Oct 28th, 2012
Koh Yosep
Mat 19:16-26
Dalam perjalanan-Nya, Yesus bertemu dengan seorang anak muda kaya. Dia
mengajukan pertanyaan untuk memperoleh hidup kekal apa yang harus dia
perbuat karena segala sesuatunya sudah dia kerjakan. Namun ketika Tuhan
Yesus memberi 1 jawaban yaitu menjual "semua harta", dia keberatan dan
memilih mundur dan pergi meninggalkan Tuhan Yesus.
Sering kali pula kita menghadap Tuhan dan sharing. Banyak pertanyaan yang kita lontarkan kepada Tuhan. Sering pula kita
berkata: "aku sudah pelayanan, aku sudah beri makan orang, dsb." Banyak kata yang keluar dari mulut dengan begitu
indah. Kata-kata yang dibalut dan dihiasi dengan unsur-unsur
surgawi.
Sering kita berkata: "beri aku kelimpahan untuk lawatan bangsa-bangsa." Padahal dalam hati kita mau jalan-jalan.
Sering kita berkata: "aku butuh dana untuk kasih makan orang miskin." Padahal
dalam kenyataan melihat orang miskin saja kita sudah merasa jijik.
Ketika hal tersebut ada dalam hati kita, itu membahayakan kehidupan.
Ada maksut tersembunyi yang dinamakan "hiden enemy" yang Tuhan tidak suka.
Hal ini sangat berbahaya. Ketika Tuhan sentuh, dan hati kita tidak mau
menerima akibatnya fatal. Kekecewaan bisa terjadi, bahkan lebih kejamnya
kita pergi dari Tuhan dengan kata lain murtad.
Satu keluarga
dimana dia pernah mengalami kekuatan iman dan gelora cinta Tuhan yang luar
biasa. Suatu keluarga yang tinggal ditengah lingkungan kedar dan
nebayot. Dia pernah mau diusir karena lingkungan tidak suka dengan dia.
Tetapi 1 hal yang dia katakan: "sekalipun aku jual rumah ini dan pergi,
aku tidak akan goyah." Sungguh iman yang luar biasa dalam keluarga ini.
Akan tetapi ketika keluarga ini diperhadapkan oleh suatu perkara sederhana, mendadak dia mundur. Ketika orang tuanya hendak membuat suatu acara untuk sang
buah hati, ternyata Tuhan senggol dia dengan suatu perkara. Dia berkata:
"ikut Tuhan kog begini jadinya!" Hiden enemy-nya muncul. Urusan harga
diri tersentuh, dan karena sikap hatinya tidak sejalan dengan Tuhan, berakhir dengan pergi tinggalkan Tuhan.
Kenapa kita tidak
berkata jujur kepada Tuhan, bongkar semua hiden enemy. Minta Tuhan
seret kedagingan kita. Dan biar Tuhan kerjakan sesuka hati-Nya sehingga rencana Tuhan
terjadi dan kita menjadi kemuliaan-Nya. Jangan sampai hiden enemy
tersebut ada dalam diri kita sebab ketika disentuh Tuhan dan kita
menolaknya, semua berakhir dengan kekecewaan dan pergi meninggalkan Tuhan.
Hakim-hakim 1:1-5
Sesudah Yosua mati, tongkat estafet berpindak kepada Yehuda.
Mengapa Yehuda terpilih memegang tongkat estafet Yosua?
Kej 43:8-9
Yusuf memerintah di Mesir. Tujuh belas tahun berpisah dengan ayah dan
saudaranya. Tiga puluh tahun dia diangkat menjadi raja. Tahun ke 37 masa
kelimpahan atas Mesir. Dan tujuh tahun setelah itu adalah masa
kelaparan. sekitar usia 39, Yusuf menahan Binyamin adiknya. Skenario Yusuf
supaya Israel ayahnya datang menemui dia. Tetapi yang unik adalah dari anak-anak Yakub, hanya Yehuda yang berani ambil resiko. Dan Yakub "deal"
dengan perkataan Yehuda.
Kej 42:36-38
Yakub ditawari Ruben dengan ganti anaknya. Akan tetapi Yehuda berani ambil resiko dengan ganti dirinya.
Tuhan mau orang yang bertipe mau berani ambil resiko sendiri. Sehingga tongkat estafet Yosua berpindah kepada Yehuda.
Yang Tuhan mau adalah supaya setiap orang mau memberi dirinya dibentuk seturut kehendak Tuhan. Jangan
melimpahkan kejadian atauperkara kepada orang lain. Banyak hati yang kita
sembunyikan dari Tuhan, maka tongkat estafet Yosua tidak pindah kepada
kita. Dosa-dosa yang dibalutkan dengan kata-kata surgawi paling sulit
ditemukan. Olehnya minta Tuhan bukakan dan kerjakan. Jangan kecewa dan
pergi karena sesungguhnya semua menuju kemuliaan.
Kekayaan
daripada anak muda tersebut juga berbicara kaya kedagingan, kaya
keegoisan, kaya kesombongan, kaya cinta uang. Semua harus dijual untuk
mendapatkan kemuliaan dan hidup yang kekal.
Kesombongan,
kecongkakan, keserakahan, iri hati, cinta uang, itu semua adalah hiden
enemy yang seharusnya tidak melekat kepada kita. Pijakan iblis adalah
kedagingan kita. Olehnya kita harus perangi sampai rencana Tuhan jadi dalam hidup kita. Belajar jujur dengan Tuhan dan jinkan Tuhan bongkar semua
hiden enemy kita. Persilahkan Tuhan kerjakan dengan caranya meskipun
hal itu menyakitkan buat kita.
Kuras semua hiden enemy biar hati kita penuh kemuliaan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar