Kamis, 15 Januari 2015

Generasi Yoel


Sun, Jan 4, 2015
Pdt. Petrus Hadi Santoso

Yoel 2:1-4
Untuk tahun 2015, Tuhan memberi visi untuk menjadi generasi Yoel (Yoel 2:28-29). Akan ada pencurahan Roh Kudus sehingga ada perubahan drastis dalam hidup kita. Di Wonosobo ada anak yang namanya Nael dan seorang cucu pak Joko pernah dibawa ke sorga dan neraka, penglihatan termasuk penglihatan tentang gereja di Wonosobo. Akan ada perubahan drastis yang ajaib. Banyak orang akan mendapat mimpi. Generasi Yoel adalah seluruh keluarga kita tidak hanya harmonis tapi ada harmoni dalam keluarga untuk melayani Tuhan. Nabi Yoel adalah nabi pemulihan. Sudah dinubuatkan hari besar itu sudah dekat. Dan akan bangkit suatu pasukan yang besar. Dan itu sedang terjadi dalam hari-hari ini. Generasi Yoel adalah pasukan yang kuat dan besar. Dari anak sampai cucu semua penuh api. Kita boleh punya uang triliunan tapi kalau keluarga tidak beres itu menyusahkan. Yang kita mau datangi adalah taman Eden/berkat Tuhan. Tuhan tidak peduli akan kegagalan kita, asal kita mau jadi generasi Yoel maka tetap taman Eden diberikan kepada kita.

Kita adalah kuda balap yang sedang berlari. Dalam bahasa inggris dikatakan kuda tempur. Dalam bahasa ibrani dikatakan kuda balap dan kuda tempur. Banyak dimiliki oleh Salomo. Jaman dahulu kuda yang dipakai untuk tempur adalah kuda balap. Visi 2015 adalah kita menjadi kuda balap yang dengan berlari dan bukan diam. Merebut apa yang belum direbut, mengambil apa yang belum diambil. Pertandingan kuda balap terbesar adalah Amerika dan Eropa. Pertandingan kuda balap bukan untuk taruhan tapi kebanggaan. Kalau pemilik kuda balap yang sepasang dan tingginya sama maka akan cepat menang. Kalau hanya jantan yang maju balap melawan 11 kuda lainnya maka kemungkinan menang kecil. Tapi kalau sepasang kuda jantan dan betina maju balap melawan 10 kuda balap lainnya maka kemungkinan menang sangat besar. Kalau kita melayani Tuhan bisa bersama-sama dengan semua anggota keluarga kita maka kita akan cepat memperoleh kemenangan. Dalam 1 range ada sepasang kuda balap maka itu seperti membagi energi, maka itu yang menjadi kesukaan pemiliknya. Seekor burung merpati pos ketika selesai mengirim surat, dia akan kembali ke kandangnya. Begitu majikannya datang, dia akan keluar dan seolah-olah memberi penghormatan. Seolah-olah hendak berkata: "terima kasih sudah memakai saya." Kuda lebih peka daripada anjing. Sekian ratus meter, kuda sudah peka. Begitu kuda balap menang dalam pertandingan, mereka akan merasa senang melihat tuannya membawa piala. Begitu Tuan kita senang akan apa yang bisa kita berikan kepada Bapa, Tuhan menjamin hidup kita. Hendaknya kita berterima kasih kepada Tuhan sudah berkenan memakai kita. Kita harus berlari mengejar ketinggalan.

Kuda kalau berlatih lari akan merasa senang. Kuda balap memiliki kelebihan satu dengan yang lain berbeda. Tapi dari perbedaan itu akan disilangkan sehingga melahirkan keturunan kuda balap yang ajaib. Hidup kita harus memiliki sensitifikas tinggi. Kuda yang sudah mencapai campion akan tetap dimasukkan di kandang kecil. Kuda balap akan disukai penonton adalah kuda maraton. Akan diberikan kode jokinya untuk mengatur strategi. Kuda balap menang sangat tergantung jokinya bukan kudanya. Kalau kuda sudah tidak mau dikoreksi akan dirumahkan, dijual untuk dijadikan makanan buaya. Kuda bukan robot. Kalau disuruh sprin terus maka ditengah jalan bisa putus mati. Roh Yudas tidak punya sensitifitas akan dosa. Tidak bisa kita semauanya sendiri, lari cepat terus atau pelan saja. Joki lebih tahu apa yang harus kita lakukan untuk memperoleh kemenangan. Yudas tidak mau dikoreksi. Dia melakukan sekehendak hatinya akhirnya dia jatuh dalam binasa.

Joki akan membawa ke kandang sempit. Kita sedang ada dalam masa pendidikan. Kalau kuda balap sudah dirumahkan bahaya. Kalau kita sudah tidak berfungsi hati-hati. Kalau kita dimasukkan kandang berontak terus, tidak mau menjalani latihan maka bahaya. Jangan lihat kelemahan orang lain, tetapi marilah kita bersikap beda. Kata maaf memang sulit tapi itu yang Tuhan inginkan. Tuhan mau keluarga harmonis. Sepasang kuda ketika dalam perlombaan race 12 tidak akan menglihat-lihat pasangannya. Dia akan melihat garis goalnya. Dan anehnya survey membuktikan yang paling banyak menang adalah yang betina. Tetapi ketika dalam lari hanya sepasang jantan dan betina maka yang menang adalah jantan. Aneh bukan.. Dalam setiap perlombaan kita harus berpacu pada kemenangan, tapi dalam keluarga tetap suami kedudukannya lebih tinggi. Istri tetap harus hormat dan tunduk pada suami dan suami tidak boleh menekan istri melainkan mengasihi istri. Sehebat apapun istri, dia tetap harus tunduk pada suami. Selemah apapun istri, suami tetap harus mengasihi.

Tidak ada komentar: