Selasa, 18 Juni 2013

Masa Anugerah Perkenanan 2/2

Minggu Pagi, 9 Juni 2013
Pdt. Petrus Hadi Santoso

 
1 Samuel 23:14-18
Maka Daud tinggal di padang gurun, di tempat-tempat perlindungan. Ia tinggal di pegunungan, di padang gurun Zif. Dan selama waktu itu Saul mencari dia, tetapi Allah tidak menyerahkan dia ke dalam tangannya. Daud takut, karena Saul telah keluar dengan maksud mencabut nyawanya. Ketika Daud ada di padang gurun Zif di Koresa, maka bersiaplah Yonatan, anak Saul, lalu pergi kepada Daud di Koresa. Ia menguatkan kepercayaan Daud kepada Allah dan berkata kepadanya: "Janganlah takut, sebab tangan ayahku Saul tidak akan menangkap engkau; engkau akan menjadi raja atas Israel, dan aku akan menjadi orang kedua di bawahmu. Juga ayahku Saul telah mengetahui yang demikian itu." Kemudian kedua orang itu mengikat perjanjian di hadapan TUHAN. Dan Daud tinggal di Koresa, tetapi Yonatan pulang ke rumahnya.

Saul terpilih karena keinginan manusia sedangkan Yonatan dan Daud terpilih karena keinginan Tuhan. Tuhan mengetahui kalau Yonatan lebih tepat menjadi orang kedua setelah Daud. Tuhan tahu kehidupan Yonatan jauh sebelum Daud menjadi raja. Yonatan tahu kalau Roh Tuhan sudah undur daripada Saul. Berkali-kali Saul ditegur oleh Nabi Samuel tetapi tidak ada tanggapan. Tuhan memang panjang sabar tetapi kesabaran-Nya tidak kekal. Daud sempat kehilangan iman ketika Yohatan bertemu dengan Saul. Tetapi janji Tuhan iya dan amin. Janji Tuhan tidak perlu didukung situasi kondisi. Tuhan punya banyak cara untuk menyatakan janji-Nya.

2 Samuel 1:3
Bertanyalah Daud kepadanya: "Dari manakah engkau?" Jawabnya kepadanya: "Aku lolos dari tentara Israel."
Apakah rencana Tuhan gagal atas Yonatan? Yonatan sudah pegang janji Tuhan bahwa dia akan menjadi orang kedua Daud, tetapi mengapa Yonatan justru mati? Apakah Tuhan gagal?

1 Samuel 23:18
Bertanyalah Daud kepadanya: "Dari manakah engkau?" Jawabnya kepadanya: "Aku lolos dari tentara Israel."
Sekali-kali Tuhan tidak pernah ingkar janji. Daud dan Yonatan sudah mengikat perjanjian iman dengan membuat perjanjian dihadapan Tuhan. Yonatan sudah mengetahui puncak destinynya. Dia tahu kalau Tuhan sudah meninggalkan Saul. Tetapi Yonatan tidak mau meninggalkan zona nyamannya. Dia tidak memilih apa yang Tuhan mau dalam hidupnya. Daud tetap di padang gurun sedangkan Yonatan tidak berani bayar harga.

2 Timotius 3:12
Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,
Jangan kita seperti Yonatan. Dia seharusnya sadar bahwa dia harus menemani Daud, tetapi dia memilih kembali kepada ayahnya sekalipun Yonatan tahu bahwa Tuhan sudah meninggalkan Saul.

Seorang berlari dalam lomba maraton. Banyak orang berhenti, belok kanan dan kiri karena capek padahal garis finish sudah didepan mata. Hal ini berbicara kehidupan kita. Banyak orang yang tidak sampai garis akhir dia merasa sudah lelah. Kita perlu dengar kotbah yang sadarkan diri. Cangkoklah iman orang yang lebih tinggi rohaninya agar iman kita tidak turun sehingga kita pun bisa menyelesaikan pertandingan sampai akhir.

Filipi 1:29
Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
Urapan iman dan urapan tahan menderita harus seimbang. Banyak orang hanya mau melihat berkat tanpa mau dibentuk. Yonatan tidak memilih jalan Tuhan. Tuhan selalu memberikan kita hak untuk memilih/free will. Jangan hanya berputar-putar ditempat seperti Simson.

Apakah kita sudah ada di jalurnya Tuhan ataukah kita jauh daripada Tuhan. Kita lakukan doa perang, puasa dll memang baik, tetapi kalau dasar hati kita emosi dan sombong berarti kita sudah keluar dari jalur-Nya Tuhan. Punyailah iman takut akan Tuhan. Kalahkan keadaan situasi berat yang menghimpit. Beranilah melewati pintu kecil bersama Tuhan. Tuhan sekali-kali tidak pernah melalaikan janji-Nya. Jangan berharap kepada manusia. Tinggalkan zona nyaman kita. Bayar harga untuk memperoleh segala sesuatunya.

Tidak ada komentar: