Jumat, 03 Juli 2015

Pentakosta


Sun, May 24, 2015
Pdt. Petrus Hadi Santoso


Dua ribu tahun yang lalu orang dibuat kagum karena Tuhan mencurahkan Roh Kudus di hari raya Pentakosta. Kepribadian Petrus yang penakut tapi hari itu Petrus berubah dan dia kotbah di bangsa-bangsa lain. Tidak ada ketakutan sama sekali. Itu sebuah destiny, rencana Tuhan dalam hidup kita. Bagaimana orang lain kagum melihat Tuhan dalam hidup kita.
Kisah Para Rasul 1:12-15
Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem. Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus. Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus. Pada hari-hari itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul itu, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya, lalu berkata:
Kita ada dibawah perjanjian. Perjanjian ada 2 pihak yaitu Tuhan dan kita. Kalau kita tidak melakukan bagian kita maka perjanjian itu tidak terjadi. Ada orang-orang yang merindukan yang merindukan hari pentakosta itu. Hari itu tidak banyak yang menantikan Roh Kudus. Tapi syarat yang pertama adalah MERINDUKAN. Tahun yobel besar akan dimulai tahun 2015. Tiap orang berbeda-beda tergantung respon kita. Yobel besar tidak bisa ditunda lagi. Di Israel itungannya adalah yobel. Di Indonesia juga yobel besar. Setiap tekanan dalam hidup kita mendadak terlepas. Setiap hutang bisa terlepas. Itu yang dimaksut dalam 1 Korintus 2:9. Ada kelompok-kelompok yang Tuhan bangkitkan. Kelompok yang tidak hanya memperdulikan program gereja saja tapi yang memperdulikan programnya Tuhan. Pentakosta terjadi karena yang pertama adalah ada orang-orang yang mengharapkan itu terjadi. Yobel tidak akan terjadi dalam hidup kita kalau kita tidak percaya.
Yang kedua, mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama. Untuk masuk yobel besar setiap kota berbeda. Untuk Temanggung dan setelitnya adalah generasi yoel. Pemulihan segala sesuatu terjadi adalah doa dan puasa dan UNITY. Yang menghalangi lawatan Tuhan adalah kesombongan-kesombongan kita. Password untuk masuk yobel besar adalah doa, puasa dan unity. Kalau kita yang dikeluarga tidak bisa unity maka kita tidak bisa unity dengan yang lain.
Maria dan Martha mengadakan acara mendadak ketika Yesus datang. Dari ayah dan ibu yang sama saja belum bisa unity. Dari orang tua yang sama saja sifatnya masih belum bisa unity. Apalagi suami istri sulit itu unity. Untuk bisa unity adalah jangan saling menuntut. Selama kita tidak melakukan apa yang Yesus katakan maka yobel tidak bisa kita nikmati. Kadang kita tidak bisa menerima diri kita sendiri. Menerima orang lain tidak akan bisa kalau kita tidak bisa menerima diri kita lebih dahulu.
Kalau kita diperlakukan jahat oleh orang lain dan kita membalas dengan cara yang sama artinya kita selevel dengan dia. Contoh kita dilempari batu oleh orang gila dan kita membalas orang gila tersebut dengan cara membalas melempar batu maka kita juga orang gila. Kalau kita belum sadar/waras maka kita tidak bisa menerima yobel besar. Kalau kita hanya menyusahkan diri dengan kekanak-kanakan kita maka kita belum siap terima yobel besar. Jangan menginginkan orang lain sama seperti kita. Dengan istri kita kita terus menuntut maka yang ada hanyalah kehancuran. Satu tahun itu waktunya cepat. Didepan kita ada pintu gerbang pemulihan segala sesuatu. Unity dalam keluarga terus terbangun itu yang membuat berkat ajaib terus turun. Kalau di keluarga terus berantem bagaimana orang bisa lihat Yesus dalam keluarga kita?
Sebelum pentakosta mereka seiya sehati. Waktu berjalan dengan cepat. Waktu Lazarus sakit mereka bicaranya sama. Walaupun sifatnya berbeda tidak ada alasan untuk unity. Kalau hubungan suami istri anak belum berhasil maka sulit untuk kita bisa keluar.
1 Korintus 12:22
Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan.
Berbeda dengan dunia, yang paling kuat yang paling dibutuhkan. Pandangan Tuhan yang paling dibutuhkan. Orang yang sering kita remehkan, suatu saat Tuhan bisa buat jadi lebih dari hidup kita. Kalau kita tidak segera keluar dari kekanak-kanakan maka sulit bisa masuk yobel besar. Mereka sehati maka pentakosta turun. Buat orang lain kagum ada Yesus dalam hidup kita.

Tidak ada komentar: