Senin, 29 Oktober 2012

Hiden Enemy


  • Oct 28th, 2012
    Koh Yosep

    Mat 19:16-26
    Dalam perjalanan-Nya, Yesus bertemu dengan seorang anak muda kaya. Dia mengajukan pertanyaan untuk memperoleh hidup kekal apa yang harus dia perbuat karena segala sesuatunya sudah dia kerjakan. Namun ketika Tuhan Yesus memberi 1 jawaban yaitu menjual "semua harta", dia keberatan dan memilih mundur dan pergi meninggalkan Tuhan Yesus.

    Sering kali pula kita menghadap Tuhan dan sharing. Banyak pertanyaan yang kita lontarkan kepada Tuhan. Sering pula kita berkata: "aku sudah pelayanan, aku sudah beri makan orang, dsb." Banyak kata yang keluar dari mulut dengan begitu indah. Kata-kata yang dibalut dan dihiasi dengan unsur-unsur  surgawi.

    Sering kita berkata: "beri aku kelimpahan untuk lawatan bangsa-bangsa." Padahal dalam hati kita mau jalan-jalan.
    Sering kita berkata: "aku butuh dana untuk kasih makan orang miskin." Padahal dalam kenyataan melihat orang miskin saja kita sudah merasa jijik.

    Ketika hal tersebut ada dalam hati kita, itu membahayakan kehidupan. Ada maksut tersembunyi yang dinamakan "hiden enemy" yang Tuhan tidak suka. Hal ini sangat berbahaya. Ketika Tuhan sentuh, dan hati kita tidak mau menerima akibatnya fatal. Kekecewaan bisa terjadi, bahkan lebih kejamnya kita pergi dari Tuhan dengan kata lain murtad.

    Satu keluarga dimana dia pernah mengalami kekuatan iman dan gelora cinta Tuhan yang luar biasa. Suatu keluarga yang tinggal ditengah lingkungan kedar dan nebayot. Dia pernah mau diusir karena lingkungan tidak suka dengan dia. Tetapi 1 hal yang dia katakan: "sekalipun aku jual rumah ini dan pergi, aku tidak akan goyah." Sungguh iman yang luar biasa dalam keluarga ini.
    Akan tetapi ketika keluarga ini diperhadapkan oleh suatu perkara sederhana, mendadak dia mundur. Ketika orang tuanya hendak membuat suatu acara untuk sang buah hati, ternyata Tuhan senggol dia dengan suatu perkara. Dia berkata: "ikut Tuhan kog begini jadinya!" Hiden enemy-nya muncul. Urusan harga diri tersentuh, dan karena sikap hatinya tidak sejalan dengan Tuhan,  berakhir dengan pergi tinggalkan Tuhan.

    Kenapa kita tidak berkata jujur kepada Tuhan, bongkar semua hiden enemy. Minta Tuhan seret kedagingan kita. Dan biar Tuhan kerjakan sesuka hati-Nya sehingga rencana Tuhan terjadi dan kita menjadi kemuliaan-Nya. Jangan sampai hiden enemy tersebut ada dalam diri kita sebab ketika disentuh Tuhan dan kita menolaknya, semua berakhir dengan kekecewaan dan pergi meninggalkan Tuhan.

    Hakim-hakim 1:1-5
    Sesudah Yosua mati, tongkat estafet berpindak kepada Yehuda.
    Mengapa Yehuda terpilih memegang tongkat estafet Yosua?

    Kej 43:8-9
    Yusuf memerintah di Mesir. Tujuh belas tahun berpisah dengan ayah dan saudaranya. Tiga puluh tahun dia diangkat menjadi raja. Tahun ke 37 masa kelimpahan atas Mesir. Dan tujuh tahun setelah itu adalah masa kelaparan. sekitar usia 39, Yusuf menahan Binyamin adiknya. Skenario Yusuf supaya Israel ayahnya datang menemui dia. Tetapi yang unik adalah dari anak-anak Yakub, hanya Yehuda yang berani ambil resiko. Dan Yakub "deal" dengan perkataan Yehuda.

    Kej 42:36-38
    Yakub ditawari Ruben dengan ganti anaknya. Akan tetapi Yehuda berani ambil resiko dengan ganti dirinya.

    Tuhan mau orang yang bertipe mau berani ambil resiko sendiri. Sehingga tongkat estafet Yosua berpindah kepada Yehuda.

    Yang Tuhan mau
    adalah supaya setiap orang mau memberi dirinya dibentuk seturut kehendak Tuhan. Jangan melimpahkan kejadian atauperkara kepada orang lain. Banyak hati yang kita sembunyikan dari Tuhan, maka tongkat estafet Yosua tidak pindah kepada kita. Dosa-dosa yang dibalutkan dengan kata-kata surgawi paling sulit ditemukan. Olehnya minta Tuhan bukakan dan kerjakan. Jangan kecewa dan pergi karena sesungguhnya semua menuju kemuliaan.

    Kekayaan daripada anak muda tersebut juga berbicara kaya kedagingan, kaya keegoisan, kaya kesombongan, kaya cinta uang. Semua harus dijual untuk mendapatkan kemuliaan dan hidup yang kekal.

    Kesombongan, kecongkakan, keserakahan, iri hati, cinta uang, itu semua adalah hiden enemy yang seharusnya tidak melekat kepada kita. Pijakan iblis adalah kedagingan kita. Olehnya kita harus perangi sampai rencana Tuhan jadi dalam  hidup kita. Belajar jujur dengan Tuhan dan jinkan Tuhan bongkar semua hiden enemy kita. Persilahkan Tuhan kerjakan dengan caranya meskipun hal itu menyakitkan buat kita.

    Kuras semua hiden enemy biar hati kita penuh kemuliaan..

Tidak ada komentar: