Rabu, 06 Februari 2013

Kebahagiaan Suami Istri

Mgg, 3 Feb 2013
Ibu Lindawati Tedja

 
Kidung Agung 6:8-13
Raja Salomo adalah raja yang punya hikmat luar biasa bahkan tidak ada yang menyaingi dia. Dia seorang pemuisi yang hebat. Kidung Agung ditulis untuk seorang wanita dari 700 istri 300 gundik. Dari semua istri dan gundik, yang menjadi permaisuri berwatak luhur yaitu gadis sulam. Salomo membuat pesta besar untuk gadis sulam.

Efesus 5:31-32
Hubungan Kristus dengan jemaat diumpamakan suami istri. Jemaat adalah mempelai wanita. Kristus adalah mempelai pria. Kita akan masuk pernikahan Anak Domba Allah.

Kidung Agung isinya puisi bersahut-sahutan untuk saling memuji. Gadis sulam bisa memuji dan menyenangkan suaminya. Tuhan mau diantara suami istri ada komunikasi yang harmonis. Perangi setiap roh kebisuan. Surve membuktikan 90% kasus perceraian akibat komunikasi tidak terselesaikan. Pujian membuat orang dihargai, dianggap dan disukai. Manusia ingin supaya dirinya diterima dan bukan ditolak. Semua dari hati. Kalau hati tidak beres bagaimana bisa memuji. Kalau istri menjelekkan suami berarti dia merasa sempurna. Suami istri disatukan dalam pernikahan untuk saling memuji.

Seorang suami seleweng karena istri merasa bisa, tidak menganggap suaminya. Salomo berkata lebih baik tinggal di soto rumah daripada bertengkar dengan istri. Mendidik anak tidak cuma istri tapi juga suami saling menopang. Banyak istri yang rela bekerja agar suami mau memuji, mendengarkan, dan menghargai. Sikap saling memuji menjadikan hubungan lebih baik. Tuhan tidak mencari mana yang salah mana yang benar. Tuhan mencari hati yang mau dilembutkan. Tuhan tidak akan menyalahkan istri atau suami kita tapi diri kita yang terutama.

Banyak anak kristen yang kaku, malas menyembah, tidak pernah curhat dengan Tuhan. Banyak anak Tuhan yang pasif. Mulailah punya hubungan komunikasi dengan Tuhan. Bergaul dengan Roh Kudus.

Kidung Agung 1:5
Menggambarkan diri yang murni dan utuh. Gadis sulam menyadari bahwa dia adalah orang berkulit hitem manis. Raja Salomo mengakui kecantikannya. Mengapa gadis sulam kelihatan cantik? Dia mau mengakui menerima dirinya sendiri. Dia tidak menutupi kekurangannya diantara putri Yerusalem.

Banyak orang merasa minder karena dia tidak mau menerima dirinya sendiri. Orang kelihatan ceria disebabkan dia mau menerima dirinya sendiri. Orang mau memuji orang lain karena mau menerima dirinya sendiri. Gambar diri adalah bagaimana kita menilai dirinya sendiri. Hal ini mempengarui hubungan kita dengan orang lain. Yesus menerima kita. Orang lain bs membuang kita tapi Yesus mengasihi kita

Kidung Agung 2:15
Singkirkan perkara-perkara kecil dari hidup kita. Perkara kecil bisa menyebabkan kejengkelan yang membuahkan perkara besar, pertengkaran yang besar, menghina martabat, menyinggung perasaan. Suami istri janganlah menceritakan kejelekan keluarganya diantara orang banyak. Jadilah istri dan suami yang bijaksana. Setan adalah pendakwa. Dia akan terus menghasut kita untuk menghancurkan keluarga kita. Perangi setiap roh kemarahan, iri hati, curiga dll.

Kidung Agung 4:11
Gadis sulam menguasai lidahnya. Dia memuji dengan pujian yang manis. Madu menggambarkan membangun, memberi kekuatan. Susu menggambarkan kata-kata yang berisi, menumbuhkan iman, hikmat, murni dan bukan pura-pura.

Amsal 31:6
Berikanlah minuman keras itu kepada orang yang akan binasa, dan anggur itu kepada yang susah hati.

Kidung Agung 7:9
Kata-katamu manis bagaikan anggur!" Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!

Kidung Agung 4:4

Lehermu seperti menara Daud, dibangun untuk menyimpan senjata. Seribu perisai tergantung padanya dan gada para pahlawan semuanya.

Kidung Agung 6:10

"Siapakah dia yang muncul laksana fajar merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya?"

Amsal 31:17

Ia mengikat pinggangnya dengan kekuatan, ia menguatkan lengannya.

Amsal 31:25

Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan.

1 Korintus 13:4-7

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

Matius 10:39

Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.

Barang siapa mempertahankan keegoisan, kekerasan, keserakahannya maka dia akan kehilangan apa yang menjadi kepunyaannya. Suami yang mempertahankan keegoisannya akan kehilangan istri, istri yang mempertahankan kepandaiannya akan kehilangan sesosok suami yang begitu berharga. Tetapi apabila saling melepaskan sifat keegoisannya maka mereka akan mendapatkan keharmonisan hidup berumah tangga.

Suami, seberapa kuat engkau, harus mengasihi. Isteri diberi untuk dijadikan teman yang menopang, menguatkan dan bukan untuk dijadikan budak, alat pelampiasan.

Istri, seberapapun pintarnya engkau, mungkin gajimu lebih dari suamimu, tetap engkau harus tunduk kepada suamimu.

Komitmen dengan istri dan suamimu, aku mau sayang, cinta dan setia kepadamu. Apabila engkau tidak setia kepada pernikahan yang kelihatan apalagi kelak kepada pernikahan dengan Mempelai Pria yaitu Yesus Kristus. Nilai kesetiaan, saling memuji, saling mengagumi pasangannya, mengintimkan komunikasi menjadikan rumah tangga kita menjadi indah.

Tidak ada komentar: