Jumat, 03 Juli 2015

Ciri Kehidupan


Fri, Apr 3, 2015
Pdt Petrus Hadi Santoso


Matius 22:11-12
Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu DIAM saja.

Semua orang diundang oleh Tuhan. Pakaian pesta itu bukan punya kita melainkan Tuhan yang beri. Seharusnya kita cepat sadar dan mohon ampun. Hari-hari ini yang ada adalah kita diam. Hari ini adalah acara yang luar biasa karena besuk adalah bloodmoon. Sekarang kita menahan antikris, kesesakan.
Lukas 7:11-17
Hanya ada 1 ayat yaitu di Lukas ini dimana Tuhan melawat umatnya. Mereka dalam keadaan duka karena anak laki-lakinya mati. Anak laki-laki bicara gereja Tuhan yang dewasa (man of God). Alkitab berkata dengan jujur anak laki-laki itu MATI. Anak laki-laki bicara tentang generasi terakhir. Ibu berbicara gereja akhir-akhir ini yang lemah. Tuhan beri destiny yang besar. Nain artinya padang rumput yang hijau, yang dikasihi. Tapi kalau kekristenan kita mati maka yobel besar tidak bisa dinikmati.
Apa ciri kehidupan? Ayat 13-15. Tuhan melihat gereja secara umum. Hari-hari ini banyak yang diusung, mau kegereja mesti diusung. Kesaksian pak Pet. Ada gembala yang acuh tak acuh. Tahu jemaatnya ada diujung-ujung saudara sepupu tetap diam. Ada radio rohani diam. Kemarin pendeta datang cuman formalitas. Hari ini kita punya acara yang berbeda. Ketika kita berkata-kata maka itu lambang kehidupan. Dalam Tuhan ada pengharapan. Kita butuh sentuhan Tuhan dan jamahan Tuhan. Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya. Kalau kita mulai kehidupan maka kita deklarasi. Apa itu deklarasi? Deklarasi adalah auman. Semua setan bisa dihentikan/tahan melalui perkataan kita. Kalau kita punya kesempatan deklarasi maka deklarasilah jangan diam. Bangkitlah dan menjadi teranglah. Mari berkata-kata jangan diam.

Tidak ada komentar: