Selasa, 26 November 2013

Memerintah Level Raja-Raja

Sunday Evening, Nov 24, 2013
Ibu Linda Tedja


Daniel 1:1-20

Waktu itu Yerusalem dikepung habis. Dibawalah anak-anak muda garis keturunan baik orang-orang pilihan untuk menjadi pemimpin. Babel adalah babilonia artinya membingungkan. Babel dari kata confuse. Tapi babelonia juga berarti the gate of God. Daniel hidup di 4 masa pemerintahan yaitu raja Nebukatnezar , raja Beltyazar, raja Media yaitu Darius, dan raja Persia yaitu Koresh. Daniel adalah orang kepercayaan. Roh Babel: kesombongan, pemberontakan, mamon, iri hati, kepahitan dll. Mengapa Daniel dkk bisa menjadi pemimpin? Ayat 5 mereka dididik untuk mengerti bahasa babel, pemerintahan babel dsb sehingga mereka bisa bekerja di istana. Kitab daniel menuliskan orang-orang kudus akhir jaman.

Mengapa mereka bisa memerintah sebagai raja-raja?

1. Dididik

Kehidupan kita dididik melalui masalah. Kita dibentuk melalui pengalaman pribadi. Kalau kita dididik maka jiwa kita semakin kuat. Tapi semua itu tergantung sikap hati. Ngomel, berontak, kepahitan menjadikan roh dan jiwa kita melemah. Mungkin kita berkata: "Aku butuh kebebasan, aku punya hak, dsb" artinya kita memberontak terhadap Tuan kita. Daniel dkk, mereka sebagai tawanan. Mereka dalam kendali babel tapi mereka keluar sebagai pemenang. Mereka harus dididik 3 tahun. Didikan kita di sekolah sekitar 14 tahun. Mereka hanya membutuhkan waktu didikan 3 tahun dan keluar sebagai pemimpin. Mereka tidak ngomel, mereka tidak kecewa, mereka tidak berontak. Hari-hari ini Tuhan sedang menunggu kita, mau tidak kita masuk dalam didikan Tuhan. Kalau kita tidak dididik dalam percepatan Tuhan berkata "lewat". Kalau tidak menangkap justru ngomel Tuhan berkata "lewat". Banyak orang yang tidak mau terima didikan Tuhan. Ada orang-orang yang menerima jatah banyak karena mereka mau dididik. Tetapi ada pula jatahnya besar tapi yang diterima sedikit bahkan kosong, karena mereka tidak mau dididik. Ada banyak orang yang kepahitan, iri hati, sombong, berontak menyebabkan jatah besar hilang. Mengapa Daud bisa bertahan sampai garis akhir sedangkan Saul hanya setengah dari pemerintahannya? Saul kepotong destinynya. Karena letaknya di jiwa, dia iri harga dirinya direndahkan. Tuhan mendidik kita di jiwa. Sadarilah kita hidup ditengah-tengah roh babel. Yang hebat dari Daniel dkk, dalam penjara mereka keluar sebagai pemenang. Mau kita dididik untuk menjadi penguasa level raja-raja. Sekalipun kita bisa doa perang sehebat apapun tanpa karakter yang mendukung maka tidak ada artinya.

2. Berketetapan hati

Daniel tahu santapan raja adalah makanan najis. Dia tidak mau makan dan minum santapan raja. Mengapa dia tidak mau makan santapan raja? Santapan raja adalah makanan yang sebelumnya dipersembahkan kepada patung/dewanya. Santapan raja bicara keinginan daging. Berketetapan hati tidak pernah mau menyangkal Tuhan dan menyembah dewa-dewa atau patung. Sementara orang lain menipu ada anak-anak Tuhan yang jujur. Sementara orang lain berzinah ada anak-anak Tuhan yang hidup benar. Sementara orang lain tawuran ada anak-anak Tuhan yang hidup dalam damai. Tidak ada kata kompromi dengan dosa.

Mengapa Daniel dkk sampai bisa dipercaya menduduki pemerintahan? Mereka didapati 10x lebih cerdas dari orang-orang babel. Lebih dari ahli jampi artinya Daniel mengerti dunia roh. Mereka cerdas secara intelek dan cerdas secarar roh.

Daniel 3:17-18
Ditengah kegalauan, perjinahan jasmani rohani, penyembahan berhala, Daniel dkk tidak menyembah patung. Orang-orang yang seperti itu dicari untuk memerintah bersama Tuhan. Level kekuatan roh kita akan teruji saat kita mengalami ketakutan. Kalau kita mengalami hal-hal buruk maka akan teruji kwalitas iman kita.

3. Keintiman
Daniel 6:11
Kalau kita tidak punya keintiman kedekatan, maka kita tidak bisa masuk level raja-raja memerintah. Daniel punya roh kecerdasan sehingga orang-orang babel merasa iri. Mereka cari celah untuk mengalahkan daniel. Tapi Daniel selalu memiliki keintiman, dia menyembah Tuhan sehari 3x. Dia punya kedekatan yang kuat. Orang yang tidak mengenal Allahnya akan binasa. Daniel mengenal Tuhannya olehnya dia tidak pernah takut mati. Kekuatan roh kita dilihat dari kedekatan kita. Setan tidak takut karena kehebatan main musik, menari tapi setan takut akan kedekatan kita dengan Tuhan. Kadar keintiman kita akan teruji ketika kita menghadapi masalah. Mudah kecewa maka tidak layak memerintah. Mudah menyalahkan orang lain maka tidak layak memerintah. Mudah sombong maka tidak layak memerintah. Jangan katakan menjadi penahluk dunia kalau diri kita saja tidak bisa kita tahlukkan. Jaman akan semakin rusak, kalau tidak intim habislah kita. Setan itu menyusup kalau kita tidak intim kita akan tertipu. Daniel bisa membaca pikiran orang bukan karena Daniel hebat melainkan karena ada Roh Tuhan dalam diri Daniel. Daniel bisa mengartikan bukan karena Daniel hebat melainkan karena ada Roh Tuhan dalam diri Daniel. Kalau kita tidak merendahkan diri dan bersatu dengan Tuhan maka mustahil segala sesuatu akan terjadi. Olehnya sepakat dengan hati Tuhan, unity dengan Tuhan, percaya yang ajaib itu terjadi.

4. Mengerti
Daniel 10:1-2,12
Daniel 3 minggu puasa minta pengertian. Daniel punya hati untuk mengerti. Kalau tidak punya hati untuk memikirkan pekerjaan Tuhan kita tidak bisa memerintah level raja-raja. Daniel ngerti hati Tuhan makanya dia diangkat sebegitu rupa.

Daniel 7:18,22,27
Sampai ditulis 3x artinya Tuhan ingin supaya kita benar-benar memerintah. Semua kekuasaan kerajaan didunia diberikan kepada orang-orang kudus. Tapi itu tidak bisa dilakukan kalau kita masih dibelenggu kepahitan. Engkau harus jadi raja atas dirimu, keluarga, kota, negara dll. Roh babel dalam hidup kita harus dikeluarkan dari hidup kita. Mudah tersinggung, kikir, kesombongan dll, Tuhan berkata: "lepaskan itu!"

Ini waktunya kita memerintah. Banyak orang akan bertobat. Orang-orang kudus Tuhan akan memerintah, memerintah sampai level raja-raja.

Tidak ada komentar: