Senin, 03 Agustus 2015

Filipus


Sun, Jul 12, 2015
Pdt. Petrus Hadi Santoso


Kisah Para Rasul 6:1-7
Siapakah Filipus dan mengapa Tuhan memakai Filipus untuk mendemontrasikan keajaiban Tuhan yang ajaib sehingga Filipus bisa diraibkan. Filipus yang sedang kita renungkan adalah bukan filipus rasul seperti yang dikatakan injil. Filipus yang kita renungkan adalah orang yang diusulkan. Hebatnya masa perjanjian baru adalah masih lemah masalah keuangan. Kita keluarga bahtera mempercayai akan masa PL dan PB yaitu hujan awal dan hujan akhir. Kita bisa lihat bukti terjadi pertobatan, lawatan jiwa-jiwa. Tapi masa itu masalah keuangan ada. Setelah ada sungut-sungut baru rasul-rasul menyadari. Mereka memilih 7 orang untuk memikirkan diakonia. Filipus bukan orang istimewa artinya bukan rasul. Dari sekian orang dia bisa rising star.
Kisah Para Rasul 21:4
Kekuatan paling utama adalah keluarga. Sebuah tim yang kuat harus dimulai dari keluarga. Generasi Yoel cirinya adalah unity. Filipus bukan rasul, tapi dia dipilih untuk mengurus diakonia. Ciri yobel besar adalah orang dibawa multitasking dan multi talent. Tiap hari apa yang menyita waktu kita, minta tuntunan Tuhan untuk bisa keluar. Apa yang menghambat kita untuk intim dengan Tuhan harus segera kita sadari. Filipus orang biasa tapi memikirkan diakonia. Dalam waktu singkat dia bisa naik cepat bahkan keluarganya bisa bernubuat.
Kisah Para Rasul 2:26-27
Kenapa Tuhan pakai Filipus? Karena filipus tidak banyak pertimbangan. Keluarga pak YC tidak banyak pertimbangan. Apapun kata Tuhan dilakukan. Hari-hari ini yang bisa menikmati yobel besar adalah orang yang tidak berfikir panjang dan banyak pertimbangan. Yobel besar hanya butuh iman sederhana seperti anak-anak. Pertimbangan itu perlu tapi kalau banyak pertimbangan itu bahaya karena kita jadi orang pemikir. Filipus tidak tahu kalau dia akan bertemu sida-sida. Dari yerusalem ke gasa itu jauh. Untuk melewati jalan sulit bukan jalan aman. Orang cari jalan rame karena lebih aman tapi kalau jalan sepi itu lebih bahaya. Orang yang tidak takut resiko akan dipakai Tuhan. Tapi orang yang banyak pertimbangan pasti memikirkan untung ruginya ikut Tuhan. Jalan ke gaza sunyi tapi dia tetap kerjakan. Syarat kita menikmati yobel besar adalah berfikir sederhana, tidak takut resiko. Apapun dan kapanpun Tuhan bicara maka kita lakukan.
Kalau kita banyak pertimbangan maka kita tidak akan melakukan apapun. Kita tidak boleh kalah start dengan iblis. Segera maping titik-titik mana setan mencuri hidup kita. Posisi kita secara alam roh harus sudah bangun, jangan duduk apalagi tidur. Air bisa menjadi darah dan air bisa menjadi anggur. Kalau kita tidak segera bangkit maka yang terjadi adalah kematian tapi kalau kita cepat respon maka air itu menjadi anggur sukacita. Yesaya 60:1 sebelum ayat-ayat berikutnya, Tuhan sudah berkata bangkit! Kita disuruh bangkit karena ada sebab. Kalau kita tidak bangkit dan menahan semua bencana maka iman kita tidak sampai untuk masuk yobel besar. Kekristenan kita mesti siap. Yobel besar adalah maunya Tuhan. Segera maping tempat-tempat dimana setan curi keuangan kita. Doa tanya Tuhan apa yang harus kita kerjakan. Percayalah kita akan terima minimal 7x lipat.
Hari-hari ini kita harus memiliki rendah hati. Kesombongan adalah awal kejatuhan. Walaupun kita sudah menghitung dan mengatur tapi kita tetap harus hadapkan ke Tuhan. Tidak ada orang yang berkata kita sombong. Tetapi kalau kita sudah jatuh barulah kita sadar. Selagi belum jatuh, intropeksi diri. Sikap hati itu penting dalam hidup kita. Dalam mengambil keputusan, jangan karena rumor/banyak orang berkata. Pilih kesunyian dengan Tuhan.
Kita percaya kalau kita akan bertemu dengan orang-orang yang akan membangun hidup kita. Kalau 3 perkara (bangkit, rendah hati dan lakukan apa kata Tuhan) ada dalam hidup kita maka kita akan lihat kemuliaan Tuhan. Tapi jangan sampai hati kita tertuju kepada uang.
Kisah Para Rasul 8:38-40
Filipus mengalami raib bukan terbang. Bisa saja pembisnis biasa mendadak menjadi tinggi. Walaupun filipus bertemu orang yang punya uang tapi hati filipus tetap ke Tuhan dan jiwa-jiwa.

Tidak ada komentar: