Selasa, 26 November 2013

Jadi Pasukan Militen

Sun Morning, Nov 24, 2013
Bpk. Yoab Agus


1 Yoh 3:16
Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.

Apa dimaksut nyawa? Sesuatu yang berharga dalam hidup kita. Sering kita mendengar kata "Bondo opo nyowo?" Semua dari kita pasti lebih memilih nyawa daripada harta. Dengan memilih nyawa berarti kita memilih untuk selamat. Keselamatan yang kita peroleh bukan hanya dinikmati diri kita pribadi dan keluarga kita melainkan harus juga untuk saudara-saudara kita.

Kami barusan pulang dari Myanmar. Mungkin ada yang berfikir lebih memilih pergi ke LN untuk honeymoon daripada perang, atau mungkin ada yang berfikir eman-eman duite. Ini bukan acara gereja, ini bukan untuk kepentingan diri sendiri melainkan untuk jiwa-jiwa. Seorang pengusaha biasanya berfikir yang penting dia menabur tapi kalau Tuhan yang suruh mau gimana lagi. Nabur tidak masalah tapi amanat agung jadikan semua bangsa murid-Ku harus tetap kita laksanakan. Ini bukan perkara mau tidak mau melainkan soal hati. Kalau memang Tuhan yang suruh maka kita sebagai hamba wajib melaksanakannya. Amanat agung Tuhan Yesus tidak hanya ditujukan untuk pastor, full timer, evangelis, pengajar melainkan untuk semua. Olehnya kalau tidak ditaruh hati maka tidak bisa. Kita ini seorang prajurit. Apapun panggilan kita tapi kita harus bisa berperang.

Prajurit itu seperti apa?
1. Tahu siapa musuh kita
1 Petrus 5:8-9

Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.

Efesus 6:10-12
Kadang-kadang kita tidak tahu siapa lawan kita. Kalau kita prajurit kita harus tahu musuh kita. Sering yang menjadi memusuhi kita adalah keluarga kita sendiri, suami, istri, mertua, menantu, anak. Sering kita berkata kepada suami/ istri: "ohh setan kowe!" Suami/istri kita bukan setan, tetapi iblis yang ada dibelakang suami/istri kita yang harus kita perangi. Kita perang melawan iblis harus kejam: "tak culek matamu, tak tusuk jantungmu. Peperangan yang kita lakukan bukan untuk suami/istri kita tetapi roh-roh jahat.

2. Jangan sombong, kita harus unity
Roma 12:4-8

Kita berlainan satu sama lain tetapi harus unity. Kalau tidak unity pasti kalah. Dalam permainan sepak bola, kita harus mengerti tempat dan bagian kita. Tidak akan mungkin seorang keeper akan menggiring bola sampai ke daerah lawan. Memang itu bisa saja tetapi akan rancu kalau sampai gawang miliknya kebobolan. Setiap kita punya jatah dan bagian masing-masing. Tuhan membenci orang sombong. Naik gunung merbabu ahh kecil dsb. Kita yang sombong pasti tidak bisa unity. Semua harus saling menopang

3. Jangan Tuhan kepada iblis, takutlah hanya kepada Tuhan
Matius 14:25-27

Kebangetan sungguh murid-murid Tuhan Yesus. Mereka sebelumnya melihat bagaimana Tuhan melakukan mujizat memberi makan 5000 orang laki-laki belum termasuk perempuan dan anak-anak. Mereka berfikir yang bisa jalan diatas air adalah hantu. Kadang-kadang kita terhadap setan. Ingatlah bahwa roh yang ada dalam diri kita jauh lebih besar. Jadi lawanlah iblis. Jangan takut terhadap iblis tapi takutlah hanya kepada Allah saja.

Tidak ada komentar: