Sun, Mar 1, 2015
Ev. Mikhael Iin Tjipto
Dalam perang ada banyak senjata. Salah satunya adalah cinta. Cinta adalah senjata yang luar biasa. Iblis tidak punya pengabdian. Ketika kita perang, itu bisa menghabisi iblis. Tapi ada 1 senjata yang sangat spektakuler yaitu perjanjian. Perjanjian adalah gravitasi. Kalau kita lembar barang pasti jatuhnya ke bawah. Semua itu adalah hukum. Mungkin kita sedang menjalani hukum tabur tuai. Ketika kita sudah baptis memang kita diampuni tapi hukum itu tetap. Karena hukum itu kekal. Hukum genetika berkata kalau orang tua putih maka anaknya putih. Apa yang ibunya buat saat mengandung maka itu yang akan menjadi salah satu kepandaian anaknya. Kalau kita punya anak pemarah mungkin saat hamil kita suka marah-marah. Kita tidak bisa berkata sudah saya baptis karena itu hukum genetika.
Salah satu hukum yaitu perjanjian. Hukum perang di Indonesia adalah hukum mati. Tapi kalau negara-negara yang bercecok mengadakan perjanjian maka hukum itu rontok. Hukum tabur tuai juga berlaku. Kita punya perjanjian. Perjanjian selalu 2 arah. Ada bagian kita ada bagian Tuhan. Sering kita tidak tahu bagian kita.
Salah satu perjanjian adalah perjanjian darah. Wahyu berkata mereka mengalahkan iblis dengan darah anak Domba dan mereka tidak menyayangkan nyawanya sampai kepada maut. Ada bagian kita juga. Cb sekarang bandingkan kedua ayat ini: Yoh 3:16 dan 1 Yoh 3:16. Cawan perjanjian belum genap kalau kita tidak melakukan bagian kita.
Secara global Temanggung punya perjanjian pekerja. Kejadian 2:15 TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
Sejak awal manusia didesain untuk bekerja. Bukan untuk diam. Dimanapun kita harus berusaha mengusahakan dan memelihara maka semuanya bisa jadi taman Eden. Saat Bu Iin masuk belanda untuk pertama kalinya. Beliau kaget karena persekutuan tersebut beku. Beliau ngomel. Tapi Tuhan berkata usahakan. Bu iin disuruh Tuhan memberi apel, dll. Yang biasanya kebaktian 1 jam saat itu bisa lebih. Bu iin kasih apel, pisang goreng, ayat dll. 1 bulan kemudian saat bu iin datang mereka memberi lebih. Tiga bulan kemudian persekutuan hidup. Waktu bu iin masuk beth kasih semua sepi. Tidak boleh ada mall, rumah sakit dll. Tuhan berkata usahakan menjadi taman eden. Bu iin doling dan deklarasi. Hari ini bekasi menjadi kota beth kasih. Hari ini ada 6 mall. Perusahaan besar masuk ke beth kasih. Aliran keras bubar. Pada waktu kita mengusahakan, kita bisa berkata: Tuhan jadikan kotaku, keluargaku, kantorku, negaraku, diriku menjadi taman eden.
Filipi 1:22
Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.
Banyak orang berkata bagaimana kita punya otoritas, kuasa dll. Banyak orang yang mengejar, minta ditumpangi tangan dll. Tapi banyak yang tidak terima. Paulus rasul terbesar tapi dia berkata tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu. Kalau kita bekerja maka otoritas turun, kuasa turun, dll. Kita harus menghasilkan buah: buah roh, buah jiwa-jiwa, berkat.
Perjanjian pekerja adalah bekerja dan memberikan buah. Mencari jiwa adalah pekerjaan. Semakin jiwa itu banyak maka berkat, otoritas, kuasa makin bertambah. Pelayanan kita harus menghasilkan berkat. Anak panti asuhan diberi uang 100rb dan harus digunakan selama 1 tahun. Ada yang dibelikan roti. Ada 1 anak belikan jepit. Selesai ibadah dijual di depan mahanaim. Dia teriak-teriak dan datang ke bu iin uang saya menjadi 250rb. Ada yang dibelikan gorengan, minuman. Dia bilang 100rb menjadi 300rb. Uang 100rb cukup untuk setahun. Itu yang kerja memberi buah. Tapi banyak juga yang duduk, makan enak dan menunggu berkat lagi. Dalam hidup kita seberapa kita menghasilkan. Kalau kita kerja memberi buah maka hidup kita berbeda, urapan kita berbeda. Makin kita melayani, makin kita memberi buah maka lihat ada sesuatu yang Tuhan turunkan.
Akhir dari rasul yohanes, dia orang yang paling tidak sabar. Tapi dia akhirnya menghasilkan buah. Menurut sejarah setiap dia kotbah dia hanya berkata anak-anakku yang terkasih. Banyak orang menangis. Ada perjanjian kerasulan. Bagian kita adalah kerja dan menghasilkan buah. Kerinduan kita adalah adanya lawatan rohani yang besar.
Matius 9:36-39
Ada banyak orang mengerjakan semuanya karena sebuah keharusan. Kalau semuanya karena keharusan maka tidak akan menghasilkan apa-apa. Seorang pekerja akan menghasilkan tuaian kalau punya belas kasihan. Belajar seperti Yesus yang penuh belas kasihan. Bu iin ketemu seorang ibu penginjil yang masuk ke daerah miskin. Orang-orang makan ketela, ikan kecil. Ibu ini menangis dan menceritakan semuanya kepada Tuhan. Tuhan berkata dengan air matanya engkau berdiri di laut. Dia berdoa supaya orang-orang miskin tersebut diubahkan. Tiba-tiba ikan-ikan besar datang tidak tahu dari mana. Mereka tangkap dan jual. Mereka tanyakan kepada ibu tersebut. Dikatakan karena Tuhan sayang. Mereka percaya. Mereka disuruh untuk menabur. Dalam setahun daerah yang sangat miskin menjadi daerah kaya. Dalam setahun keliling desa sambil menangis. Dia ketemu bu iin dan menceritakan semuanya. Setiap hari berkalan sambil menangisi. Di beberapa tempat angkat anggur dan minyak. Sepanjang jalan itu banyak tambang ikan.
Mungkin kita berkata kenapa belum ada trobosan? Kenapa hidup kita biasa-biasa saja? Mungkin karena kita terkena hukum tabur tuai. Tapi ada 1 yaitu perjanjian. Liat jiwa penuh tuaian. Tiba-tiba hidup kita akan penuh berkat. Mahanaim diberkati bukan karena pandai kerja tapi karena belas kasih. Jemaat bu iin asli adalah homo, lesbi, perampok, pelacur dll. Otak mereka penuh dengan hal-hal jahat dan licik. Bu iin hanya bisa menangis. Tangisan demi tangisan merubah banyak hal. Tiba-tiba ada yang datang sediakan minum, pabrik roti dll.
Makanan kita adalah melakukan pekerjaan Bapa. Seorang yang bekerja dengan baik akan menjadi tangan kanan Tuhan. Ini sebuah perjanjian yang besar. Tangkap dan berdiri lihat ada kemuliaan Tuhan terjadi.
Pdt. Petrus Hadi Santoso
Puasa keluar juga karena perjanjian. Puasa daging dimulai tgl 1-12 maret 2015. Tgl 12 akan diadakan pentahiran. Selama 12 hari kita harus mapping diri. Tahun 2015 adalah yobel besar. Setiap hari kita harus memotong setiap penghambat contoh penyembahan berhala, kemarahan dll. Puasa adalah soal hati. Makanan itu tindakan profetik kita. Orang puasa lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Puasa adalah mengeluarkan racun jasmani dan rohani. Puasa adalah persiapan untuk perang tgl 13. Tuhan beri kehormatan bagi pekerja untuk perang. Hari ini kita berdoa minta gerbang domba. Hari kedua kita puasa untuk gerbang ikan dst. Pentahiran jumat tgl 13 jam 5 sore.