Jumat, 30 Mei 2014

Fasik dan Benar

Sun, May 18, 2014
Pdt. Petrus Hadi Santoso


Maleakhi 3:17-18

Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia. Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang
tidak beribadah kepada-Nya.

Nabi terakhir dalam perjanjian lama menubuatkan ada masa keajaiban. Nubuatan yang luar biasa karena pasal 4 judulnya adalah hari Tuhan. Menjelang hari Tuhan, gereja Tuhan akan mengalami hal-hal luar biasa. Sampai orang melihat yang fasik akan terus fasik dan yang benar akan terus benar. Banyak yang berfikir orang yang digereja adalah di dalam Tuhan. Belum tentu. Tapi kalau di dalam Tuhan pasti di dalam gereja. Hari-hari terakhir akan terjadi pemisahan ketetapan hati.

Wahyu 22:10-11

Lalu ia berkata kepadaku: "Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, sebab waktunya sudah dekat. Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"


Mengejutkan sekali. Kog rasanya tidak seperti sifat Tuhan. Selama ini kita melihat Tuhan adalah kasih adanya. Tapi ayat ini berkata tidak ada stop tapi terus dalam melakukan kehendak sendiri. Ada orang yang menghalalkan segala cara, hatinya tidak berduka. Ini keadaan yang paling bahaya: beku. Baca alkitab, dengar kotbah seperti hal biasa. Main yang tidak boleh sepertinya oke oke saja. Tuhan menyerahkan keinginan itu kepada kita. Itu sebuah ketetapan yang Tuhan ijinkan. Tuhan tidak mengerjakan hati Firaun tapi karena Firaun telah menetapkan hatinya untuk melawan. Titik-titik itu terjadi di hari-hari ini. Minta kepada Tuhan jahai hati dalam segala kewaspadaan. Kalau kita tidak dalam Tuhan maka kita menghalalkan segala cara. Heran kalau ada orang kristen ngomong dengan menyebut nama binatang sekebun binatang dan seakan-akan tidak bersalah. Tuhan sudah melihat ada orang-orang yang sudah tidak bisa dipaksa lagi. Tuhan berkata: silahkan teruskan. Ini yang paling bahaya. Kenapa? Supaya tidak ada kelabu, hitam tetap hitam dan putih tetaplah putih jadi Tuhan bisa membedakan. Kita mesti menyadari bahwa gereja sedang dalam lembah penentuan. Apa yang didepan kita tergantung pilihan kita. Kalau hati kita memilih yang berlawanan maka kebekuan terjadi dan kepekaan akan dosa tidak disadari.

Akan ada jurang pemisahan yang kudus akan terus kudus dan yang fasik akan terus fasik. Ini seperti yang dikatakan oleh orang kaya yang meninggal kepada Lazarus. Lembah penentuan sedang akan dikerjakan. Engkau mau benar, kudus itu ditentukan bukan Tuhan tapi diri kita.

2 Korintus 7:1

Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.


Kenapa terjadi pemisahan? Karena kita memiliki janji-janji Tuhan. Setan akan menuntut orang tidak layak menerima kelimpahan karena hidup jorok. Setan tidak rela kita hidup dalam kelimpahan. Kelimpahan itu betul dari Tuhan tapi kita harus menyiapkan diri. Contoh kita mau buat visa tidak bisa memakai sandal jepit, harus pke sepatu. Ada aturan-aturan yang harus dituruti. Kita memiliki janji-janji maka kita harus hidup dalam aturan Tuhan. Kita harus menyucikan diri, jangan menyepelekan. Kekristenan bukan digereja tapi di dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus tegas berkata tidak untuk hal-hal negatif. Jangan berkata tunggu dulu karena setan akan terus membujuk sampai dituruti kemauan dari setan. Kalau sampai Tuhan berkata silahkan itu bahaya.

Ada 2 pencemaran: jasmani itu kelihatan nyata dan rohani tipis tidak berasa. Contoh pencemaran rohani:
Roma 1:24 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka.
Orang-orang seperti ini akan berkata kog Tuhan tidak mencegah. Tuhan bukan tidak mau mencegah tapi keinginan kita yang tidak mau dicegah (kebangetan). Seperti nabi-nabi yang ngotot mau melihat Elia. Kalau doa minta kepada Tuhan selalu berkata harus(ngotot) maka berhati-hatilah. Ngotot berarti merelakan jatah hilang.

Yohanes 15:1-8

Bentuk konkrit dari nubuatan Maleakhi. Ada perbedaan mencolok antara orang yang beribadah kepada Tuhan dan yang tidak (ayat 8). Tuhan mati dikayu salib tidak rela kalau hanya sekedar berbuah tapi berbuah banyak. Ayub diberkati luar biasa tapi tidak bisa berbuah banyak. Hidup hanya berputar-putar pada keluarganya, tidak bisa menghasilkan banyak buah.

Ada pokok anggur yang benar berarti ada yang tidak benar. Memutuskan untuk tidak berbuah berarti bertolak belakang dengan keputusan Bapa maka akan dipotong. Di ayat tersebut ada 3 unsur yaitu Bapa sebagai Pengusaha, Yesus sebagai Pokok Anggur, dan manusia sebagai ranting. Kalau orang ngotot maka akan dipotong. Sampai Tuhan berkali-kali berkata sadar diri nak. Ranting yang berbuah akan dibersihkan. Proses pembersihan ini tidak enak. Merelakan yang kita mau, yang penting Tuhan mau. pohon anggur saat dibersihkan seandainya bisa menjerit akan teriak kesakitan. Kita butuh firman yang membersihkan. Makanan keras yang membebaskan kita dengan yang bukan dari Tuhan. Pergaulan juga bisa membuat kita jatuh. Jangan sampai Tuhan potong.

Tuhan sampai merayu-rayu supaya kita tinggal dalam Tuhan (ayat 4-5). Kalau tidak mau tinggal dalam Tuhan akan dipotong, dibuang. Orang yang tidak dalam urapan Tuhan akan dicampakkan ke dalam api. Ini api musuh: api kemarahan, kekecewaan, perkataan kotor dll. Kalau kita punya kedekatan kepada Tuhan, segala sesuatu akan dikontrol Tuhan.

Matius 10:40
Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.


Ada 3 unsur yaitu Bapa, Yesus dan manusia. Sebelum bertemu dengan bapa kita melewati jalur manusia - Yesus - Bapa. Bergaul dengan siapa menentukan hidup kita. Pemimpinnya siapa menentukan hidup kita. Biar yang kudus terus kudus dan yang cemar teruslah cemar.

Tidak ada komentar: