuhan. Di pohon pasti yang tidak nampak, mereka datang ke pohon besar duduk tersungkur. Imajinasi dan masuk alam roh, Tuhan bukan di gunung dan bertaring, dipahat dan mereka menyembah tersungkur. Dibatin terdalam manusia mencari dan tersungkur sambil berkata engkau ada diatasku. Sebab di dalam kita ada naluri untuk menyembah yang lebih tinggi. Tapi banyak yang keliru, bungkukkan badan pada yang salah dan tidak hidup sama sekali. Orang mencari yang diatas dan mencoba menjangkaunya. Agama upaya manusia menjangkau yang diatas. tapi Tuhan berkata: tidak mungkin seperti itu lagi kalau aku tidak memperkenalkan diri, kalau tidak memploklaamirkan mereka akan sesat. Kalau tidak memberitahu yang benar mereka akan binasa. Bapa berkata pada Yesus cuma satu dalam keadilan-Ku mereka harus ditebus dan memplokamirkan Siapa yang menciptakan. Tuhan turun didunia meninggalkan kemuliaan, contoh kita pakai jubah putih kita harus hidup di daerah solar/oli. Maka hal tersebut sanggatlah sengsara. Sebagian tersungkur pada gunung, pahatan dll, tapi Tuhan berkata manusia punya panggilan kuat kembali pada panggilannya. Setiap kita datang ke Tuhan kita bisa berkata: Master, Savior, Engkau segalanya. Kita akan melihat hidup akan diperbaharui hari ke hari.
Kesaksian: seorang anak bernama Putri (15th) dari suku kedar tidak bisa melihat tapi sekarang bisa melihat. Siapa yang buat? Kita? Kalau seorang anak yang tidak kenal nama Yesus saja bisa sembuh, apalagi kita yang percaya. Tuhan yang tidak kelihatan, dia berjalan, dia mengulurkan tangannya, pribadi itu belumm pergi. Dia melihat, sebagian tidak merasa. Hidup bukan dari perasaan tapi dari iman. Kita tidak sedang mengabdi kepada PAP, atau gereja tapi kepada Tuhan. Kalau iman kita bisa berkata: touch me, maka sesuatu akan terjadi.
Yesus dikerumuni imam dan ahli taurat. Kuasa kesembukan ada bersama dengan Yesus kuat. Hanya 4 orang iman kuat naik atas atap rumah dan turunkan. Kalau kita datang itu yang berbeda. Yesus tidak hanya melihat iman orang yang sakit, tapi lihat iman mereka (orang yang mengusung). Ada iman pribadi dan ada iman bersama-sama. Anak Bu Lisa Mahanaim harus menghadap kedutaan amerika. Dia mencari akte lahir yang hilang, dia mengajak orang tua untuk mencari dan membuka koper dan didapati koper kosong. Ketika mereka sepakat berdoa, keesokan harinya akte lahir ada didalam koper di tumpukan teratas. Dua orang sepakat merubah segalanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar