Sabtu, 19 Oktober 2013

Jangan Sebatas Zoar

Mgg, 6 Okt 2013
Pdt. Petrus Hadi Santoso


Kej 19:14
Keluarlah Lot, lalu berbicara dengan kedua bakal menantunya, yang akan kawin dengan kedua anaknya perempuan, katanya: "Bangunlah, keluarlah dari tempat ini, sebab TUHAN akan memusnahkan kota ini." Tetapi ia dipandang oleh kedua bakal menantunya itu sebagai orang yang berolok-olok saja.


1. Tuhan sedang serius, olehnya ketika Tuhan sedang bawa ke bangsa-bangsa, itu bukan hanya untuk si A atau si B. Tuhan mempertemukan divine conection yang luar biasa. Jangan mengolok-olok karena ini bukan sekedar acara bahtera. Bahtera dibuat karena destiny Tuhan yang besar. Pertama kali kumpul Tuhan memperlihatkan Ibu Nany peta Indonesia. Tuhan berkata: "Mau tidak engkau mengerjakan 33 provinsi." Jangan pernah keluar dari destiny.

Setelah Indonesia, Ibu Nany dapat bangsa-bangsa. Setelah 6 HT baru jemaat, ini bukan sekedar program. Kita bisa saja memilih yang penting tiap minggu ibadah. Tapi Tuhan memilih kita kepada destiny yang besar. Mungkin kita juga dapat memilih pilihan kedua. Mendoakan orang sakit dll. Tetapi di ruang maha kudus harus masuk bangsa-bangsa dan masuk ke orang-orang miskin. Kotbah gampang tapi mencari apa yang Tuhan mau tidak mudah. Kalau ke bangsa-bangsa serius, jangan mengolok-olok karena Tuhan mau mengangkat/menaikkan level kita.

Ayat 15-16 Ketika fajar telah menyingsing, kedua malaikat itu mendesak Lot, supaya bersegera, katanya: "Bangunlah, bawalah isterimu dan kedua anakmu yang ada di sini, supaya engkau jangan mati lenyap karena kedurjanaan kota ini." Ketika ia berlambat-lambat, maka tangannya, tangan isteri dan tangan kedua anaknya dipegang oleh kedua orang itu, sebab TUHAN hendak mengasihani dia; lalu kedua orang itu menuntunnya ke luar kota dan melepaskannya di sana.

2. Jangan berlambat-lambat. Jangan berkata nanti masih ada waktu. Tahun depan memang masih ada, bulan depan memang masih ada, hari depan memang masih ada tapi belum tentu kita yang masih ada. Jangan terburu-buru tapi jangan terlambat. Kita tidak ada yang sempurna. Sadari kita masih hidup dengan mata dengan perasaan. Destiny bisa terlambat kalau memakai panca indra.

...Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah seorang: "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di manapun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap."...


Sodom Gomora adalah lembah. Jangan ke lembah Yordan tapi naik gunung. Tapi karena sudah berlambat-lambat membuat gunung itu jauh. Kalau kita lambat perjalanan kita semakin jauh.

...Sungguhlah hambamu ini telah dikaruniai belas kasihan di hadapanmu, dan tuanku telah berbuat kemurahan besar kepadaku dengan memelihara hidupku, tetapi jika aku harus lari ke pegunungan, pastilah aku akan tersusul oleh bencana itu, sehingga matilah aku...


Perkataan yang ngawur. Justru dengan naik gunung Lot jauh dari bencana. Berhati-hatilah jangan sampai berbantah-bantahan dengan ketetapan Tuhan.

...Sungguhlah kota yang di sana itu cukup dekat kiranya untuk lari ke sana; kota itu kecil; izinkanlah kiranya aku lari ke sana. Bukankah kota itu kecil? Jika demikian, nyawaku akan terpelihara." Sahut malaikat itu kepadanya: "Baiklah, dalam hal inipun permintaanmu akan kuterima dengan baik; yakni kota yang telah kau sebut itu tidak akan kutunggangbalikkan. Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana." Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar. Matahari telah terbit menyinari bumi, ketika Lot tiba di Zoar. Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit; dan ditunggangbalikkan-Nyalah kota-kota itu dan Lembah Yordan dan semua penduduk kota-kota serta tumbuh-tumbuhan di tanah. Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam. Ketika Abraham pagi-pagi pergi ke tempat ia berdiri di hadapan TUHAN itu, dan memandang ke arah Sodom dan Gomora serta ke seluruh tanah Lembah Yordan, maka dilihatnyalah asap dari bumi membubung ke atas sebagai asap dari dapur peleburan. Demikianlah pada waktu Allah memusnahkan kota-kota di Lembah Yordan dan menunggangbalikkan kota-kota kediaman Lot, maka Allah ingat kepada Abraham, lalu dikeluarkan-Nyalah Lot dari tengah-tengah tempat yang ditunggangbalikkan itu. Pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap bersama-sama dengan kedua anaknya perempuan di pegunungan, sebab ia tidak berani tinggal di Zoar, maka diamlah ia dalam suatu gua beserta kedua anaknya...

Yang milih ke Zoar adalah Lot. Mengapa Lot pergi dari Zoar? Zoar artinya kecil. Sering kita mengecilkan destiny Tuhan. Zoar = ruang kudus. Siapa yang menyuruh ke pegunungan? Tuhan yang menyuruhnya. Melakukan firman kalau terlambat bayarnya mahal. Tuhan suruh naik ke gunung (ruang maha kudus). Kenapa akhirnya Lot ke gunung? Zoar dekat dengan Lembah Yordan. Lembah Yordan adalah ruang halaman dimana disiapkan untuk antikris. Panas belerang mendekati daerah Zoar olehnya Lot memutuskan untuk naik gunung. Lot merasakan panas api murka Tuhan. Lot masih pakai pikiran manusia. Jangan tumbuh terlambat.

Bencana sudah berhenti tetapi trauma belum berhenti. olehnya di gunung terjadi perzinahan yang melahirkan Bani Amon dan Moab.

Jangan masuk kedalam ruang halaman karena disana disediakan untuk antikris dan bangsa lain dimana panas belerang ada. Jangan cuma mengingini kita berada di ruang kudus/berkenan/Zoar karena ditempat tersebut kita masih merasakan panas belerang murka Tuhan. Tuhan berkata: "naik ke gunung, dimana Aku berada disana engkau akan mendapatkan kemuliaan."

Tidak ada komentar: