Minggu, 02 Maret 2014

Tampil Jadi Berkat

Sun, Feb 23, 2014
Pak Joseph


Yoel 3:9-10

Maklumkanlah hal ini di antara bangsa-bangsa: bersiaplah untuk peperangan, gerakkanlah para pahlawan; suruhlah semua prajurit tampil dan maju! Tempalah mata bajakmu menjadi pedang dan pisau-pisau pemangkasmu menjadi tombak; baiklah orang yang tidak berdaya berkata: "Aku ini pahlawan!"

Kenapa ayat ini berkata bersiaplah untuk peperangan, gerakkanlah para pahlawan; suruhlah semua prajurit tampil dan maju! Ini sudah akhir jaman, kedatangan Tuhan sudah sangat singkat. Di Eropa chip sudah akan dipakai untuk bayi-bayi di bulan Mei. Menjelang kedatangan Tuhan ke-2x kalau kita tenang-tenang saja maka berbahaya. Perangi kelemahan-kelemahan dalam hidup kita karena itu yang membuat kerohanian kita tidak tumbuh/ bantat. Bahkan Tuhan berkata apakah Aku jumpai iman dibumi? Ingat akan perumpamaan 5 gadis bijak dan bodoh.

Kita harus maju dan tampil artinya jadi gereja yang berdampak, jadi orang kristen yang punya arti bagi keluarga dan lingkungan. Apakah yang kita perangi? Apakah kita baca alkitab senin kamis? Iman tanpa baca alkitab tidak bisa. Bangun pagi-pagi untuk doa saat teduh juga sulit. Alarm bunyi tangan otomatis matikan alarm kemudian tidur kembali. Kita sering omongin orang lain. Hal-hal seperti itu yang mesti kita perangi. Pola pikir harus kita harus dibenahi. Kalau kita pakai cara pandang lama, kita akan kecewa kog pemulihan tidak terjadi sedangkan masalah terus ada. Ingat Tuhan tidak salah, kita yang harus berbenah diri.

Ada seorang yang tidak punya apa-apa tapi setelah 5 tahun dirubah bukan lagi jadi jutawan sudah jadi miliader bahkan trliuner. Pada waktu doa Tuhan berkata melalui bu Linda: Tuhan tidak ada di hidup dia. Ketika ditanya masih baca alkitab tidak? Jawabannya ya kalau sempat. Hati-hati kalau jadi kaya tapi jauh dari Tuhan.

1. Tempalah mata bajakmu menjadi pedang

Tuhan minta kita tampil maju jadi berkat. Tempalah mata bajak jadi pedang. Tuhan mau hidup kita tidak hanya jadi mata bajak, tapi ditempa jadi pedang. Sifat pedang untuk peperangan. Mata bajak bicara tentang talenta. Tuhan mau talenta kita ditempa sehari ke sehari. Kita sudah diberi talenta. Talenta ini harus bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Talenta menari, jangan cuma bisa goyang sana goyang sini tapi menarilah untuk Tuhan. Tarian punya kuasa yang luar biasa. Menari tanpa passion, capek, keringetan tapi Tuhan tidak suka maka akan jadi mubazir, rugi. WL musik juga harus sungguh-sungguh. Kalau kita bisa menarik hadirat Tuhan maka orang-orang akan datang. Talenta bisnis juga terus diasah.

Dua orang bersahabat dan cinta Tuhan, mereka masuk sekolah alkitan. A suka bergaul, kotbah. Sedangkan B suka main musik. Selesai mereka lulus sekolah alkitab, mereka ketemuan. Si A dan B sepakat buka gereja. A pandai kotbah banyak orang tapi susah tidak ada yang mendobrak di musik. Kemudian dia telp temannya si B. Ketika tahu gereja B tidak tumbuh, si A mengajak untuk bergabung saja. Tetapi B tidak mau karena gengsi. Sama-sama sekolah alkitab aku bisa mandiri. Selesai telp si A berdoa. B tidak mau karena buat dia gengsi, dia merasa akan menjadi bawahan A. Istri B berdoa dan didapatkan B harus gabung dengan A. Si B marah-marah istri tahu apa, ngak usah banyak omong. Hal itu terjadi karena sombong. Kembali si A telp aku dapat dari Tuhan untuk bersama-sama bangun gereja. Tetapi jawab si B ya kamu pasti telp istri dan membujuknya untuk gabung. Singkat cerita akhirnya B gabung. Dia pegang devisi musik. Alunan musik menurunkan hadirat kuat. Sekarang gereja tersebut buka cabang. Tapi setan berusaha menggagalkannya. Setan berbisik kepada B. Kamu salah kamu tetep jadi bawahan seharusnya jadi pendeta punya gereja. Akhirnya dia bicara kepada istrinya mau pindah dan buka gereja sendiri. Istrinya sudah memintanya untuk tanya Tuhan. Tapi dia menjawabnya saya sudah mantap. Datanglah si B kepada si A. Awalnya sudah berfikir gembira kedatangan temannya tetapi kemudian tidak lagi karena kedatangan si B mau risen. Ketika ditanya kenapa jawabnya aku dari dulu pengen jadi pendeta, mau buka sendiri.

Sering kita kurang bijaksana. Pendeta adalah jabatan organisasi gereja. Kalau hamba Tuhan itu dari hati. Banyak orang yang mengambil jabatan. Apapun talenta kita harus tundukkan di bawah kaki Tuhan. Berjalan seorang diri belum tentu dari Tuhan. Kesombongan belum tentu kita lebih hebat dari orang lain. Kalau Tuhan tidak suka apa artinya sebuah jabatan. Menyukakan hati Tuhan jauh lebih baik.

Hari-hari ini ajaib kalau kita nurut. Seminggu yang lalu saat di Gereja Bethany pak Yosep dapat mandat dari Tuhan melalui bu Linda untuk patok alun-alun. Beliau sepakat dengan istrinya saat patok dilakukan, jogja turun hujan. Ternyata kalah cepat dengan suku bahtera yang lain karena mereka mendahului untuk mematok. Tapi hati tidak lega. Tidak turun hujan. Rekan bahtera pulang masih sisain patok dengan ayat perlindungan padahal yang didapat Pak Yosepadl menduduki. Jam 9/10 dengan agak ngantu akhirnya beliau patok. Ketika telp, rumah belum hujan. Kemudian mereka sepakat dengan anaknya yang ada dirumah (jogja). Begitu amin hujan turun. Sukacita. Itu bukan karena hebatnya pak Yosep tapi karena sebuah covenant. Patok sama saja tapi perjanjiannya. 25 hektar tidak bisa mobil harus jalan kaki. Tidak boleh masuk hutan. Hujan angin besar menghalangi patok. Selesai patok dapat info jogja hujan debu habis.

Kalau kita tunduk pada otoritas bisa sehati sejalan dan kehendak Tuhan jadi. Tuhan tidak mau layak tidaknya tapi lakukan apa yang diperintahkan dengan setia. Talenta harus dipertajam.

2. Pisau-pisau pemangkasmu menjadi tombak

Pisau itu terbatas hanya sebatas memangkas. Tapi tombak bisa menusuk menembus dari jauh. Hari-hari ini Tuhan minta kita memperlebar kapasitas kita. Jangan puas dengan pelayanan, bisnis dll kita harus diperbesar. Jangan cukup puas dengan apa yang kita kerjakan. Buat yang besar jadi berkat untuk orang lain. Jangan sampai kalah dengan orang dunia. Kembangkan. Belajar. Tantangan. Kita tentara harus siap masuk dalam peperangan.

Ke pengungsian, kalau kita hanya bisa main keyboard. Disuruh melayani tidak bisa. Betapa tidak efektif, tidak jadi berkat. Tapi kalau kita bisa main keyboard dan misal bisa pijit kan bisa jadi berkat. Sama-sama memakai jati jencet-pencet pakai jari. Tapi kalau sampai sana kita tidak bisa doa tidak punya keberanian ngapain kesana. Perlebar tujuannya jadi berkat. Jangan puas dengan apa yang sekedar bisa lakukan. Kita gampang capek, tapi kalau kita lakukan untuk Tuhan pasti tidak gampang capek. Kalau kita bekerja dengan Tuhan jangan cemas akan kelemahan kita.

Kita harus maju tampil beda jadi berkat. Contoh Ruth yang adalah pemungut jelai. Sisa panenan dia pungut pagi sampai petang dengan setia. Alhasil dia jadi istri pemilik tanah.

3. Baiklah orang yang tidak berdaya berkata: "Aku ini pahlawan!"

ini bukan sombong. Ada kalanya kita dikuasai roh minder, marasa lemah, tidak bermutu. Tuhan berkata kamu pahlawan. Proses kita lahir ke dunia: induk telur yang dibuahi sperma. Berjuta-juta sperma lari untuk menembus induk telur tapi hanya 1 yang bisa menembus dan jadi pahlawan. Bukankah kita lahir mengalahkan jutaan sperma lain. Kita ini benih hebat dan kuat jadi jangan kita berkata aku lemah. Kita lahir karena hasil mengalahkan jutaan pesaing. Mazmur 139:13-14 (Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya)

Kalau kita tidak berani berkata aku pahlawan kita sedang pingsan. Kalau orang menyadari bahwa kita adalah pahlawan maka sedang sadar. Kalau kita sadar maka kita adalah benih hebat sudah mengalahkan pesaing yang lain. Hendaklah kita jadi pahlawan iman, jadi berkat. Bangkit tampil jadi berkat. Banyak bawa jiwa bagi Tuhan. Ini waktunya Tuhan sedang buat luar biasa. Jangan sampai kairos Tuhan lewat karena waktunya sudah tidak lama lagi. Jadi berkat bagi jemaat dahulu. Kemudian belajar jadi berkat bagi orang lain. Tidak ada talenta yang tidak ada artinya. Setelah itu perluas. Terakhir jangan menyerah karena dalam diri kita ada benih ilahi. Kita pemenang.

Tidak ada komentar: