Sun, Jan 5, 2014
Pdt. Petrus Hadi S
Yeremia 31:1-20
Nabi Yeremia adalah nabi yang terkenal belas kasihannya. Dari awal bangsa Israel dapat banyak teguran keras tapi justru itulah cinta. Setelah dia menyampaikan teguran-teguran itu, dia meratapi semuanya sehingga ada kitab Ratapan. Di tengah-tengah teguran, ada secercap kasih yang menutupi. Judul dari perikop ini adalah perjanjian baru. Perjanjian ada 2 sisi yaitu dari sisi Tuhan dan sisi bangsa Israel. Kalau dilakukan maka berkat itu turun. Ada hal yang harus kita kerjakan (ayat 21-22) sebelum kita terima berkat (ayat 23). Orang-orang yang membangun kita datang luar biasa. Tahun 2014 kita harus bisa lewati maka janji Tuhan tidak bisa tidak akan datang.
Tahun 2014 tidak boleh seenaknya sendiri. Tidak bisa kita berkata: "aku lagi ingin ini, ingin itu." Kita harus hidup oleh Roh Kudus. Jangan memutuskan segala sesuatu menurut kehendak diri sendiri. Hidup kita tanpa rambu-rambu. Di kota Adisababa tidak ada rambu-rambu sehingga perjalanan terasa jauh. Orang pada sak karepe dewe. Parkir bisa 2-3 lapis. Orang nyetir mobil asal belok kanan, kiri, muter. Orang berhenti seenaknya sendiri. Ini orang-orang yang semau gue. Berbeda di negara belanda. Jalanannya enak, ada rambu-rambu. Bisa nyetir dengan senang. Itulah gambaran hidup di bawah tata tertib Tuhan.
Tahun 2014-2015 akan terjadi blood moon sampai 2x. Sejarah dahulu menuliskan selalu ada peperangan di Israel. Kita adalah Israel rohani. Mau tidak mau kita harus perang. Mau tidak mau hujan awal dan hujan akhir itu terjadi. Janji-janji Tuhan tidak bisa tidak harus terjadi. Tuhan sudah memberikan semuanya, sekarang dari pihak kita bagaimana? Apakah kita masih hidup dalam spirit semau gue? Ayat 21 sampai ditulis 2x. Tanda-tanda/rambu-rambu disebutkan 2 kali artinya Tuhan begitu serius.
Tahun 2013 kita intropeksi diri, kita jalan seperti apa. Ada jalur yang dilanggar tidak? Kita bisa cek ketika kita lakukan ini maka dampaknya begini. Apa yang sudah kita langgar? Apa yang membuat Tuhan tidak suka? Tahun 2014 kita harus lebih baik lagi. Banyak hal, kita mau hidup bebas. Hidup kita memang sudah tidak dalam hukum taurat tapi bukan berarti semau gue.
Kalau kita menunda berbuat baik maka berkat itu tertunda. Kalau berharap supaya Tuhan tidak terlambat, maka kita pun jangan sampai terlambat juga. Biasanya kalau mau terima berkat, aminnya kenceng. Tetapi begitu disuruh nabur ada 1jt alasan/minta tanda. Buat rambu-rambu, kalau tidak hidup kita tidak ada perubahan bahkan rusak.
Galatia 5:16-26
Sampai 2x dituliskan artinya Tuhan begitu serius supaya kita membuat rambu-rambu hidup. Kita instropeksi diri, apa yang tidak berkenan bagi Tuhan. Teman-teman Ayub bukan pezinah, bukan pencuri, bukan pembunuh tapi alkitab menulis kalau mereka tidak memintakan doa Ayub untuk diri mereka maka dosanya tidak diampuni. Spirit-spirit ini sepertinya baik ini yang sedang Tuhan sadarkan. Kehidupan kita yang tidak kudus, dapat firman supaya hidup kudus itu seperti obah pahit tapi harus dimakan supaya sembuh. Banyak yang tidak enak tapi menyehatkan.
Yeremia 31:22
Ada kata yang aneh dalam ayat tersebut yaitu mundur maju. Kita harus memaksa diri kita untuk bergerak maju. Tuhan sudah tidak sabar untuk memberkati dan memakai kita. Dari sudut waktu harusnya kita sudah tidak makan bubur tapi makanan keras. Kita sudah mengajar bukan diajar. Kebanyakan dari kita kalau tidak didatangi/diajak tidak mau. Kita harus aktif jangan pasif. Orang lain saja bisa, kita harus lebih bisa (bukan iri).
Dihadapan Tuhan kita adalah mempelai perempuan dan Yesus adalah mempelai laki-laki. Bukan Tuhan yang menyentuh tapi seharusnya kita yang menyentuh hati Tuhan. Jangan kejar pelayanan, berkat tapi kejarlah Tuhan. Kalau kita bisa menyukakan hati Tuhan maka kita bisa menghimbau Tuhan. Tuhan akan menciptakan yang baru, apa yang tak pernah dilihat mata, tidak pernah didengar telinga, tidak pernah timbul dalam hati. Fokus ke Tuhan dan Tuhan tidak pernah lalai.
Pdt. Petrus Hadi S
Yeremia 31:1-20
Nabi Yeremia adalah nabi yang terkenal belas kasihannya. Dari awal bangsa Israel dapat banyak teguran keras tapi justru itulah cinta. Setelah dia menyampaikan teguran-teguran itu, dia meratapi semuanya sehingga ada kitab Ratapan. Di tengah-tengah teguran, ada secercap kasih yang menutupi. Judul dari perikop ini adalah perjanjian baru. Perjanjian ada 2 sisi yaitu dari sisi Tuhan dan sisi bangsa Israel. Kalau dilakukan maka berkat itu turun. Ada hal yang harus kita kerjakan (ayat 21-22) sebelum kita terima berkat (ayat 23). Orang-orang yang membangun kita datang luar biasa. Tahun 2014 kita harus bisa lewati maka janji Tuhan tidak bisa tidak akan datang.
Tahun 2014 tidak boleh seenaknya sendiri. Tidak bisa kita berkata: "aku lagi ingin ini, ingin itu." Kita harus hidup oleh Roh Kudus. Jangan memutuskan segala sesuatu menurut kehendak diri sendiri. Hidup kita tanpa rambu-rambu. Di kota Adisababa tidak ada rambu-rambu sehingga perjalanan terasa jauh. Orang pada sak karepe dewe. Parkir bisa 2-3 lapis. Orang nyetir mobil asal belok kanan, kiri, muter. Orang berhenti seenaknya sendiri. Ini orang-orang yang semau gue. Berbeda di negara belanda. Jalanannya enak, ada rambu-rambu. Bisa nyetir dengan senang. Itulah gambaran hidup di bawah tata tertib Tuhan.
Tahun 2014-2015 akan terjadi blood moon sampai 2x. Sejarah dahulu menuliskan selalu ada peperangan di Israel. Kita adalah Israel rohani. Mau tidak mau kita harus perang. Mau tidak mau hujan awal dan hujan akhir itu terjadi. Janji-janji Tuhan tidak bisa tidak harus terjadi. Tuhan sudah memberikan semuanya, sekarang dari pihak kita bagaimana? Apakah kita masih hidup dalam spirit semau gue? Ayat 21 sampai ditulis 2x. Tanda-tanda/rambu-rambu disebutkan 2 kali artinya Tuhan begitu serius.
Tahun 2013 kita intropeksi diri, kita jalan seperti apa. Ada jalur yang dilanggar tidak? Kita bisa cek ketika kita lakukan ini maka dampaknya begini. Apa yang sudah kita langgar? Apa yang membuat Tuhan tidak suka? Tahun 2014 kita harus lebih baik lagi. Banyak hal, kita mau hidup bebas. Hidup kita memang sudah tidak dalam hukum taurat tapi bukan berarti semau gue.
Kalau kita menunda berbuat baik maka berkat itu tertunda. Kalau berharap supaya Tuhan tidak terlambat, maka kita pun jangan sampai terlambat juga. Biasanya kalau mau terima berkat, aminnya kenceng. Tetapi begitu disuruh nabur ada 1jt alasan/minta tanda. Buat rambu-rambu, kalau tidak hidup kita tidak ada perubahan bahkan rusak.
Galatia 5:16-26
Sampai 2x dituliskan artinya Tuhan begitu serius supaya kita membuat rambu-rambu hidup. Kita instropeksi diri, apa yang tidak berkenan bagi Tuhan. Teman-teman Ayub bukan pezinah, bukan pencuri, bukan pembunuh tapi alkitab menulis kalau mereka tidak memintakan doa Ayub untuk diri mereka maka dosanya tidak diampuni. Spirit-spirit ini sepertinya baik ini yang sedang Tuhan sadarkan. Kehidupan kita yang tidak kudus, dapat firman supaya hidup kudus itu seperti obah pahit tapi harus dimakan supaya sembuh. Banyak yang tidak enak tapi menyehatkan.
Yeremia 31:22
Ada kata yang aneh dalam ayat tersebut yaitu mundur maju. Kita harus memaksa diri kita untuk bergerak maju. Tuhan sudah tidak sabar untuk memberkati dan memakai kita. Dari sudut waktu harusnya kita sudah tidak makan bubur tapi makanan keras. Kita sudah mengajar bukan diajar. Kebanyakan dari kita kalau tidak didatangi/diajak tidak mau. Kita harus aktif jangan pasif. Orang lain saja bisa, kita harus lebih bisa (bukan iri).
Dihadapan Tuhan kita adalah mempelai perempuan dan Yesus adalah mempelai laki-laki. Bukan Tuhan yang menyentuh tapi seharusnya kita yang menyentuh hati Tuhan. Jangan kejar pelayanan, berkat tapi kejarlah Tuhan. Kalau kita bisa menyukakan hati Tuhan maka kita bisa menghimbau Tuhan. Tuhan akan menciptakan yang baru, apa yang tak pernah dilihat mata, tidak pernah didengar telinga, tidak pernah timbul dalam hati. Fokus ke Tuhan dan Tuhan tidak pernah lalai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar