Selasa, 18 Juni 2013

Jendela Menghadap Yerusalem

Minggu Sore, 16 Juni 2013
Bp. Yosef


Kesaksian perjalanan di India
Di india ada suatu tempat dimana penyembahannya 24 jam non stop. Persembahan yang diberikan juga lebih besar dari yang dipikirkan. Kotak persembahan ukurab setengah meter kali satu meter berisikan uang dengan jumlah besar. Bahkan ada pula orang dibelakang orang yang membawa kotak persembahan, dia membawa kantong tanggung berisikan emas. Penyembahan orang-orang India tidaklah main-main. Mereka berani menyembah dengan posisi tengkurap (dlosor) diatas lantai yang terbuat dari batu marmer panas. Pasukan Mahanain hampir melepuh kakinya karena kondisi panas sehingga mengakibatkan batu marmer juga menjadi panas. Yang perlu dipertanyakan adalah mereka tidak tahu kepada siapa mereka menyembah. Mereka hanya berkata "tuhan". Mereka pun tidak tahu siapa nama tuhan mereka. Saat masuk important monument banyak orang bunuh diri untuk mempertahankan dewanya. Banyak orang menyembah dlosor berdiri sampai ribuan kali. Terdapat pula dewa dengan mahkota tengkorak wajah binatang. Ada seorang yang mendapat penglihatan pendeta berjubah merah yang harus dibasuh kakinya. Ketika dijumpai banyak yang tidak mau dibasuh. Tetapi akhirnya ada yang bersedia dibasuh. Satu pendeta mewakili seluruh kalayak India. Ada tempat penampungan anak 5 kali lebih besar dari Mahanaim. Seperti sudah menjadi seperti kutuk ketika seorang melahirkan anak perempuan maka langsung membuangnya. Anak terserang kanker kulit berbau busuk dikerubungin lalat. Seorang ibu menampungnya dan mengasuhnya serta anak-anak lainnya. Ketika hendak pulang, salah seorang kembali ke tempat untuk minta alamat. Sesampainya di sana dia ditemui missionaris perempuan 23 tahun dari Inggris. Ada 2 golongan orang India. Orang yang menyembah patung ada tanda merah dan putih di dahinyasedangkan orang yang berikatkan kepala dan berjenggot tidak menyembah patung. Ketika selesai perang di temple tersebuat ada bunyi tiupan shofar. Mereka mengira bahwa yang meniup shofar adalah teman mereka sendiri. Ketika dilihatnya ke belakang ternyata bukan, seksi mata ada 3 orang. Mereka melanjutkan perjalanan ke tempat tertinggi naik tangga 2 jam. Ada Patung Hanoman dengan tinggi sekitar 20 lantai. Setelah dikerjakan, ketika turun mereka dengar tiupan shofar kembali. India dilawat Tuhan dengan ajaib.

Mazmur 119:164

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Psalm 119:164
Seven times a day I praise you for your righteous laws.

 
Mazmur adalah cerminan daripada Raja Daud. Dalam mazmur terdapat ratapan dan pujian. Kisah Daud tidak seenak yang kita pikirkan. Ada literatur bahwa Daud bukan anak ayahnya, mungkin anak pembantunya. Daud juga harus berhadapan dengan Saul. Daud mengalami masa yang mengecewakan. Kalau kita lihat, seharusnya Daud tidak bisa menjadi raja. Harusnya dia menghentikan semuanya. Mengapa dia bisa finish strong?

Daud hendak berkata: "Satu hari aku berteriak supaya aku berhasil." Dia kawal setiap hidupnya dengan menghadap Tuhan. Setiap 3 jam setengah dia ketemu Tuhan. Dia teriak pada Tuhannya. Dia mau berkata: "aku tidak bisa melakukan segalanya tanpa Tuhan. Dalam 1 hari tidak pernah luput. Kita tidak bisa melakukan apapun tanpa Tuhan.

Daniel 6:10
Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
 

Daniel anak terpelajar. Dia diambil oleh Raja Nebukadnezar. Daniel dididik untuk memerintah. Disatu titik Daniel harusnya mati di gua singa. Tapi dia selalu 3 kali menyembah, menghadap Tuhan. 3 kali dia naik ke atas rumahnya

Daniel 6:10
Now when Daniel learned that the decree had been published, he went home to his upstairs room where the windows opened toward Jerusalem. Three times a day he got down on his knees and prayed, giving thanks to his God, just as he had done before.
 

Diatas rumahnya ada jendela yang dapat dibuka untuk keluar. Jendela ini menghadap ke Yerusalem. Window artinya tidak bisa lakukan tanpa ketemu Tuhan nya. Tuhan mempermuliakan dia sedemikian rupa. Buatlah pertemuan dengan Tuhan sebanyak mungkin. Jangan sombong kita bisa lakukan ini itu. Tanpa kita ada perhentian dengan Tuhan firman tidak bisa jadi daging. Kalau hanya daging terus tidak bisa menikmati Tuhan. Supaya segala sesuatunya ada di jalan Tuhan.

Satu hal kalau kita mau melihat firman jadi daging jalani hari dengan ketemu Tuhan. Daniel menghadap Yerusalem. Seberapapun, semengerikan apapun masalah kita, buatlah sebuah jendela dan hadapkan ke Tuhan.

Tidak ada komentar: